BABIII

1.7K 19 0
                                    

Nadia POV

Gw keluar dari kelas Natasha. Gw berjalan menuju kelas gw yang berada disamping kelas natasha sambil berjalan gw melamun memikirkan ajakan natasha kadangkala gw suka ngiri sama dia. Dia mempunyai wajah yang cantik mata hitam dengan kelopak mata sipit khas orang mandarin,hidung mancung,kulit putih mulus,badan tinggi semampai,rambut hitam panjang,ditambah lesung pipi yang berada di pipi sebelah kanannya,siapapun lelaki yang melihatnya pasti akan terpesona belum ditambah di adalah anak tunggal dari seorang pengusaha sukses menurut gw itu sempurna,berbeda dengan gw.
Gw lahir di salahsatu keluarga sederhana gw punya seorang adik laki-laki yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama,makanya gw gk mau ngerepotin ortu gw untuk biaya kuliah gw sebisa mungkin gw harus bisa hidup mandiri. Klo difikir gw bisa kuliah dan masuk ke universitas ini juga gara-gara natasha yang ngebet banget pangen kuliah di Korea alasannya karena dia penggemar Kpop gw asalnya gak kefikiran buat ngelanjutin sekolah setelah lulus gw berencana bekerja bantuin ortu tapi di suatu hari natasha datang sambil bawa formulir beasiswa buat gw katanya kampusnya ada diSeoul di amaksa buat gw ikutan daftar moga aja keterima. Sebenernya sih gw gak ngarep banget bisa keterima soalnya diliat dari saingannya banyak banget dan itu gak gampang. Tapi mungkin karena takdir maka jadilah gw disini menjadi salah satu mahasiswa Seoul. Gw gk punya wajah biasa aja mata gw cokelat,hidung gak mancung gak pesek alias biasa aja,rambut gw sebahu dan gw mungil bukan pendek ya tapi mungil.
"Bugghh!!!!" tiba-tiba gw menabrak seorang laki-laki.
"Mianhamnida"gw buru-buru minta maaf sambil membungkukkan badan.
"Gwenchana?"
Terdengar suara laki-laki itu gw mendongak menatap laki-laki yang ada dahadapan gw tubuhnya tinggi,matanya berwarna cokelat,rambutnya cokelat berponi menyamping,gw termenung mengagumi ketampanannannya.
"Siapa laki-laki itu?sepertinya gw belom pernah liat?" batin gw.
"Kamu tidak apa-apa?"kata laki-laki itu membuyarkan lamunanku.
"Ah tidak apa-apa. Maafkan saya" kataku sambil membungkuk sekali lagi.
"Baguslah. Aku Kim woo" kata dia memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangannya.
"Aku Nadia. Kamu mahasiswa baru?"
"Ya,ini hari pertamaku masuk sekolah"
"Pantas saja aku baru liat dia" gumamku dalam bahasa Indonesia.
"Apa yang kamu katakan"tanya dia tidak mengerti
"Ah,tidak apa-apa. Ada yang bisa saya bantu?"
"Iya saya sedang mencari ruang guru".
"Ruang guru ada diujung koridor ini. Kamu jalan lurus saja dari sini".
"Ah begitu. Terimakasih".
"Sama-sama"kataku sambil tersenyum
Lalu dia pun pergi.

Dia Yang Merubah SemuanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang