November 20, 2015

5 0 0
                                    

Ma,
Apa kabar?
Hope you okay.

Ahh,
Aku rindu Mama. Sungguh. Sangat rindu.

Pukul 22.30 saat aku menulis ini. Aku tau Mama akan mengamuk saat tau anak gadisnya tidur selarut ini. Aku, sedang menunggu seseorang, Ma. Yang mendadak hilang setelah... tau aku patah.

Silahkan berteriak kalau dia pengecut. Akupun berteriak hal yang sama. Otakku berdentum memaksa tidur. Namun satu hal, memaksa tetap terjaga. Tetap menunggu. Benar, Ma. Hatiku.

***

'Qui, kamu jangan kebiasaan bikin Mama nunggu deh!'

Aku tertawa.

'Qui! Nggak lucu sayang,'

Aku cemberut seketika.

'Qui hanya bercanda, Ma,'

Mama tersenyum.

'Qui, Mama memang hanya menunggu kamu berganti baju, tapi suatu saat nanti, kamu akan merasakan betapa menyesakkannya menunggu,' katamu waktu itu.

Aku hanya melongo tak tau berkata apa.

***

Dan kini tiba saatnya aku menunggu. Sesuatu yang tidak pasti datang. Namun tetap kutunggu. Aku bodoh ya, Ma?

Aku selesai menulis pada pukul 22.36. Hanya butuh enam menit untuk menulis. Tapi butuh semalaman, untuk menghentikan air mata.

Dengan keadaan sedang menunggu,
Salam,
Quily.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 28, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

With Love, Q.SWhere stories live. Discover now