Satu

23.4K 191 0
                                    

Kamu cantik banget hari ini.." Puji seorang gadis cantik yang tengah duduk disamping (namakamu), dia adalah Steffanie Zamora. Dia akrab disapa Steffie, sahabat (namakamu)

(Namakamu) tersenyum lebar mendengar kalimat Steffie barusan, dia memperhatikan lekuk-lekuk wajah dan tubuhnya didepan cermin, menggunakan drees putih yang sangat indah, lalu kalung berliontin berlian menghiasi lehernya. Apa lagi warna putih adalah warna kesukaannya

"Sudah selesai, (namakamu)? Pengantin pria sudah menunggu" Ucap seorang perempuan yang baru saja memasuki kamar pengantin ini. (Namakamu) mengangguk pelan, ia mulai melangkahkan kaki jenjangnya keluar kamar bersama Steffie.
Mereka mulai menuruni anak tangga, (namakamu) sedikit mengangkat drees yang ia kenakan keatas untuk menghindari menginjak drees itu.

Acara ijab kabul sudah dilaksanakan kemarin siang, sedangkan ini adalah acara resepsi pernikahan (Namakamu) bersama pria berparas tampan, pria ini juga memiliki aset kekayaan yang bisa dibilang tidak akan habis tujuh keturunan. Namun semua itu masih dimiliki oleh orang-tuanya.

Beberapa rangkai bunga tertata rapih dipekarangan rumah, salah satunya rangkaian bunga yang sangat indah dari Bastian, Bastian adalah sahabat (namakamu) sejak SMP, tetapi mereka harus berpisah ketika SMA, Sekarang (namakamu) sudah bekerja disalah-satu kantor yang bertugaskan untuk membela klien yang memakai jasanya, sedangkan Iqbaal akan mewarisi kekayaan ayahnya dan duduk sebagai CEO dikursi yang biasa ayahnya gunakan sehari-hari.

Bastian Bintang mengucapkan selamat menempuh hidup baru untuk;
Iqbaal Ramadhan, S.E. & Talita (Namakamu), S.H.

Kata-kata itulah yang tertapa dengan sangat cantik nan indah yang dibawa Bastian.

Bastian kini sedang bekerja disalah satu perusahaan bank swasta ternama diindonesia, dan kini dia meminta cuti beberapa hari untuk menghadiri pesta pernikahan sahabatnya, (Namakamu).

Acara resepsi pernikahan baru selesai jam 00.45 malam, begitu banyak tamu yang datang dan memberikan ucapan selamat secara langsung kepada keluarga yang berbahagia.

Senyum (namakamu) dan Iqbaal menghiasi bibir mereka disela-sela bersalam-salaman kepada tamu-tamu undangan yang hadir.

*

Kamar (namakamu) disulap menjadi kamar pengantin yang sangat indah. Kamar ini dipenuhi kelopak bunga-bunga berwarna merah dan putih diatas kasurnya, sedangkan beberapa bunga juga menghiasi dinding kamar.
Ada pula bunga yang bergelantungan, dibuat sekian rupa untuk mempercantik kamar pengantin baru ini.

Wajah (namakamu) dan Iqbaal terlihat begitu lelah, (namakamu) sedang membuang satu-persatu hiasan diatas kepala, lengan, kaki dan beberapa perhiasan yang membuat tubuhnya semakin terasa berat, berdiri didepan cermin dan wajah (namakamu) pun sudah bersih dari make-up.

Didepan cermin terlihat pantulan lelaki yang kini telah menjadi suaminya, Iqbaal. Itulah sapaan akrab lelaki itu.
Iqbaal sedang membaringkan tubuhnya diatas ranjang yang penuh dengan kelopak bunga.

"Romantis ya, suasana disini" lirih Iqbaal. (Namakamu) dapat melihat wajah Iqbaal yang kini sedang memperhatikan dirinya didepan cermin, (Namakamu) melihat Iqbaal dari pantulan cermin berukuran lebar itu.

"Ini malam yang spesial lho, (namakamu)." ucap pria itu lagi. Lalu ia bangkit dan duduk dipinggiran ranjang, "Bukan.." balas (Namakamu) pelan. Iqbaal mengernyitkan dahinya.

"Lupa ya?" tanya (Namakamu), lalu ia membalikkan tubuhnya untuk menghadap pria yang sedang duduk ditepian ranjang.

"Tapi kan malam ini tetep menjadi malam yang spesial" Iqbaal bangkit, berdiri dan melangkahkan kakinya menuju gadis yang duduk dibangku rias. "Aku mau melakukannya.." ucap Iqbaal ketika ia sudah menjatuhkan lututnya kelantai, lalu meraih tangan (namakamu) dan mengecupnya pelan.

The First Night BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang