Kun anta - One

668 25 7
                                    

Pagi yang sangat cerah, dilalui oleh Hilman begitu saja, dengan wajah yang murung.

Begitu sesampainya dikelas, semuanya langsung sunyi, entah apa yang membuat teman-teman hilman pada takut dengannya, kecuali -Diva-

Yaps.

Alicia Diva Mahendra Putri, cewek yang biasa dipanggil diva ini, orangnya sangat supel, heboh But she funky and funny.

Dia gak pernah takut sama siapapun, apalagi sama Hilman, menurutnya Hilman itu sama sama manusia, makannya nasi bukan pemakan sejenis, masih seumuran lagi,apa yang perlu ditakutin?
Apa karena dia orang terkaya disekolah ini?
Yah, harta bukanlah segalanya.
Jelas Diva mengakui kegantengan Hilman seperti wanita-wanita lainnya.

"Ice boy,ice boy siapa yang mau beli ice boy?" Teriak diva didepan kelas menyindir Hilman, seraya -orang yang berjualan es krim- sambil mengangkat satu buah ice cream yang dibelinya tadi pagi. Memang ini kebiasaan diva.
"Ice cream bego div, bukan ice boy" celetuk salah satu teman diva, diva menoleh kearah asal suara itu "oh udah di ganti ya? Kapan? Kok gak potong tumpeng sih? Elah" cerocosnya sontak satu kelas tertawa semua. Setiap pagi diva selalu mengeluarkan jokes nya , dan tidak ada seorangpun yang bosan dengan leluconnya.

Hilman sama sekali tidak menghiraukan Diva dan teman-temannya yang menertawakan dirinya. Pikirnya mungkin hanya sebatas angin lewat , masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Gakusah ke hati.

Diva yang sedari tadi memperhatikan Hilman yang menghiraukannya setiap kali dia mengejeknya,mulai geram bukannya Diva yang ingin diladenin Hilman,tapi menurutnya seru aja kalau adu pendapat dan adu mulut dengan si cowok ice boy

Diva menghampiri Hilman di tempat duduknya, dan menatapnya lekat-lekat "Buset tuh muka apa baju yang gak digosok dua taun? Lecek amat HAHAHAHA" tawanya lepas sambil terus memperhatikan wajah Hilman yang mempesona.

Hilman hanya terdiam, tak acuh dan mengambil earphone miliknya, yang memang daritadi ngegantung dilehernya, dan mulai memainkan ponsel miliknya,membuka menu music, mensetting volume sekenceng-kencengnya agar dia tidak bisa mendengar apapun yang ada disekitarnya.

Diva yang geram dengan tingkah Hilman yang selalu saja mengacuhkannya, melepas earphone Hilman secara paksa, dan berteriak tepat didepan telinga Hilman "GANTENG TAPI BOLOT MAH PERCUMA!" Bentak diva, sontak satu kelas terdiam sejenak lalu, tertawa terbahak-bahak.
Hilman tidak mengeluarkan kata-kata apapun, dia hanya membalas bentakan diva tersebut dengan tatapan sinis, sesinis-sinis mungkin.

Jika sudah seperti itu, Diva sudah skakmat,mau diladenin lagi juga percuma. Hilman gak akan menanggapinya. Akhirnya Diva kembali ketempat duduknya, berhubung guru pelajaran pertama sudah datang.

*****

Bel pertanda pulang sekolah sudah berbunyi, membuat seluruh siswa SMA Nusa Bangsa meluap dilapangan, seperti kacang tumpah dari karung.

Diva yang memang kebagian tugas piket hari ini,pulang sedikit terlambat.
"ya,duluan aja gak papa elah selaw" katanya kepad temannya, "yaudah dip, gue duluan ya" pamit perempuan itu.
Akhirnya diva mulai membersihkan kelasnya,mulai dari belakang kelas.
Hilman yang masih duduk ditempatnya sambil mengenakan earphone ditelinganya, melirik kearah Diva yang sedang menyapu kelas,lalu melanjutkan kesibukannya -memainkan ponselnya- . Setibanya Diva ditempat duduk Hilman, dia membungkuk untuk bisa meraih sampah yang berada di kolong meja Hilman, "permisi" ujarnya. Namun,percuma dia bilang seperti itu,Hilman tidak bisa mendengarnya karena sedang mendengarkan lagu dengan volume full. "PERMISI!!" Teriak Diva, kali ini dia benar-benar geram dan berkacak pinggang didepan Hilman, "HM INI NIH YANG BIKIN BUDEG!" diva langsung menarik earphone Hilman, dan berteriak "BISA MISI DULU BENTAR GAK?" tanyanya dengan suara yang mengglegar seantereo kelas, akhirnya Hilman berdiri dan berpindah tempat, dia tidak menghiraukan earphone nya yang masih ada ditangan Diva, Diva agak sedikit lega karena Hilman mau pindah sebelum marahnya semakin meledak,tapi ketika dia sampai ditempat duduk yang diduduki Hilman,lagi-lagi dia harus berurusan dengannya.

Diva membiarkan tempat duduk yang diduduki Hilman tidak dibersihkannya,Jika besok ada yang protes bilang saja semuanya karna Hilman.

Hilman yang sedari tadi memainkan ponselnya tapi sesekali mencuri pandang pada Diva.

Setelah dia rasa semuanya sudah beres, diva merapihkan semua peralatan sekolahnya dan memasukkannya kedalam tas,termasuk earphone milik Hilman,memang kebetulan hari ini dia piket sendirian karena teman-temannya sudah piket tadi pas jam istirahat.

Diva keluar dari kelas, disusul dengan Hilman dibelakangnya, "Earphone gue mana?" Teriak Hilman yang berlari mencoba mengejar diva.

Diva hanya berhenti sejenak,lalu melanjutkan berjalan tanpa menoleh sedikitpun ke arah Hilman. "Woi cewek aneh,earphone gue mana?" Ujar Hilman sembari mensejajarkan jalannya dengan Diva,diva hanya melirik sekilas dan terus berjalan. "Lo bolot atau apa sih?" Tanya nya lagi. Kali ini diva yang menoleh ke Hilman "Katanya orang kaya, kok earphone satu diambil aja uring-uringan. Kan lo banyak duit, ngapain mohon-mohon buat dikembaliin earphonenya?" Ucap Diva santai. Hilman hanya diam, sunyi menyusupi keadaan mereka berdua.

Sesampainya dilobby sekolahan, Diva duduk disalah satu kursi panjang yang berada disitu. Seraya menunggu bundanya menjemputnya, dia memainkan ponselnya, Hilman yang hanya berdiri didepan Diva, hanya diam sambil mengunyah permen karetnya. Tiba-tiba ponsel Diva bunyi, tanda ada panggilan masuk dari Bundanya

"Hallo dek..."
"Iya bun, kapan jemput? diva udah pulang nih,"
"Yah dek, bunda lagi di supermarket nih, beli peralatan kue ada yang kurang, tadi bu endang pesen kue dadakan,kamu pulang sendiri aja ya? Naik angkot" jelas wanita disebrang sana.

Raut wajah Diva tampak kesal dan terdiam

"Dek? Gak papakan" tanya perempuan itu

"Terus Ayah emng gak bisa?" Tanya diva

"Ayah hari ini lembur,pulang malem" jelasnya lagi.

"Oh yaudah deh," jawabnya dengan nada yang memelas.

"Yaudah wassallamullaikum,hati hati ya dek" ujar nyokap diva

"Iya wallaikum sallam," salam diva, langsung memutuskan sambungannya.

Hilman yang mendengar percakapan Diva dengan bundanya tadi hanya diam,dan tak acuh dengan terus mengunyah permen karetnya

"Lo ngapain disini?" Tanya diva tiba-tiba,
Hilman menoleh ke arah diva, dia tampak bingung, lalu dia menoleh kebelakang melihat siapa yang sedang berbicara dengan diva, "lo ngomong sama gue?" Tanya Hilman sok polos.
"Gak, sama setan!" Jawabnya sambil menginjak salah satu kaki hilman, Hilman hanya meringis kesakitan. "Kacang dua kilo mahal banget yaa" ucap diva, Mengingat pertanyaan diva yang tadi belum dijawab Hilman, dia langsung angkat bicara "ini tempat umum,siapa aja boleh disini tanpa terkecuali" ujar Hilman.

Diva melirik kearah jam tangannya, jam menunjukkan pukul 15.35 tapi, dia belum sampai dirumahnya,padahal cuaca kali ini mendung.

"pulang sama gue" ujar Hilman yang sembari jalan dan menarik tangan diva, sontak diva berdiri dan berjalan terseok-seok dibelakang Hilman. Sesampainya di area parkir diva mencekal genggaman Hilman, "gue mau naik angkot" Kata diva. Hilman hanya melirik dan langsung mengenakan helm, "ujan angkot gak ada yg lewat." Kata Hilman sambil menghidupkan mesin motornya.

Diva berfikir lagi, kali ini entah kenapa dia merasa takut. Padahal selama ini,dia fine fine aja pulang sendiri, tapi masalahnya cuaca kali ini yang membuat diva takut.

"Cepetan naek, sebelum gue berubah pikiran" ucap Hilman. Diva yang masih memikirkan yang engga-engga langsung naik keboncengan Hilman.

Motor yang mereka tumpangi membelah kota yang padat ini, dan mulai pada salip-salipan karna cuaca mendung.

"Rumah lo dimana?" Tanyanya.
Akhirnya diva menunjukkan jalan yang mengarah kerumahnya.

Sesampainya dirumah diva, langit sudah begitu gelap. Diva turun daru motor Hilman, "thanks" katanya sambil mengembalikan helm milik hilman.

Hilman hanya melirik sekilas wajah Diva, setelah itu dia langsung menancap gas. Diva hanya bengong melihat Hilman, dan terus memperhatikannya hingga punggung hilman tak terlihat oleh jarak.

Hallo:) langsung 2 chapter nih, padahal yang Lapak sebelah SmS belom kelar hehe. Kemaren baru aja dapet inspirasi dari Dipaaaa loohh wkwk.

Sip.

Vommentnya jangan lupa ok.
Luv luv.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kun AntaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang