Prolog

166 27 29
                                    

"Kak Lisa suka dengan kakak", lelaki itu hanya melongo mendengar ucapanku tadi

"Apa maksudmu?"

"Kak, apakah kakak pernah jatuh cinta? Bagaimana rasanya kak? Pasti rasanya kakak ingin orang yang kakak cintai itu tau perasaan kakak kan?," Aku terdiam sejenak lalu melanjutkan

"inilah yang Lisa lakukan sekarang, Lisa tidak tahan menahan perasaan ini, hati ini terus memaksa Lisa untuk berterus terang ke kakak, dan kakak gak usah sok kaget, kakak kan udah lama tau kalo Lisa suka sama kakak, tapi kakak gak pernah peduli kakak bersikap seolah Lisa itu orang asing kak," kataku sambil memandang wajahnya yang lebih tinggi sekitar 5cm dariku

"Sebenarnya, masih banyak yang ingin Lisa katakan tapi dali bingung harus mulai dari mana kak, tapi sekarang dali puas karena kakak sudah tau perasaan dali ke kakak," setelah itu aku langsung berlari dan meninggalkannya

Lisa pov

Aku berlari menuju toilet sekolah, setelah mengucapkan semua kata kata itu aku tak kuasa menahan tangis.
"Rasanya tak kuasa tuk mengucapkan itu semua, lalu bagaimana setelah ini? Apa kak Felix akan membenciku, apa dia akan lebih menjauhiku?," aku tak tahan dengan semua ini.

"apa kakak tau kak? Sakit menahan perasaan ini, sakit karena kakak tak pernah peduli denganku, sakit karena kakak tak pernah melihatku, sakit karena kakak tak pernah menganggapku ada."

Suasana sekolah sangat sepi karena memang sekolah sudah bubar dari 2 jam yang lalu, aku berjalan sempoyongan dengan mata sembabku, rasanya tak sabar tuk langsung sampai ke rumah dan melanjutkan tangisku, perjalanan dari rumah ke sekolah bisa menghabiskan waktu 45 menit jika naik angkot dan gak macet, ya jarak rumah dan sekolahku memang lumayan jauh.

flashback on

Hari ini pengumuman masuk SMA karena sistemnya online jadi tinggal buka internet deh buat liat pengumuman, Dan sekarang aku deg-degan banget mau ngeliat hasil pengumuman, aku membuka laptop perlahan, mengetik websitenya dan mengetik nomor ujianku ketika muncul hasilnya ternyata

DALISA FLORA PATRICIA Lulus

"Walaupun sebenernya aku gak pengen sih masuk sana tapi karena paksaan ortu dan katenye di sono itu banyak COGAN, Yaudah ding tambah mau gue masuk sono"
-----
Dan hari ini adalah hari pertamaku mos dan karena katanye sekolahku sekolah elegan jadi kami cuma disuruh pake baju kaos putih dan training, syukur dah kagak ngrepotin. Sebelum berangkat aku berpamitan dulu

"Ma, Lisa berangkat ya"

"iya, hati-hati ya jangan cuek-cuek di sana nanti kamu gak punya temen, terus rey jangan ngebut-ngebut!," kata mama

"okeyy ma, tuh bang denger jangan ngebut," godaku

"iye iye bawel lu, Rey berangkat ya ma," jawab kak Rey sambil mengstarter mobilnya

"idih gaya banget sih pake mobil, motor lu tuh kasian gak pernah di pake lagi,"

"ya gapapa kali, buat adekku tercinta ntar kalo kepanasan atau keujanan gimana?,"

"sok perhatian banget sih haha,"

Ya itulah kakak ku kak Rey, dia itu cuek, dingin, tapi perhatian banget, aku bersyukur bisa punya kakak seperti dia, dia adalah satu-satunya orang yang peduli denganku.

______________________________________

Readersnya more than 10 donggg..:p
Oh ya, this is my first story, thanks for read my story :)

POSSESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang