Library

2.9K 146 3
                                    

         Keesokan harinya, Ketika Nicho, Ferrel dan Erlangga sedang duduk di bawah pohon rindang campus dia kembali melihat gadis itu. Akan tetapi gadis itu pergi menuju tempat yang paling membosankan bagi Nicho yaitu PERPUSTAKAAN.

"Eh Nic ngelamun aja, ngeliatin siapa sih? Serius amat!" Ucap Ferrel.

"Ah iya.. ga itu tadi ada cewek yang kemarin,"

"Apa? Yang kemarin? Yang kemarin yang dimana sih?" Sambung Erlangga dengan bingungnya.

"Eh udah dulu ya gua duluan." mengambil tas miliknya dan segera pergi.

"Nicc.. tunggu! Lo mau kemana?"

"Perpus bro. Lo mau ikut?" Ucap Nicho acuh.

"HAH?! Perpustakaan maksud lu? Ih gila kesambet setan apa tuh anak mau ke perpustakaan biasanya paling anti ke perpus," ucap Erlangga kepada Ferrel.

"Tau tuh. Tapi dia bilang cewek yang kemarin? Yang mana sih?" Ucap Ferrel penasaran.

"Ga tau gua. Lagi pula mana mungkin tuh anak punya selera cewek kutu buku biasanya juga cewek dancer."

"Emm.. gimana kalau kita ikutin aja tuh anak dari belakang gimana?" Sambung Ferrel dengan senyum sumringah.

"Oh iya.. ide bagus tuh! Ayo ayo!! Cepet beresin tuh laptop lu."

***

       Ketika Calista sedang sibuk mencari buku, Nichopun sibuk mengikutinya dari balik rak demi rak. Tiba-tiba Calista menghilang dari pandangannya karena kedua sohibnya datang dan mengacaukan semuanya.

"Eh bro.. Lagi apa lu disini?" Sergah Ferrel seraya menepuk pundak Nicho.

"Hah! Kemana tuh cewek? Astagah reseh banget sih kalian!!" Ucap Nicho jengkel.

"Oh oh oh... Ternyata lo yang sedari tadi merhatiin gua." ucap seseorang dari belakang mereka bertiga.

"Hah?! Apa? Geer amat lo!! Gua tuh disini lagi nyari buku tau," ucap Nicho membela diri.

"Dih.. Apaan nic? Lu ngapain nyari buku Science kan mata kuliah lu Sastra Inggris," sergah Erlangga.

"Ya trus.. Salah gitu kalau gua baca buku Science?" Ucapnya dengan raut wajah sinis.

"Sudahlah ga usah mengelak!! Gua tuh tau dari pertama masuk perpus ada yang ngikutin dan merhatiin yaitu lo!" Ucap Calista dengan nada tegas.

"Dih apaan sih lo! Geer banget!! Udah yu ah balik males banget gua kalau dituduh gitu, lagi pula gua udah dapet buku yang gua butuhin kok," seraya mengambil salah satu buku dari rak buku di perpustakaan.

      Akhirnya ketiga cowok itupun lenyap dari penglihatan Calista. Dia tahu dan yakin bahwa cowok tadilah yang mengikutinya terlebih kemarin dia nanya nama Calista. Tiba-tiba Calista cekikikan karena melihat cowok tadi mengambil buku tentang kehamilan. Ya, seharusnya buku kehamilan berada di koleksi kesehatan tapi entah kenapa buku itu berada di deretan buku Science lainnya.

"Pak saya mau pinjam buku ini," Nicho memberikan buku yang kini di genggamannya. Nicho masih tak tersadar buku apa yang ingin dia pinjam.

"Yakin? Buku kehamilan ini?" Tanya sang penjaga perpustakaan. Nicho yang semula masih mencari Calista dibalik beberapa rak buku kini menoleh cepat. Seakan ada hal yang asing ditelinganya yang kini menyeruak masuk. Mata Nicho membelalak tak percaya, mulutnya pun tergelagap, kakinya seakan kaku. Kini waktu terasa terhenti betapa beratnya Nicho menimpa malu yang melanda.

"Hah? Apa? Buku kehamilan pak," Ferrel segera mendekati sang penjaga perpustakaan. Ferrel memandangi Nicho dengan tatapan menggoda. Lalu pecahlah tawa yang kini sudah berada di ujung bibir Ferrel dan Erlangga. Kedua sohib yang tak peduli situasi dan kondisi. Sang penjaga perpustakaanpun tak kuasa hati untuk menahan tawa. Hingga dengan tawa yang tiada henti dirinya mengurusi administrasi perihal peminjaman buku oleh Nicho.

"Ihs apaan si lu!! Tante gua tuh lagi butuh buku itu, gua udah cari susah banget. Yaudah gua pinjem di perpus," Nicho membela diri. Namun tak ada seorangpun yang mempercayainya. Nicho kini semakin jengkel lalu mengambil buku itu dan segera pergi.

"Eh tunggu Nic!! Ah elah lo alesan aja. Gua tau tadi lu asal ambilkan?" Ferrel menggoda Nicho. Nicho hanya membalasnya dengan tatapan sadis. Tatapan itu menukik tajam. Seolah harimau yang siap menerkam mangsanya. Dengan cepat pula Nicho memasukan buku itu ke dalam tasnya sebelum orang lain mengetahuinya.

***

Puzzle Pieces Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang