One Direction School Life

It's me

Hallo namaku aurin. Aurin Miracle Patteson, aku anak ke dua dari Jhon Robbert Patteson dan Maurin Miracle Patteson. Aku juga mempunyai satu kakak laki-laki namanya Zac Robbert Patteson umurnya sekarang 19 tahun dan kuliah di Harvard University. Sedangkan aku masih 15 tahun dan bersekolah di London International Art School.

Disekolah aku mumpunyai 4 orang teman yaitu Clarice Marine Stattson dia berambut blonde dan memiliki tubuh seperti model. Lalu ada Cessie Macandie Stodshon dia berambut keriting dan sangat mahir menari. Lalu ada Stace Maurin Milen dia mempunyai rambut blonde panjang dan mata yang indah selain itu dia cantik dan tubuh seperti model. Lalu ada Embers Malarie Stish dia memiliki rambut burnatte dan wajah nya yang sangat cantik selain itu dia juga mempunyai hati yang sangat baik.

Di sekolah kami memiliki kelompok yang bernama The Illusion Girls. Selain kami ada satu kelompok lain ya mereka adalah One Direction mereka adalah empat cowok menyebalkan, tetapi sebenarnya dulu kami sangat amat dekat tetapi karena kejadian 'itu' semuanya menjadi kacau kalau boleh dibilang sebenarnya aku tidak mau kami seperti ini seenarnya aku ingin kami berteman lagi seperti dulu. Sebnarnya waktu itu kami sudah mulai dekat tapi karena kejadian yang menimpa clarice membuat kami mejadi jauh dan banyak orang yang memanggil kami HD hate direction sebenarnya nama sedikit jahat tapi mau apa lagi. Oh iya sebenarnya the girls panggilanku ke empat temanku mempunyai rahasia yang hanya kami saja ketahui kami semua tau kecuali clarice. Yaitu sebenarnya Cessie mempunyai perasaan dengan liam sebenarnya waktu itu liam pernah nembak cessie tapi karena takut clarice marah akhirnya mereka enggak bisa jadian. Lalu ada Stace sebenarnya dia memiliki perasaan dengan niall tetapi dia tidak mau jujur dan alasannya sama karena takut clarice marah. Dan ada Embers diantara kami dia lah yang paling kasihan karena sebenarnya dulu embers pernah mempunyai hubungan dengan louis tapi mereka putus karena kejadian 'itu' memang sangat kasihan. Dan yang terakhir Clarice sebenarnya kami berempat sampai sekarang tidak tau rahasianya karena dia adalah yang tertutup diantara kami.

Aku kira segitu dulu perkenalan nya karena kasian author nya udah bingung mau nulis apa hehehe.

*Aurin POV*

"Aurin ayo bangun nanti kamu telat loh" kata mom sambil menggoyang goyangkan tubuhku. Sebenarnya aku sudah bangun tapi entah kenapa sangat sulit untuk bangun dari kasur kesayangan ku ini.

Setelah beberapa menit akhirnya aku bangun dan berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi, karena aku tidak melihat ada lemari alhasil keningku lah yang menjadi tumbalnya. Setelah selesai mandi aku memakai seragam dan turun untuk sarapan.

"Hey ada apa dengan keningmu" tanya dad saat aku sampai meja makan.
"Nothing hanya ritual kecil sebelum mandi" kataku sambil memakan roti yang sudah diberi selai coklat. Seakan mengerti dad hanya mengangguk dan melanjutkan makannya.

"Sudah selesai makannya aurin ayo kita berangkat" kata dad sambil berdiri.
"Let's go" kataku bersemangat.
"Aurin wait kamu lupa membawa tas mu" kata mom sambil menenteng tas ku.
"Oh iya thanks mom" kataku sambil cengar cengir.
"Dasar kamu ini ya sudah sana masuk mobil hati hati dijalan dan jangan membuat masalah di sekolah" nasihat mom.
"Siap boss" kataku sambil hormat dan masuk ke dalam mobil.
Saat dimobil aku hanya bermain ponsel, mendengarkan lagu dari radio dan sesekali ikut bersenandug. Sedangkan dad fokus ke arah jalan.
"Ok hun kita sampai yang benar ya belajarnya" kata dad saat aku ingin turun.
"Ok dad bye take care" kataku sambil melambaikan tang kearah mobil dad yang mulai menginggalkan sekolah.

"Hai aurin" kata seseorang yang membuatku kaget dan ternyata itu stace.
"Hei stace kau mengagetkanku" kataku sambil mengelus elus dada.
"Sorry ayo kita ke dalam" katanya tanpa dosa sambil menyeretku untuk masuk ke sekolah.

"Hei kalian akhirnya datang juga" kata clarice disusul dengan anggukan kepala dari embers dan cessie.
"Sorry yasudah ayo masuk" kataku sambil menarik lengan clarice.