Chapter 2

7.4K 360 12
                                    

Hyejin POV
Aku menggeliat di atas ranjangku dan hendak memeluk Chanyeol yang aku yakin ada di sampingku. Dengan mata yang masih tertutup, aku menggerakkan tanganku mencari keberadaan Chanyeol tapi yang aku rasa hanya seprai ranjangku. Merasa ada yang aneh, aku membuka mataku. Aku tidak menemukan Chanyeol di sampingku. Aku melihat sekeliling kamar tapi aku tidak menemukan Chanyeol dimanapun. Karena khawatir, dengan cepat aku keluar kamar dan mencari keberadaan Chanyeol. Hatiku terasa lega saat melihat Chanyeol sedang asyik menatap layar televise yang sedang menyala. Aku mendekatinya dengan pelan. Dia sedang serius menonton EXO showtime yang aku rekam tahun lalu. Tanpa sepengetahuan Chanyeol, aku selalu merekam setiap acara yang dia maupun EXO bintangi. Video itu akan aku putar kembali jika aku sedang merindukan dirinya. Aku tersenyum saat melihat Chanyeol tertawa. Aku berjalan mendekatinya lalu menepuk bahunya pelan. Dia menoleh dan menatapku kaget.

"kenapa kau bangun. Ini masih jam 4 pagi. Tidurlah kembali". Katanya khawatir. Aku menggeleng dan duduk di sampingnya.

Aku memeluknya manja. Dia membalas pelukkanku sambil membelai rambutku lembut. Semenjak aku hamil, aku sangat manja padanya.

"maaf, aku telah membuatmu terbangun". Katanya menyesal. Aku makin menggeratkan pelukkanku.
"gwanchana. Aku ingin memelukmu tadi tapi kau sudah tidak ada di sampingku. Ternyata kau sedang nonton tv". Kataku. Terdengar tawa dari mulutnya.

"mian. Tiba-tiba saja aku terjaga dan tidak bisa tidur kembali. Jadi aku memutuskan untuk nonton. Dan kebetulan aku menemukan kaset yang bertuliskan 'EXO showtime'. Jadi aku menontonya saja". Jelasnya. Aku memutar tubuhku di dalam pelukkan Chanyeol sehingga aku menatap telivis yang masih menayangkan video EXO showtime.

Kami berdua menikmati video itu dalam diam. Saat video itu menunjukkan adegan dimana EXO menatap sun rise di awal tahun 2014 sambil mengungkapkan keinginan masing-masing, aku merasakan air mata Chanyeol jatuh di rambut dan pipiku. Apa dia sedang menangis?. Jujur, adegan ini sangat menyentuh. Melihat EXO yang masih utuh ber-12 dan saling mengungkapkan keinginan mereka untuk tahun ini membuat hatiku terasa sedih karena nyatanya sekarang mereka tinggal br-11 tanpa Kris oppa yang aku yakin sangat mereka sayangi dan tidak bisa lagi mewujudkan mimpi bersama Kris oppa. Aku melepas pelukkan ku. Aku melihat Chanyeol berpaling dariku dan mengusap air matanya. Pasti hatinya terasa sakit. Selama kami bersama Chanyeol hampir tidak pernah meneteskan air mata kecuali dia benar-benar merasakan sakit yang amat dalam di hatinya. Aku merengguh kepalanya dan mengarahkannya tepat di hadapanku. Matanya mulai memerah dan sembab. Melihatnya sesakit ini membuatku ingin ikut menangis tapi aku menahannya. Ini akan membuat Chanyeol semakin sedih. Aku mengusap air matanya yang terjatuh di pipinya lalu merengkuhnya masuk dalam dekapanku. Aku mengelus rambut dan punggungnya lembut berusaha menenangkanya.

"menangislah Chanyeol. Itu lebih baik daripada kau menahan rasa sakitmu". Kataku membuat tangisnya pecah dan mau tidak mau membuat hatiku ikut merasakan apa yang dia rasakan.

Aku ikut menangis bersamanya. Aku tahu selama ini dia menahan semua rasa sakitnya. Rasa kecewa dan kesal, ketika Kris oppa memutuskan untuk keluar dari group dan manejemen yang telah membuat mereka bisa sesukses ini. Padahal mereka mempunyai mimpi dan tujuan yang sama namun takdir memisahkan Kris oppa dengan ke-11 temannya. Dan ini membuat ke-11 member EXO terasa terkhianati oleh Kris oppa namun aku yakin ada alasan di balik semua keputusan Kris oppa.

"Hye-ah. Aku merindukan kebersamaan itu. Aku rindu dimana kami ber-12 saling mewujudkan semua mimpi kami bersama-sama. Aku rindu tingkah konyol Kris hyung saat di drom. Aku merindukannya. Sangat merindukannya Hye". Aku menghapus air mataku lalu kembali menenangkannya. Aku juga merindukan saat-saat kalian masih ber-12. Aku juga merindukan Kris oppa yang selalu bertingkah cool di hadapanku namun itu tidak berhasil karena pada akhirnya aku akan menertawakannya saja.

"kenapa dia harus keluar dari group. Wae?. Padahal kami telah berjanji akan mewujudkan mimpi kami bersam-sama. Wae hye-ah. Wae?" teriaknya histeris membuatku semakin sedih. Aku kembali menenangkannya.

"tenang Yeol. Aku yakin Kris oppa memiliki alasan di balik semua itu. Dia tidak bermaksud mengkhianati kalian. Dan ingat kalian masih memiliki EXO-L yang selalu mendukung dan mencintai kalian. Aku juga masih bersamamu dan akan selalu mendukung apapun yang akan terjadi nanti". Kataku. Chanyeol mulai terisak dan mulai tenang. Dia melepas pelukkanku lalu menghapus air matanya dan juga air mataku.

"gomawo hye... kenapa kau juga ikut menangis? Kasihan bayi kita jika melihat ibunya menangis seperti ini". Katanya sambil tersenyum. Aku menghapus sisa air mataku lalu ikut tersenyum.

"kau benar. Mungkin Kris hyung tidak bermaksud mengkhianati kami. Dan apapun alasan di balik keputusannya itu, aku berharap hal ini akan membuat hidupnya semakin baik dan bahagia dari sebelumnya". Katanya lalu menghela nafas panjang. Aku tersenyum kecil mendengarnya. Dia mematikan dvd dan telivisi lalu menatapku.

"kajja. Kita tidur kembali.masih ada waktu 3 jam sebelum aku berangkat ke Bangkok". Dia mengulurkan tangannya. Aku menerimanya lalu kami berjalan beriringan menuju kamar. Chanyeol menuntunku tidur di tempatku. Aku merebahkan badanku dengan hati-hati karena perutku mulai membesar. Sebelum menyelimutiku, dia mencium perutku yang buncit itu dengan lembut. Aku tersenyum senang melihatnya.

"maafkan appa karena telah membuat oemma dan dirimu sedih. Lain kali appa tidak akan mengulanginya. Appa berjanji". Katanya sambil mengelus perutku lembut.

Tidak henti-hentinya aku tersenyum melihat kelakuan Chanyeol. Melihatnya seperti ini membuatku bersyukur karena Tuhan telah mengirimkanku seorang namja yang sangat perhatian seperti dirinya, Park Chanyeolku. Dia menyelimutiku dan ikut merebahkan dirinya di sampingku. Dia menarikku dalam pelukkannya dan kami pun tertidur sambil berpelukkan.

Don't sad Chanyeol (Chanyeol EXO fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang