POPOBAWA

8K 189 17
                                    

Chapter 1
Author : Oh ZhiyuLu Fujoshi
Title : Popobawa

Genre : Mysteri, Romance, Hurt, Yaoi, NC21,
Dirty Talk, GS.
Rating : M

Cast : Sehun, Luhan
Other Cast : Baekhyun, Chanyeol, Kris, Tao DLL.
Pair : HunHan, Baekyeol, Taor
Is
Disclaime : cerita ini bukan milik saya dan saya sudah mintk ijin ke author yg punya cerita. Sehun dan luhan milik ortu mereka hehe



~~~Mizuki_b ~~~

"ARGHHHHH ENGGHH... EUNGGGGH..
HENTIKAAAANNN MMMHH... AKHHHH-AKKHHHH
SSHHH... KEPARATTHHH KAUHHSSHH... "
"Ini terlalu eungghh... nikmathh... untuk
akuhsshh.. hentikan... ahhh... ouhh..."
"ARGHHH... JIN SIALANHH... KELUARKAN PENIS
BESARMUHHH ITUHH... ARGGHHH... SAKITTT...
AKU BISA EUNGHHH MATI... EMHHH..."
"Benarkahh... bah...shh... kan kau mendesah."
"STOOOPP...SHHH... SAKITHHH... AHH.. AHH...
AKU LELAKKKHHH..."
Pria itu terus saja menghentakkan junior -yang
terlampau- besarnya kedalam hole pemuda yang
ada di bawahnya dengan irama yang semakin
cepat tak beraturan. Peluh itu terus mengalir di
tubuh polos kedua pemuda itu. Erangan
kenikmatan dan kesakitan terus menggema di
kamar itu, diiringi sura decitan tempat tidur
yang mereka tempati.
"BRENGSEK KAU... ARRRGGHH... DASAR KAU JIN
SIAL... ANARRRGGGHHH... STOP! SAKIT!
KUMOHON.. ARGGHH..."
Yahh... memang benar. Pemuda yang berada di
atasnya ini bisa terbilang aneh. Ada sebuah mata
di keningnya, telinga dan tangannya seperti
kelelawar serta matanya yang berwarna semerah
darah. Walaupun begitu, sebuah kata tampan
masih terpancar dengan jelas di wajahnya yang
seputih susu.
"Ahh... ouhh... eunggghhh... I wanna cumhh...
mmhhh..."
"ARRRRRGGGGHHHH...!"
Pemuda itu mendongkakkan kepalanya saat
puncak kenikmatan itu menghinggapinya. Cairan
putih kental itu mengalir dari hole pria di
bawahnya. Mungkin karena spermanya terlalu
banyak, hingga menetes keluar.
Pemuda itu mengeluarkan juniornya yang sangat
besar dari hole pemuda yang ada di bawahnya. Ia
kembali memakai bajunya dan mendekati pemuda
yang tengah terbaring tak berdaya di atas kasur
milikinya.
"Kau harus menceritakan ini pada semua orang
yang kau kenal. Agar mereka semua mengakui
keberadaanku. Jika tidak... kau akan terus ku
makan." Bisik mahkluk itu tepat di telinga pemuda
itu.
Ia berjalan kearah jendela yang ada diruangan
itu. Lalu terjun bebas dari jendela itu yang
ternyata berada di sebuah apartemen di lantai
enam puluh. Saat berada di ketinggian seratus
meter, ia melebarkan tangannya dan terbang
menyusuri kelamnya malam pada hati itu.

~~~~~~mizuki_b~~~~~~~~~~

Suatu hari, hiduplah seorang penyihir wanita
yang berasal dari tanah Korea. Walaupun ia
seorang penyihir, ia tak penah menggunakan
kelebihannya untuk hal yang negatif. Ia
menggunakan sihirnya untuk membantu
seseorang yang membutuhkannya. Ia juga
memiliki Jin yang sangat patuh dan baik
terhadapnya. Tatapi, para tentangganya selalu
membicarakan hal yang negativ tentang dirinya,
karena kelebihannya. Awalnya ia tak pernah
menggubris berita tersebut. Namun, tindakkan
mereka semakin jauh. Mereka melakukan tindak
kekerasan kepada penyihir tersebut. Melempari
rumahnya dengan kotoran dan batu, membuang
sampah di halamannya hingga menggiring
binatang buas kedalam rumahnya. Tapi penyihir
itu tak pernah marah pada mereka. Mereka kesal
dan menggebrak masuk ke rumah penyihir itu.
Memaksanya keluar dan menyiksanya di luar.
Bukannya merasa iba, para lelaki berwajah
bengis itu malah memperkosanya.
Seperti kata pepatah, semut pun akan menggigit
jika diinjak. Apa lagi manusia. Ia marah. Kesal
dan benci itu semakin menumpuk di hatinya.
Hingga akhirnya, ia memerintahkan jin miliknya
untuk mengganggu para manusia tak berhati itu.
Khususnya semua laki - laki yang ada didesa itu.
Hingga beberapa hari kemudian, banyak
penduduk yang mati menggenaskan di desa itu.
Dan yang paling mengerikan, semua pria di desa
itu mati dengan keadaan bagian tubuh bawahnya
yang hancur. Menurut kabar yang beredar,
mereka mati setelah disodomi oleh jin berwujud
kelelawar bermata satu.
Penyihir itu tertawa bahagia, karena semua
rencananya berjalan lancar. Tak ada satupun
penduduk yang tersisa di desa itu. Ia bangga
pada jin kesayangannya. Namun itu tak bertahan
lama, saat ia mengetahui, Jin itu
menyembunyikan seorang pria. Bukannya
membunuh pria itu, Jin itu malah melindunginya
dari majikannya.
Ia semakin murka. Ia merasa telah dikhianati
oleh Jin tersebut.
"Bunuh dia!"
"Tidak akan pernah! Sampai kapanpun. Dan tak
akan aku biarkan kau menyentuhnya. Walaupun
hanya sejengkal!"
"Aku majikanmu Kyuhyun! Turuti kemauanku! Aku
yang selama ini mengasuhmu. Sudah seharusnya
kau berbakti padaku!"
"Aku selalu melakukan apapun yang kau minta.
Tapi maaf... dia terlalu indah untuk ku
musnahkan. Lagi pula ia tak salah apapun!"
"Cihhh... kau mencintainya? Mana mungkin ia
mau padamu. Melihat rupamu saja ia jijik. "
"Aku tak perduli!"
"Kembali kau heyyy! Sebagai majikan, aku
perintahkan kau tetap disini!"
"Aku tidak mau menjadi peliharaanmu lagi. Aku
mencintai Sungmin, dan aku akan terus
melindunginya!"
"Jika kau berjalan selangkah lagi, kau dan pria
itu tak akan selamat!"
Seperti ditulikan, mahkluk itu terus berjalan
keluar rumah sederhana teratapkan jerami itu.
"Aku bersumpah pria itu akan hamil seorang anak
dari benihmu. Ia akan memiliki bentuk setengah
manusia dan setengah mahkluk sepertimu. Dan ia
akan memiliki sifat sepertimu! Ia baru akan
menjadi manusia normal jika ada yang
mencintainya dengan tulus. Tapi kurasa itu tidak
akan mungkin. Mengingat anakmu nanti akan
sepertimu."
Poffff...~~~
Sebuah kepulan asap menyelimuti tubuh penyihir
itu. Setelah asapnya hilang, tak ada siapapun di
sana. Sedangkan mahkluk itu telah menghilang
tanpa mendengarkan sumpah penyihir itu. Dan
se...-
"Yaaa! Kau mau kemana Luhan? Aku belum siap
bercerita."
"Aku tak percaya dan tak akan pernah percaya
dengan dongeng picisan seperti itu!"
"Tidak! Kau harus percaya kali ini Luhan. Ia akan
menyodomimu bila kau tak mempercayai
kehadirannya."
"Ohhh... ayolah Baekie! Dongeng itu sudah ada
sejak berabad abad lalu. Bahkan sebelum tahun
masehi. Kalaupun memang dongeng itu nyata
mungkin saja si popowawa... popona...? Popo
Siapa?"
"Popobawa!"
"Haa! Iya. Paling kalau itu nyata, si popobawa
itu telah musnah."
"Isshhh... makanya, jangan memotong ucapanku!
Kan tadi sudah aku katakan kalau si penyihir itu
telah mengutuk pria itu. Kalau ia akan
menanamkan benih popobawa itu di dalam tubuh
pria itu. Jadi, jika saja popobawa itu sudah
musnah. Ia mungkin saja mempunyai keturunan."
"Aku tetap tidak percaya! Sudahlah! Aku mau
masuk kelas. Kau mau sekalian?"
"Huhh... terseah kau saja." Dan dengan itu,
mereka berdua pun berjalan meninggalkan kantin
kampus dan berjalan menuju kelas mereka.

POPOBAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang