Part 2 - Canteen.

126 4 0
                                    

Shay POV

*flashback*

"Shay!"

Aku menoleh, mendapati Brent sedang melambai padaku.

Ia berlari kecil menghampiriku.

"Ada apa, Brent?" tanyaku.

"tak apa-apa sih, hanya ingin mengajakmu makan di kantin. Mau?" jawabnya.

"Oh, oke. Ayo"

Ia tersenyum seraya menggandeng tanganku untuk berjalan ke kantin.

Hangat,

Genggaman tangannya hangat.

Kami berdua pun duduk di salah satu meja kantin yang kosong.

"mau pesan apa, nona?" ia tersenyum jahil dan menaik-turunkan alisnya.

"samakan denganmu saja" jawabku.

"aye aye captain" ia segera berlalu untuk memesan makanan.

"Joel!"

Seseorang memanggilku, tapi aku tak menoleh padanya karena aku kenal betul suara ini.

Suara kakakku, Taylor.

"apa?" tanyaku.

Taylor kemudian duduk disampingku dan merangkul pundakku. "Aku nanti akan latihan basket. Kau pulang sendiri tak apa?" tanyanya.

"tap--"

Ucapanku terpotong oleh seseorang,

"tak apa. Tay, aku yang akan mengantarnya pulang"

Tau-tau Brent sudah didepanku sambil membawa nampan berisi 2 piring spagetti dan 2 gelas jus alpukat.

"Dan maaf Tay aku tidak bisa ikut latihan hari ini karena.. ya kau tau kan, aku harus part time di Starbucks. Tapi tenang, kan perjalanan dari sekolah ke Starbucks melewati rumah kalian, jadi aku bisa mengantarnya" jelas Brent.

"aku mengerti kok, Brent. Thanks by the way sudah mau mengantar adikku yang menyebalkan ini pulang" kata Tay sembari menarik pipiku.

"aku tidak menyebalkan, Tay. Asal kau tau" aku mengerucutkan bibirku.

"yasudah, aku mau ke lapangan dulu. See u guys two" ia melompat dari kursi lalu berlari meninggalkan aku dan Brent.

"maafkan kakakku ya, Brent" ujarku.

"Haha kakakmu lucu juga ya" Brent terkekeh.

"Ayo dimakan, nanti dingin" Brent menyodorkan piring spagetti padaku.

Akupun memakan spagetti ku dengan lahap.

Kulihat Brent memandangiku sambil menahn tawa.

Kenapa dia?

"kau ini, seperti anak kecil saja" ia kembali terkekeh lalu mencondongkan badannya ke wajahku.

"makan itu pakai mulut atau pakai apa sih?" ujarnya.

Kenapa sih?

Ia mengusap bibirku yang tak kusadari belepotan saus spagetti menggunakan jempolnya lalu ia mengemut saus yang ada di jempolnya tadi.

Tak kusadari pipiku memerah.

******

Taylor Caniff di mulmed.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Starbucks Memories With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang