2. Missing

56 4 4
                                    

Drrt... drrtt...
Getaran hp membuat adiba terbangun dari lamunannya. Segera ia ambil hp yg berada diatas meja belajarnya itu dan menslide layar hp nya. Terlihat sebuah nama yg membuat adiba senang. Bertuliskan Mahar. Ya Mahar Pamungkas yang biasa dipanggil Mahar ini adalah pacar adiba. Mereka berpacaran sudah 6 bulan lamanya.

From : Mahar

Selamat sore sayang..

Senyum sumringah terlihat dibibir adiba. Pantas saja karena sudah 2 bulan ini mereka tidak saling berkomunikasi apa lagi bertemu.

To : Mahar

Selamat sore juga sayang. Aku kangen banget sama kamu mahar

Send. Send.

Tak perlu menunggu lama hp adiba kembali bergetar.

From : Mahar

Aku juga kangen banget sama kamu diba. Besok kamu ada acara ga?

Adiba dengan senang hati langsung membalas sms dari pacarnya itu

To : Mahar

Engga kok ga ada. Kenapa?

Send. Send.

From : Mahar

Besok aku jemput kamu jam 10 pagi yaaa..

To : Mahar

Oke sayang

Send. Send.

Sepanjang malam adiba smsan dengan Mahar sampai adiba tertidur dan tak lagi membalas sms mahar.
.
.
.
.
.
.
Sinar matahari pagi yg masuk kedalam kamar adiba melalui celah celah jendela berhasil membuat adiba terbangun. Dilihatnya jam sudah menujukkan pukul 07.30 pagi. Adiba langsung turun kebawah dan menghampiri meja makan.

Dilihatnya mama sedang memasak sop kesukaan adiknya itu si andre.

"Loh kok tumben mama sendirian? Hoaamm" Tanya adiba sambil menutup mulut nya yg menguap

"Yaudah makanya kamu sini cepetan bantuin mama masak. Tuh belum cuci muka lagi. Ih gadis jorok" Ucap Dina mama adiba sambil mondar mandir ngambilin sayuran

"Hmm masih ngantuk mah hehe. Yaudah aku mau mandi aja deh. Dadah mamaaaah" ucap adiba sambil berjalan mundur menuju tangga lalu menghilang menaiki tangga

Dina mendengus kesal "dasar diba kalo disuruh masak ada aja alesannya"
.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul 09.55 adiba sudah rapi dengan celana jeans dan baju favoritnya warna biru lengan panjang hingga menutupi jari jemarinya yg mungil. Tidak lupa adiba menguncir rambutnya seperti ekor kuda. Tak lama terdengar suara motor berhenti didepan rumahnya.

Ah pasti itu mahar ucap adiba dalam hati
Adiba langsung mendekati jendela dan melihat ke arah bawah mencari seorang yg sedang ditunggu nya.

"Assalamualaikum" ucap mahar sambil mengetuk pintu rumah adiba

"Walaikumsalam mahaaarr" spontan adiba langsung memeluk mahar saat membuka pintu

Dina yg melihat kejadian itu langsung berdehem dan berhasil membuat adiba melepaskan pelukannya.

"Tante" sapa mahar sambil menunduk dan salim dengan mamanya adiba

"Kok baru keliatan sih? Gimana lancar study di Jepangnya? Sini duduk minum teh dulu ya" ucap dina panjang lebar kepada mahar

"Hehe iyaa tante. Alhamdulillah lancar. Gausah tante mau langsung pergi aja" Jawab mahar dengan sopan

"Mau kemana?"

Strawberry AlliyenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang