Betapa dinginmya udara di sini,aku merasa kedinginan hingga yakin hidungku dapat membuat sumpit. Seperti biasa aku hanya bermain di halaman belakang di temani oleh dua orang pengasuhku. Gadis buta sepertiku memang tidak aman berada di luar sendirian meskipun hanya di halaman belakang,itulah yang di katakan ayahku. Entah kenapa ayahku menjadi dingin setalah kehilangan ibuku. Sama seperti ayahku aku juga merasa sedih kehilangan ibuku,sejak ibuku meninggal aku selalu menangis menunggunya di depan pintu hingga suatu hari penglihatanku mulai kabur dan aku menjadi buta. Yahhhhh.....aku rasa karena hal itu juga ayah memutuskan untuk mencarikanku ibu baru. Tetapi saat ayahku sibuk mencarikanku ibu baru,aku selalu merasa kesepian di sini,setiap hari ayahku sibuk dengan pekerjaannya dan kehidupannya,tanpa ia sadari putri nya yang selalu menunggunya pulang untuk makan bersama selalu berakhir dengan pengasuhnya yang bahkan memperlakukan nya dengan baik,hanya saja ini terlihat berbeda bukan kasih sayang orangtua yang terlihat di sini bahkan ini terlihat sangat menyedihkan menerima kenyataan bahwa setiap hari selalu menghabiskan waktu yang seharusnya di habiskan oleh orangtua dan anak tetapi waktuku sia-sia karena kuhabiskan dengan pengasuhku. Selama enam tahun ini aku hidup seperti orang yang mati. Aku tidak punya teman,bahkan ayahku sudah tidak peduli padaku,bagiku kenyataan seperti itulah yang selalu menyakitkan bagiku. Musim dingin ini aku rasa akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya bahkan saat natal nanti pun akan sama. Hmmmmm.......entahlah akhir musim gugur ini terasa sangat pedih apalagi saat aku membayangkan saat malam pertama musim salju 6 tahun lalu. Saat malam itu semua hal berubah. Benar,saat itulah tawa ku menghilang untuk selamanya.Hari-hari itu meninggalkan bekas di dada yang bahkan tidak terlihat namun begitu menyakitkan. Setelah itu aku hidup penuh penyesalan,kepedihan,rindu,dan rasa bersalah. Sejak kejadian itu aku selalu menyalahkan diriku sendiri. Malam itu,aku dan ibu berjalan-jalan di daerah hokkaido,saat itu salju pertama turun. Saat itu,kata terkhir ibuku,aku masih mengingatnya ia mengatakan "hanako,lihatlah salju pertama turun malam ini. Wahhhhh bukankah ini keberuntungan?saat salju pertama turun buatlah permohonan" aku mengerutkan dahiku,aku mencoba mengerti apa yang dikatakan
ibuku "permohonan?apakah bisa?saat ini aku punya banyak permohonan untuk di kabulkan,apakah bisa?" ibuku ,menjawab sambil tersenyum "tentu saja,apapun yang kau inginkan akan terkabul sekarang juga" aku berpikir dengan keras permohonan apa yang akan aku buat "kalau begitu,aku ingin ibu selalu ada untukku dan juga aku ingin terus tersenyum seperti ini" ibuku menunjukkan ekspresi heran dengan permohonanku " kenapa kau memohon seperti itu?" aku menjawab dengan tertawa "itu rahasia,bagai-mana dengan ibu?apa permohonan ibu?"sebenarnya bukan karena rahasia,hanya saja aku selalu ingin tetap berada di samping ibuku,hanya saja saat itu aku tidak benar-benar tau alasannya" hmmmm....ibu ingin putri ibu selalu bahagia" aku sangat bingung "bahagia?kenapa ibu membuat permohonan seperti itu?tentu saja aku bahagia selama ibu tetap ada di sampingku,ibu berjanjilah padaku ibu akan tetap membuat tersenyum oke?" ibuku hanya tersenyum,suasana menjadi hening entah kenapa aku ingin mencoba membuat suasana hangat lagi"ibu di seberang sana ada penjual balon,ayo kita ke sana" ibuku hanya diam sambil memgikutiku dari belakang. Karena sangat senang aku berlari ke jalanan dan tidak ,memperhatikan ada mobil yang datang ke arahku. Aku membeku di tempatku berdiri. Aku melihat cahaya terang menuju ke arahku dan aku dapat mendengar ibuku berteriak memanggilku,entah kenapa cahaya terang itu membuatku berpikir bahwa malaikat datang menjemputku tapi beberapa saat kemudian aku terhempas ke aspal aku melihat ibuku menggantikan tempatku. Hening....itulah yang saat ini aku rasakan saat menginngat kejadian memilukan itu seakan membayangiku. Penyesalan,amarah,dan rasa bersalah,persaan itu yang selalu menghantuiku selama ini. Penyesalan.....mungkin lebih tepatnya perasaan kehilangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Brand New Ending
Random'Aku hanya gadis kecil yang buta' Yah begitulah ayahku menganggapku. Aku sendiri bahkan tidak tau sebenarnya apa aku ini. Yang aku tau hanyalah semua orang tidak menginnginkanku. Ibuku pergi saat umurku masih 4 tahun. Sejak kepergiannya aku selalu m...