Usaha Melupakannya

243 9 0
                                    

Farla Kalila sekarang naik pangkat menjadi kelas 8 disekolahnya, ia berubah dari berkacamata kotak, rambut di kuncir satu, kusam, alay, banyak tingkah, tidak punya malu dan pendek menjadi modis, gaul, berkacamata bulat besar yang lagi ngetren saat itu, berjilbab, dan terkenal di media sosial. Tetapi perasaannya kepada Kean masih ada . Farla sudah mencoba untuk menghentikan perasaan ini, tetapi ia gagal.

"Meta, sekarang bagaimana caraku melupakannya? Sudah setahun, tapi aku masih saja gagal. Ayolah bantu aku". Keluh Farla dengan harapan sahabatnya itu bisa membantunya.

"Nanti aku pasti akan membantumu tenang saja, aku punya ide". Ucap Meta sambil merangkul Farla keluar perpustakaan.

*dubraaak

"Shit, oh maafkan aku". Ucap Farla sambil merapikan kertas-kertas seorang laki-laki yang ia tabrak dan terjatuh berantakan dilantai depan pintu perpustakaan.

"Biar aku merapikannya". Lanjut Farla, sebetulnya Farla belum menoleh keatas dan melihat siapa orang yang dia tabrak. Tetapi-

"Baiklah, yang rapi ya bik (pembantu)". Suara itu membuat Farla tidak perlu menoleh keatas melihat orang yang dia tabrak, orang itu adalah-

"Kean? Sialan, untung-untung aku bantu!". Jawab Farla dengan ketus. Padahal dalam hati ia berkat, "mimpi apa aku semalam? Bagaimana aku bisa moveon? Tatapannya membuatku semakin ingin memilikinya".

"Okey, I'm done, pergilah!" lanjut Farla sambil menarik lengan Meta dan berjalan menuju koridor sekolah.

"Jangan kasar jadi cewe! Nanti gak ada yang mau sama kamu!!". Teriak Kean dari kejauhan.

Farla menjawab dengan bisikan, "apakah kamu juga tidak menyukai cewe kasar? Kalau tidak maukah kau ber-".

"Menghayal neng? Katanya mau moveon?". Potong Meta dengan tawa khasnya.

"Shut up!". Bentak Farla.

"Baiklah, oh iya, aku mau kasi tau sesuatu ke kamu, tapi lewat sms".

"Terserah".

***

Malam itu, Farla sedang bersiap untuk makan malam, rumah Farla cukup besar sekitar 3 are dan halaman 7 are, ia tinggal berenam yaitu bersama Ayahnya, Bundanya, Firla (adik perempuannya), Fachry (adik laki-lakinya), dan Mbak eni (pembantunya). Tetapi pada malam itu Farla hanya bertiga bersama Firla dan Mbak eni. Kedua orangtuanya dan Fachry yang masih berumur 5 tahun sedang kerumah nenek. Farla makan malam hanya berdua dengan Firla, suasana gelap, sepi, dan tidak bersuara iru mengganggu Farla.

"Ayolah, beri aku sebuah suara, aku benci kesunyian". Keluh Farla.

"Kalau saja baterai ponselku masih ada, aku akan menyetel lagu dengan volume paling tinggi!". Kesal Firla.

Tiba-tiba..

*kring kring (suara telfon rumah).

"Halo? Dengan siapa ya? Oh iya tunggu neng". Mbak eni mengangkat telfon itu, dan langsung menarikku menuju telfon rumah di sebelah tv.

Farla mengangkat telfon itu dan ternyata itu Meta.

Percakapan Dalam telfon

Meta : "Hei, Farla! Apa kau disana?".

Farla : "Ya, ada apa?".

Meta : "Apa kau siap dengan saranku agar kamu bisa melupakan Kean?".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Sayang Kamu Dan PacarmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang