Part 7 : When Niall Gets Dillema

22 2 0
                                    

Sebelumnya, dipart 6:

6. Kepolosan ku

Mom, aku memang terlalu kejam untuk cinta.

Dear diary lovely sweety hunny, bye baby.

--PART 7 :

Kututup buku itu perlahan, penuh perasaan.

"Niall? Nialler?" Louis. Mungkin ia ingin meminjam boxer ku.

"Niall? Nialler?" Liam. Mungkin ia ingin meminjam garpu ku.

Louis dan Liam. Mungkin mereka ingin menanyakan ku tentang Ally! Oh tidakkk!

"Niall? Nialler?" Zayn. Mungkin aku ingin menghajarnya sekarang juga!

"Apa kau didalam, potatoes?" Ugh, aku benci mereka –untuk sekarang-.

"Tidak." jawabku setengah berteriak dan memasukkan buku itu ke dalam cabinet sebelah tempat tidurku. Mataku menemukan puluhan foto Ally dalam berbagai pose. Well, secara diam-diam aku memfoto Ally dan mencetaknya. Ada pose saat Ally tersenyum, tertawa, tertawa sampai menangis, tertawa sampai memegangi perutnya, tertawa sampai menggaruk aspal, tertawa sampai mencium ku.. Tidak, aku berbohong untuk dua hal terakhir. Dan satu foto aib. Saat Ally menahan diri untuk buang air kecil ketika kami liburan di Bahama! Oh Tuhan, sedang apa bagaimana kapan pun Allison James Payne tetap gadis tercantik didunia ini!

As long as you love me~~

Ingatkah kalau aku seorang Beliebers? Baiklah, itu nada dering ponselku.

"Hello? Niall's speaking."

"Hey, Ni. It's me Barbara."

"Oh, hey Barabara. Wassup?"

"It's Barbara, Ni."

"It's okay, bro."

"I'm a girl."

"Okay, girl."

"Maukah kau dinner dengan ku besok?"

"Apakah itu malam?"

"Kurasa ya karena itu adalah dinner."

"Maaf, aku.."

"Niall, please. Sekali ini saja, okay?"

"Uhm.. Apakah aku harus mengenakan pakaian formal?"

"Kurasa ya."

"Oh, baiklah. Dan Bar.."

"Yeah?"

"Apakah kau akan menjemput ku?" Hey, ayolah! Apa yang salah jika aku meminta Barabara menjemputku?!

"Aku sudah menyewa sebuah Limo. Anggaplah kau yang menyewanya untukku."

"Wow, keren!" Sekarang aku tak dapat menyembunyikan khayalan bodohku mengenai Limo mewah yang nantinya akan kami naiki menuju restoran. Rasanya aku benar-benar tak sabar merasakan sensasi didalam Limo! Menghirup udara yang ada didalamnya, duduk santai seakan akulah pewaris Bill Gates, minum-

"Jam tujuh, okay?" Sial. Barabara menghancurkan lamunan ku.

"Alright!"

"Okay, see you tomorrow. I-"

Aku memutuskan sambungan begitu mengetahui inti dari pembicaraan Barabara. Dinner. Ah, mengapa aku tak pernah berpikir untuk mengajak Ally dinner? Tapi.. apakah Ally mau pergi dengan ku setelah 'night changes' ini? Sial. Seharusnya aku berkonsultasi lebih lama dengan si keriting tapi mau bagaimana lagi. Nasi telah menjadi bubur. Bubur tak akan menjadi nasi.

"Niall, apa kau didalam? Aku ingin-"

"Aku lelah, Dad." Aku memotong ucapan Liam.

"Baiklah, potatoes. Tapi aku hanya ingin memberitahu mu bahwa Ally mengajak mu dinner besok. Entahlah, tapi ia mengatakan bahwa ia ingin menebus kesalahannya hari ini." For all of my potatoes! Seorang Allison James Payne mengajak Niall James Horan untuk dinner?! Oh Tuhan, ku mohon ajari aku bagaimana caranya bernapas!!


Hell-O Niall |N.H|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang