Part 1

1.4K 26 0
                                    

*Suci POV*

Rumah yang berjarak 1 rumah dariku itu sungguh sangat ramai dan membuatku penasaran. Tetapi aku tidak begitu memperhatikannya. Aku tetap saja berdiam diri di depan laptop sambil mengetik sesuatu untuk menjadi bahan postinganku di blog saat ini . tetapi rasa penasaran itu lebih besar, jadi aku memutuskan untuk keluar sebentar dan melihat apa yang terjadi.

Ternyata ada tetangga baru yang menempati rumah itu. Sebuah pasangan suami-istri dan ke-lima,anaknya 3 perempuan dan 2 laki-laki. Satu diantaranya seumuran denganku. Akupun memberanikan diri untuk berkenalan dengannya karena kupikir aku akan mendapatkan seorang teman baru yang seumuran denganku. Dia lagi berdiri sendirian, tidak berniat membantu orang-orang itu.

"hai, kalian tetangga baru yah?"

"hmm yah"

"oh yah? Nama kamu siapa?"

"aku Ririn. Kamu?"

"Suci"

Sambil berjabat tangan, kami pun saling berkenalan. Ia memperkenalkanku kepada semua saudaranya dan kedua orang tuanya. Tetapi saat tiba pada saudara laki-lakinya yang tertua, aku melihat ada yang aneh kepadanya. Entahlah, seperti dia memiliki niat jahat kepadaku. Tetapi kutepis semua pikiran itu. Dan akupun berkenalan dengannya

"hai namaku Suci, kamu?"

"Dandi"

Setelah selesai dengan prosesi kenal mengenal itu, akupun beranjak pulang. Akan tetapi tiba-tiba saja saat aku ingin melewati pagar,sesuatu mengganjal kakiku dan akupun terjatuh dengan muka yang mendarat lebih dulu. Dan tidak lama setelah itu gelak tawa dari dandi dan adek laki-lakinya - Rafli - aku segera bangun dan memberikan tatapan membunuhku padanya. Andai saja tatapan bias membunuh, aku yakin mungkin dia sudah tergeletak ditanah sambil bersimbah darah. Dan sejurus dengan itu ia pun berhenti tertawa.

Kak Tika - saudara tertua mereka - membantuku bangun dan memarahi Dandi dan Rafli. Akupun cekikikan melihatnya dimarahi oleh kakaknya sendiri karena tingkahnya.

Setelah itu, akupun pamit pulang untuk yang kedua kalinya setelah puas melihat ia - dandi dimarahi sama kakaknya.

Sesampainya aku dirumah, akupun melanjutkan kegiatanku untuk mencari materi untuk di posting di blog-ku. Baru berapa menit aku duduk dihadapan laptopku, tiba-tiba datanglah Ririn membawa sesuatu.

"assalamu alaikum"

"walaikumsalam, ehh Ririn masuk aja"

"ehh iya. Aku kesini di suruh mama bawain kue buat kamu sekeluarga"

"ohh makasih yah Rin. Ucapkan makasihku kepada mamamu"

"baiklah. Kalau begitu aku pulang dulu yah"

"ok. Hati-hati yah"

Dan Ririn pun pulang kerumahnya. Aku menyimpan kue tersebut di dalam kulkas dan melanjutkan pekerjaanku yang tertunda.

***

"Suciiiiiiii... bangun!!! Ini sudah siang kau tau!!" teriakan mama menggema ke seluruh ruangan yang ada di rumah ini. Tapi aku tetap bergeming dan tidak merespon teriakan mamaku. Hei inikan hari Minggu, tidak apakan bangun siang. Tetapi tanpa diduga, mamadatang kekamar dengan setimba air dan memuncratkannya kepadaku.

"hei pemalas, bangun. Ini sudah jam berapa kau tau"

"mah... ngantuk ah.. kan hari Minggu, ngak ada kegiatan"

"kamu itu anak gadis. Ngak boleh malas! Ayo bangu sekarang! Kalau ngak, mama guyur kamu pake air yang ada di timba ini"

Mendengar ancaman mama, akupun langsung bangun dan berlari keluar. Takut basah karena air yang diguyurkan mama.

REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang