Prolog

852 32 1
                                    

"Man, kamu mau mama antar?" Tanya perempuan separuh baya itu. Hilman hanya menggeleng sebagai jawabannya.

Yaps, Nita sudah begitu mengerti dengan sikap anaknya yang seperti ini. Dia tidak bisa memaksaan Hilman untuk diantar kesekolahnya. Sekalinya dia bilang A ya harus A tanpa terkecuali.

Memang kesannya egois, tapi mau gimana lagi? Hilman memang seperti itu.

Ke sekolahan, Hilman lebih memilih menggunakan motor daripada mobil mewah pribadinya. Mungkin dalam pikirannya adalah kalau udah kaya ya kaya aja,gausah pemer harta, orang juga bakalan tau kalo kita kaya.

Seperti biasanya, Hilman sudah terbiasa dengan keadaan sekolahnya yang riweh. Ada yang menatapnya takjub, ada juga yang menatapnya sinis karena tidak suka dengan sikapnya yang sangat dingin.

"Ya allah sungguh Indah ciptaan-Mu Tuhan" ucap seorang gadis.

Hilman hanya melirik sekilas tanpa menghiraukan ucapan para wanita disana,dan terus berjalan menyusuri koridor.

HALLO:)))) Cerita baru aku nih maaf yaa absurd.
6 vote for this chapter please:')
But, if you want the next chapter I need 10 vote:')
Gak banyakan?
Sip.

Luv luv

Kun AntaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang