Chapter 1 - Nice to Meet You

17 1 0
                                    

'' Fellicia, turunlah bantu mama di dapur, kau tidak lupa kan bahwa akan ada tetangga baru hari ini ? '' Teriak Margareth dari bawah tangga

Fellicia yang sedang mendengarkan lagu Only Thing I Ever Get For Christmas karya Justin Bieber itu telah ter hanyut oleh lirik-lirik yang berada di dalamnya , sampai-sampai ia tidak mendengarkan kata ibu tersayangnya itu .

'' Fellicia, kalau kau tidak mau turun sekarang juga, aku akan menyeret mu dan menyita semua tumpukan kaset usang dikamarmu ! '' Teriak Margareth semakin besar

Fellicia akhirnya terbangun dari hanyutannya.

'' iya ma sebentar ! " Jawabnya lantang sembari turun menyusuri anak per anak tangga yang berwarna cocoa brown itu .

'' Cepatlah Fellicia, tetangga itu sebentar lagi akan tiba, sedangkan kue kue ini belum juga dibungkus. Tolong kau bungkus kue kue kering itu kedalam beberapa bungkus plastik , oke ? '' Perintah Margareth

'' baiklah ... '' jawab Fellicia dengan nada lemas yang memiliki arti bahwa ia malas melakukannya.

Suasana sangat hening , hanya terdengar suara samar yang berasal dari televisi di ruang tamu.

" hei fellicia, ibu dengar tetangga kita memiliki seorang anak laki laki yang seumur dengan mu " suara ibu memecahkan suasana

" ah lalu? "

" yaampun anak ibu benar-benar aneh ! Kau itu harusnya lebih bersemangat sayang. "

" untuk ? " jawab Fellicia dengan cepat

" ah sudahlah , anak ibu memang keras kepala " kata Margareth dengan nada menyerah kepada anaknya yang keras kepala itu.

Tiba-tiba saja terdengar suara-suara berisik dari depan rumah. Fellicia yang penasaran pun mulai mengintip melalui jendela kotak yang berletak di dapur.

Terlihat ada seorang perempuan berkepang dua , seorang laki-laki sepantaran diri nya dan sepasang kekasih yang terlihat berusia sekitar 35 sampai 40 tahun . Sepertinya mereka adalah keluarga yang akan menjadi tetangga baru keluarganya.

Ah , ibu berlebihan , mereka terlihat seperti keluarga biasa, anak laki-lakinya juga tidak terlalu tampan , anak perempuannya pun masih terlihat sangat kanak-kanak. Ahhh.. mungkin mereka saudara idolanya , Justinbieber , sehingga menjadi sangat istimewa. No,Bercanda.

Seakan laki-laki itu melihatku sedang mengintip, ia langsung mengayunkan tangannya ke arahku

Aku pun serontak kaget. Kaget karena ketahuan mengintip dan kaget karena ia melambaikan tangannya.

Aku pun langsung beranjak pergi dari jendela dan menghampiri ibuku " mah, kapan mau dikasih kue kue nya ? Cepetan dong , aku ada acara nih sama temen "

" iya iya, ayo" jawab ibuku sambil mencopot apron berwarna ungu nya,dan merapihkan sedikit rambutnya.

Aku dan ibuku pun jalan kerumah sebelah. Mereka lebih baik daripada yang ku tebak. Tapi , aku tidak akan tertipu dengan drama tetangga baru ini.

" hai ! Salam kenal , aku Alex. dan kau, kau Fellicia bukan ? anak dari ibu Margareth? senang bertemu dengan mu '' sapa laki-laki berambut coklat dan bermata hijau itu sambil tersenyum.

Fellicia pun terkejut, bagaimana ia bisa tahu nama ibu nya ? Sedangkan mereka belum pernah bertemu sekalipun. '' Bagaimana kau bisa tahu ibuku? ''

'' kau tidak tahu ? ibumu dan ibuku sudah berteman sejak lama, kalau tidak salah sejak mereka masih duduk di bangku SMP ''

Astaga, ternyata ibuku telah menipuku ! '' oh, yasudah , sampai jumpa lagi '' jawab Fellicia kesal sambil berjalan kembali kearah rumahnya.

ting..tongg..ting..tong..

'' Astaga ! siapa lagi sih !? '' dengus perempuan kecil ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kembalinya Bulan DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang