part 1

4.7K 42 2
                                    

semilir angin menyapaku dengan lembut. Angin diatas atap memang cukup kencang tapi itu membuatku tenang, namu saat ini tidak. Aku sedang berdiri dengan seorang laki-laki yang mempunyai banyak penggemar wanita. "lo harus jadi cewe gue"ucapnya tiba-tiba yang membuatku kaget. Bukan sebuah pertanyaan tapi sebuah perintah. "hah?"jawabku bingung. "lo harus jadi cewe gue titik!"ucapnya tegas. "tunggu tunggu, kita aja belom saling kenal"ucapku. "lo kenal gue dan gue tau lo, cukupkan?"ucapnya serius. "oke aku tau kamu tapi kamu ga tau aku"ucapku mencari alasan. "gue tau lo nevada putri kelas ipa 3, lo punya sahabat namanya gita dan dia temen sebangku lo sampe saat ini dan lo sering pulang bareng dia, cukup"ucapnya agak kesal. "maksud aku..."tiba-tiba suara bell berbunyi menandakan waktu istirahat sudah habis, aku pun juga bingung berkata apa dan tiba-tiba ia menarikku turun kebawah. "sekarang lo cewe gue, lo bisa kenal gue seiringnya waktu oke"ucapnya sambil menengok kearahku yang diam saja ketika ditarik olehnya menuju kekelas. Ketika kami tiba dilorong seluruh siswi menatapku sinis, karna dia! Ya dia! Cowo yang menarik tanganku. Cowo yang memiliki sejuta misteri dan sejuta fans wanita mungkin. "okee udah sampe. nanti pulang bareng. Tunggu dikelas aja yaa"katanya sambil melepas tanganku dan dia bergegas kekelasnya. Teman-temanku dikelas pun tak kalah sinisnya dengan siswi lain. Ketika aku masuk mereka menggosipkan aku dengan suara yang amat sangat jelas ditelingaku. Untungnya ibu fisika cepat masuk, kalo tidak mana aku tahan! "eh"senggol gita sahabatku. "hah"ucapku acuh. "lo jadian va?"tanyanya to the point. "engga"jawabku singkat. "itu tadi? Lo harus tau, lo sama juna udah kaya masuk ttww tau gak! Semuanya gosipin lo!"ucapnya seperti detektif. "biarin lah ta"ucapku sebal. "oke anak-anak pelajaran hari ini cukup sampai disini, kerjakan pr-nya dan besok pagi harus sudah ada dimeja ibu"ucap ibu fisika lalu pergi meninggalkan kelas. "git, pliss kita harus cepat pergi."ucapku langsung buru-buru membereskan tas. "nanti aku jelasin dijalan yaa"ucapku langsung menarik tangannya. "hah bagus deh bu fisika ga lama, gue jadi aman"ucapku ketika sudah agak jauh dari gerbang sekolah. "lo pasti takut dikejar juna kan? Percuma va, tuh liat mobilnya udah keluar dari gerbang?"ucapnya sambil menunjuk kearah mobil itu. "hah gimana git, gue gamau bareng dia aaaah"teriakku frustasi. "tenang va tenang, kita tinggal naik taksi ddidepan gampang kan."ucapnya memberi solusi. "hah iya bener"aku pu langsung menarik tangan gita buru-buru. "aduuuh mana sih taksinya"ucapku cemas sambil melihat kearah belakang dan..mobil merah Honda jazz muncul. "itu mobilnya"ucapku tanpa sadar. "hah kenapa va?"ucap gita heran. "vadaaaaa!"teriak juna sambil keluar dari mobil. "va! Ayo naik"ucap gita sambil membuka taksi itu dan masuk kedalam. Juna pun berlari cepat mengejarku namun yang didapatkan hanya pintu tertutup dan taksi pun langsung melesat meninggalkannya yang agak marah. "gila! Udah kaya dikejar macan tau gak!"ucap gita mengeluh. "sorry git, aku takut. Kamu tau sendiri lah sifatnya dia gimana." "pemarah, arogan, egois, keren ganteng" "sifat bukan tampang"ucapku malas. "tapi va, besok lu juga bakal ketemu dia lagi dan gak akan bisa menghindar"ucap gita menyadarkanku. "gatau ah, yang penting disekolah kan. Lagian aku besok ga masuk git haha"ucapku senang. "hah kenapa? Menghindar?"tanya gita penasaran. "engga lah. Aku mau kebandung jenguk tante" tiba-tiba ping...

juna: lo dimana?

"git, juna bbm? Gue bales apa nih?"ucapku takut. "jangan di read"ucap gita kaget.

Juna: vaaa lo dimana?

Ping!!

Ping!!

Ping!!

Jangan sampe gue nekat ya va!

"git..."ucapku. "yaudah bales deh"ucap gita ketika melihat bbm terakhir dari juna. Hpku pun bergetar ada yang menelpon nomor tak dikenal. "aduh siapa ya git?"ucapku takut. "bang adit kali va, lo kan tadi ga kabarin dia pulang naik taksi"ucap gita santai. Aku pun mengangkat telponnya. "va, lo kemana?"tiba-tiba suara itu yang muncul, seketika nyaliku menciut. "aku pulang lah jun"ucapku berusaha tenang. "gue tau, tapi kenapa lo menghindar?" "gue minta lo berenti sekarang dan tunggu gue"lanjutnya lagi. "tapi jun" "berenti sekarang! Gue dibelakang taksi lo!"ucapnya tegas dan arogan. Taksi pun berenti dan aku pun membuka pintu dengan telpon yang masih tersambung dengan juna. Aku turun dari taksi dan juna pun keluar dari mobilnya sambil mematikan sambungan telponnya. "git, kamu duluan aja. Jalan pak"taksi pun langsung jalan dan meninggalkan ku yang berhadapan dengan juna. "gue udah bilang kan tadi buat nungguin gue"ucapnya datar dan tenang sambil menghampiri. "maaf"ucapku menunduk. "udah gapapa, lain kali kalo kaya gitu lagi gue bakal nekat"ucapnya sambil merangkulku dan berjalan kearah mobilnya. Dia membukakan pintu penumpang untukku dan aku pun segera duduk dengan manis. "lo eh kamu mau makan apa? steak, spaghetti burger atau..?" "pulang"ucapku memotong perkatannya. "aku laper dan kamu pasti juga" "tapi jun aku mau pulang"ucap menunduk menatap jari-jariku. "vaaa kalo ngomong tuh dipandang bukan nunduk aja"ucapnya bercanda. "abis serem"ucapku yang ternyata terdengar olehnya. "hahaha masa kamu takut sama pacar sendiri"ucapnya geli. "kamu bukan pacar aku"ucapku tegas. "tadi aku udah nembak kamu dan kamu diem aja itu berarti kamu nerima"ucapnya tegas lagi. "diem kan bukan berarti" "udah va cukup"ucapnya tiba-tiba. Kami pun menuju mcdonald dan langsung memesan dari dalam mobil, aku pun senang setidaknya tak akan menghabiskan waktu lama dengannya. "nih, ambilin buat aku satu ya?"ucapnya langsung memberiku kantong kertas coklat yang berisi burger dan minuman. Aku pun mengmabilkannya satu dan membukakan bungkusnya, karna dia sedang menyetir pasti ribet. "nih jun"ucapku sambil memberikannya. "loh kamu tau rumah aku."tanyaku heran. "sayangku vada apasih yang aku gatau hah"ucapnya sambil melirikku. "aku bloeh tanya gak?"ucapku sambil memakan burgergku. "boleh, everything for you. Promise!"ucapnya meyakinkan aku. "ah kamu mau tanya kenapa aku mau kamu jadi pacar aku kan? Simple, aku suka sama kamu dan kamu suka sama aku"ucapnya tersenyum. "tapi masih banyak yang lain yang suka sama kamu kenapa aku? Dan kata siapa aku suka sama kamu?"tanyaku banyak. "karna aku sukanya sama kamu va, dan itu kata aku! Kamu pernah tulis surat cinta buat aku kan waktu kita kelas satu, dan karna aku banyak disukain cewe-cewe kamu jadi mundur deh. Aku tau kamu sering taruh roti kan diloker basket aku kalo aku latihan. Aku tau itu dari dulu Cuma baru bertindak aja hehe"ucapnya sambil melihat kearahku. "tapi kamu punya banyak mantan tuh"ucapku agak kesal. "aku anggep mereka Cuma temen dan kalo mereka nembak aku juga aku tolak va. Kamu itu pacar aku yang pertama"ucapnya meyakinkan aku. "halah gombal" "ko gombal sih? Nah itu rumah kamu kan"ucapnya memberhentikan mobil dan segera keluar. Aku pun keluar juga. "hm jun thanks yaa"ucapku yang langsung membuka gerbang rumahku. "iyaa, mana mamah kamu aku mau kenalan dong"ucap juna yang tiba-tiba ikut masuk juga. "jun!"panggilku kesal tapi sepertinya telat karna mamah ada diluar! "soree tantee"ucap juna sopan dan salim ke mamah. "soree, siapa ini va? Pacar kamu?"tanya mamah menyelidik. "bu.." "iya tante. Saya juna pacarnya vada hehe. Vada boleh pacaran kan tan" "haha kamu lucu banget jun. bolehlah, vada kan udah besar. Ayo masuk dulu"ucap mamah yang hampir membuat jantungku copot. "tante kaget loh tiba-tiba vada udah punya pacar secara dia ga pernah main atau ngajak temen cowonya kesini"ucap mamah terus terang. "hehe maaf tante baru berani nih hehe"ucap juna sambil tersenyum. "va ambilin minum dong. Eh kalian udah makan? Ayo jun makan dulu"ajak mamah. "ga usah tante tadi dijalan udah beli makanan ko" "kamu tinggal dimana jun?"tanya mamah mulai menyelidik. "aku di permata tan, ga jauh dari sini. Aku adeknya rama tan, temenya bang adit" "oalah kamu adeknya rama toh, anaknya marissa kan"ucap mamah yang sudah akrab dengan juna. "iya tan hehe, sahabat tante waktu sma dulu kan" juna sama mamah berbincang-bincang akrab dan cukup lama pula. Sampai anaknya dicuekkin. "drrrttt" "halo git"ucapku menjawab telpon. "udah nyampe rumah va?"tanyanya cemas. "udah dengan selamat, malah si juna lagi ngpobrol sama mamah loh?" "seriosa va, wah udah pedekate aja sama camer"ucap gita kaget. "va, juna udah mau pulang tuh"teriak mamah dari jauh. "oke git lo denger sendiri kan, besok gue ceritain ya bye"ucaku langsung mematikan telponku dan menghampiri mamah. "yaudah tan aku pulang dulu, nanti aku salamin kemamah mari tan"ucapnya sambil salim, aku pun mengikuti juna dan mengantarnya sampai depan mobilnya. "aku pulang dulu yaa, see ya"ucap juna memutari mobilnya. "hati-hati"ucapku sambil melambai. "bye sayang"ucapnya langsung masuk kedalam mobil. Mukaku merona akibat perkataanya itu! Maklum baru pertama kali aku punya pacar dan dipanggil sayang selain keluargaku. Mobilnya pun melaju pergi, aku masuk kerumah dengan muka yang masih merah dan mamah pun menanyakan sebukit pertanyaan tentang juna dan dia setuju! Padahal aku berharap tidak supaya dia bisa jauh tapi mamah malah mendukung, aku pun masuk kekamarku kesal.

love my badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang