Cupid

449 29 4
                                    

Hai...
Ini first story lhoo di wattpad aku. Hope you like it gaes

VoMent ditunggu

---

     Baekhyun sedang duduk di atas closet toilet pria di sekolahnya. Terhitung sejak 1 jam yang lalu ia tak keluar dari bilik kamar mandi itu. Bukan karena ia terkena diare atau untuk menyembunyikan jerawat yang tiba-tiba muncul di wajah tampannya, hanya saja ia terlalu takut untuk keluar.

     Baekhyun yang ceria dan super aktif tiba-tiba menjadi murung karena sekolahnya terjangkit virus cupid. Malah sekarang teman terdekatnya, Chanyeol juga terjangkit virus itu. Sepertinya virus cupid terlalu kuat sampai-sampai bisa menular pada si happy virus itu. Virus itu membuat orang yang terkenanya menjadi gila. Tertawa dan tersenyum setiap saat. Menulis puisi dan menyanyikan lagu cinta entah untuk siapa.

     Baekhyun sudah memperingatkan Chanyeol untuk berhati-hati, karena virus itu bisa datang kapan saja dan dimana saja. Bahkan Baekhyun memakaikan Chanyeol handsanitizer setiap saat. Membelikannya masker, jaket dan topi baru hanya untuk menghindar dari virus itu. Tapi sepertinya virus itu terlalu kuat. Tidak ada yang bisa melawannya.

     "Oh, astaga. Sepertinya tinggal aku saja yang belum terkena virus ini." Baekhyun menghela nafasnya. "Bahkan guru dan penjaga sekolah juga terkena virus ini. Ini sangat menjijikan." ucapnya sambil mengusap lehernya. "Dasar Chanyeol! Dia terkena akibatnya karena tidak percaya terhadap virus cupid ini." Baekhyun mengecek arloji di pergelangan tangan kirinya. "Haruskah aku keluar? Bagaimana jika virus ini... Akh! Aku tidak ingin memikirkannya." Tetapi lambat laun Baekhyun mulai beranjak dari posisinya dan membuka pintu bilik kamar mandi itu. Ia menghampiri cermin yang letaknya tak jauh dari tempatnya. Ia menarik napas.
"Tenang Baekhyun, kau harus tenang." ucapnya sambil memandang cermin.

     Setelah beberapa saat, ia mulai membuka pintu kamar mandi dengan perlahan. Ia mengintip keadaan luar dari celah pintu. Setelah merasa aman, Baekhyun pun keluar dari tempat persembunyiannya. Samar-samar terdengar suara petikan gitar dan suara tawa tak jelas dari ujung koridor.

     Itu Chanyeol. Baekhyun mulai merinding dan membayangkan bagaimana jika ia juga berakhir mengenaskan seperti itu.

     "Hei! Bagaimana jika kita mmm..." ucap Chanyeol dengan akhir yang tidak bisa dimengerti Baekhyun. "Oh, Yeri-ya... Saranghae... Oh..." Baekhyun menutup telinganya akibat nyanyian Chanyeol dengan nada tinggi rendah tak beraturan.

     'Ah, sebentar. Siapa Yeri itu? Seingatku tidak ada anak sekolah ini yang bernama Yeri,' batin Baekhyun.

     "Ya! Chanyeol!" ucap Baekhyun memberanikan diri. Chanyeol menoleh pada Baekhyun dengan muka seperti habis menenggak wine dua botol. "Siapa Yeri itu?" lanjut Baekhyun meskipun ia mulai takut berdekat-dekat dengan Chanyeol.

     "Yeri? Kau tidak tahu? Ah, dia sangat cantik! Sangat cantik!" jawab Chanyeol sambil memainkan gitarnya tak beraturan. Baekhyun hanya diam melihat sahabatnya seperti itu.

     'Oh, Tuhan. Aku sudah tidak tahan,' Baekhyun langsung bergegas meninggalkan Chanyeol tanpa berbasa-basi lagi. Ia menuju kelas untuk mengambil tasnya.

     "Astaga!" Baekhyun menutup mulutnya. "Kenapa aku pergi ke sekolah?" ia buru-buru mengambil tasnya yang banyak digerayangi pengidap(?) virus cupid. Dan langsung keluar menuju gerbang sekolah. "Bagaimana bisa menjadi seperti ini? Ini semua menjijikkan. Aku harus pindah sekolah besok, jika tidak pasti..."

     "Byun Baekhyun." omelan Baekhyun terhenti karena mendengar suara memanggil namanya. Baekhyun menelan ludahnya. 'Si- si- siapa itu?' batin Baekhyun.

CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang