Aku masih berharap keajaiban itu ada, meski logikaku sendiripun meremehkan harapan itu.
Aku adalah seseorang lelaki yg mencintai seorang gadis, dia sangat membenciku tapi aku masih bersyukur dia masih menganggapku ada. Aku adalah seorang laki laki yg berjuang untuk cinta sejatiku, segala cara aku lakukan untuk mendapatkannya, aku hanya ingin tau bagai mana caranya agar iya tidak membenciku.
Hari berlalu malam demi malam aku lewati, dan aku berfikir dibawah sinar bulan di malam hari yang gelap, akankah matahari kelelahan dan sedang tidur lelap, bulan menggantikannya sebagai penyinar bumi di tengah malam sunyi, angin menerpa daun dan berterbangan, ku pastikan sesuatu yg ku fikirkan adalah dia, gadia yg sangat sulit aku dapatkan, setiap hari dia menatap ku dengan mata yg tidak menyukaiku, kenapa dia begitu tanyaku? Apa salahku sampai dia sangat tidak menyukaiku.
Suatu hari sanggadis memiliki seorang kekasih, dia adalah sahabatku, aku pun terkejut kenapa bisa Tuhan memberikan takdir seperti ini kepadaku, dia adalah sahabatku, dia mencintai orang yg aku suka.
Saat itu pukul 20:00. Aku memberanikan diri ku untuk menghampiri sanggadis, aku bertanya kepadanya
"Kenapa? Lo jadian sama temen gue?"
Gadis itupun membalas dengan nada renda.
"Karna gue sayang sama dia"
Jawaban itu membuat aku sakit hati, aku sangat kesal, kenapa bisa seperti ini dan seketika sebuah kata terlontar spontan pada mulutku ini
"ingat, HUBUNGAN KALIAN TIDAK AKAN BERTAHAN LAMA"
lalu gadis itu membalas perkataanku
"Kenapa lo berkata seperti itu? Memang ada yg salah?"
Hahaha dia tidak faham, aku ini kan sebenrnya menyukai dia, tapi kenapa dia tidak menyadarinya, setelah itu aku bertemu sahabatku, aku ingin memberitahu kepadanya bahwa wanita yg dia pacari adalah orang yg aku sayang, tapi ketika aku bertemu dengannya perasaan tidak tega muncul dari hatiku, sahabatku menghampiriku dan dia berkata
"Aku sangat mencintai gadis itu, aku tau kau juga mencintai dia, tapi maafkan aku kawan cintaku terlalu besar untuknya"
Aku menatap tajam matanya, dan dihadapan semua teman temanku, aku mengatakan sebuah janji
"Memang benar aku mencintainya, tapi ingat satuhal, AKU TIDAK AKAN PERNAH MEREBUTNYA DARIMU"
Akupun menatap mereka yg sedang tertawa dan bercanda ria, tapi hati kecil ku ini berkata.
"Tugasku telah selesai, ku serahkan dia kepada yg mengerti dia dan membuatnya lebih bahagia, lindungi dia Tuhan, disaat penjagaanku tak bisa lagi sampai kepadanya, kuatkan aku Tuhan, aku hanya ingin melihatnya bahagia meski tanpa aku, dan kali ini aku ikhlas melepasnya.Hari demi hari semakin berlalu, hubungan yg tampak tidak bahagia menghampiri hubungan mereka, aku pun bertanya kepada sanggadis
"Sepertinya hubungan kalian tampak kurang bahagia"
Gadis itu pun menjawab.
"Gue ga tahan sama tingkahnya"
Lalu aku membalas,
"Emang dia kenapa, dia orangnya baikan, setau gue lo fine aja sama dia, tapi kenapa malah jadi begini?"
Hari pun terus berganti, lalu aku mendengar kabar bahwa si gadis sudah putus dengan sahabatku, tidak lama kemudian, sahabat ku pun pindah dan meninggalkan kita semua, walau pun kepindahanya tidak terlalu jauh dan kita masih sering ketemu walau ga sesering dulu.Aku melihat kesedihan tepat ada di bola mata sanggadis, aku pun menghampirinya dan menenangkan hatinya. Waktu pun berganti, terus berganti, aku selalu menghiburnya tanpan henti dan membuatnya nyaman lalu jatuh di pelukanku, aku rela setiap hari menghiburnya, membuat dia selalu tertawa bahkan aku sampai mengira, aku rela jadi seorang badut, menghina diriku di tertawakan orang lain hanya untuk melihat senyum di wajahmu, aku rela berjuang agar tidak melihat kesedihan itu lagi di mata sanggadis, bahkan aku punrela melanggar janji ku kepada sahabatku dulu. Maaf kan aku kawan, aku tidak bermaksut melanggar janji ku, tapi ingat, cinta tak bisa di salahkan.
Aku berhasil, aku berhasil mendapatkan cintanya, aku berhasil membuatnya tersenyum setiap hari, aku berhasil menghapus semua keraguan dan hal sedih dari matanya, terima kasih Tuhan, kau telah mengabulkan doa ku. Aku sangat bahagia waktu itu, setiap hari menari seperti orang bodoh hanya untuk menghiburnya. Tapi waktu semakin berselang, aku pun mulai bertanya tanya, apakah dia mencintaiku karna cinta, atau dia mencintai ku karna aku adalah badut tertawaannya, apakah dia bahagia dengan ku? Apa yg dia lihat dari ku, aku tidak punya apa apa, apa dia mencintaiku karna hati, atau hanya seorang penghibur dikala hatinya sedih, seperti apa aku sebenarnya di matanya?
Aku pun mulai bertanya tanya, apakah dia sungguh mencintaiku?
Tapi sebuah kata kata darinya membuat aku yakin, bahwa dia mencintaiku, dia berkata
"Aku mencintaimu bukan dari hartan atau apapun yg menjadi alasan orang lain melihatmu, aku mencintaimu karna hatiku memang mencingaimu, karna mencintai tanpa alasan adalah hal terindah dari segala cinta di dunia ini, orang orang selalu bertanya kepada ku, apa yg kau lihat dari dia?, aku pun menjawab: semua yg tak pernah kalihan lihat"
Dan saat itu aku pun yakin, dia adalah cinta sejatiku, aku rela meskipun aku harus menjadi Badut Yang Berjuang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terakhir Didalam Hatimu
RomanceAda kalanya kita harus terima bahwa ada orang yang di ciptakan untuk hanya ada di dalam hati kita, tapi bukan untuk di dalam hidup kita