Author : Oh ZhiyuLu Fujoshi
Title : Popobawa
Genre : Mysteri, Romance, Hurt, Yaoi, NC21,
Dirty Talk, Hard NC.
Rating : M
Cast : Sehun, Luhan
Other Cast : Baekhyun, Chanyeol, Kris, Tao DLL.
Pair : HunHan, Baekyeol, Taoris
Disclaime : Cerita ini asli milik saya. Papi Hun dan
Mami Han hanya milik saya seorang~~mizuki_bc~~
"Kau yakin Lu?"
"Nde Baekie."
"Apa kau tidak mau aku temani selama di
perputakaan?" Tanya Baekhyun sambil terus
berusaha menyamakan langkahnya dengan Luhan
yang bisa terbilang cepat.
"Tidak usah! Kasian Chanyeol jika menunggumu."
"Gwenchana Lu! Ia bisa menunggu."
"Aisshhh... aku bisa sendiri. Kasian Chanyeol jika
kau suruh menunggumu. Bukankah ini yang paling
kau tunggu - tunggu? Bisa berkencan dengan si
Park Chanyeol. Jadi kenapa kau sia - siakan?
Pergilah aku tak apa!"
"Tidak bisa begitu Lu. Inikan tugas kelompok kita
berdua. Jadi aku juga harus ikut andil dalam
mengerjakan tugas ini. Setidaknya biarkan aku
menemanimu di perpustakaan. Apalagi saat ini
kampus sudah sangat sepi. Aku takut terjadi
sesuatu padamu."
"Aku hanya sebentar Baekhyun. Aku tak
mengerjakannya di perpustakaan. Aku hanya
akan meminjam buku di perpustakaan lalu pulang.
Jika ada yang macam - macam denganku, akan
aku beri dia pelajaran dengan beberapa jurus
judo yang kau ajarkan padaku."
"Kau yakin bisa?"
"Ya! Kau meremehkanku? Walaupun banyak yang
bilang wajahku cantik, sebenarnya jati diriku ini
adalah namja yang sangat menly. Kau catat itu!"
Sentak Luhan yang merasa tersinggung dengan
pertanyaan Baekhyun yang sedikit menyindirnya.
"Ya...ya! Baiklah jika terjadi sesuatu telfon aku
yah! Pai Luhan."
"Nde... Semoga sukses. Pai Baekhyun!" Jerit
Luhan pada Baekhyun yang telah berlari di lorong
kampus.
Setelah tubuh Baekhyun menghilang dibalik
tembok, ia pun meneruskan langkahnya
menelusuri lorong kampus yang sepi itu. Sedikit
banyaknya, Luhan merasa takut dengan susana
kampus tersebut yang sangat sepi. Namun Luhan
cepat - cepat membuang perasannya. Bukankah
ini kemauannya sendiri? Pergi ke perpustakaan
kampus tanpa ditemani Baekhyun.
Setelah beberapa menit, ia pun melangkahkan
kakinya kedalam sebuah pintu yang di atasnya
bertuliskan 'Perpustakaan'. Di dalam ia
menelusuri deretan rak - rak buku yang berjejer
di ruangan itu. Lalu masuk ke deretan rak buku
yang bertuliskan 'Ekonomi' di barisan paling
belakang.
Mata rusanya terus memperhatikan deretan buku
itu, agar cepat mendapatkan buku yang
dicarinya. Namun, saat sedang seriusnya mencari
buku, Luhan melihat sekelebat bayangan orang
melintas di deretan rak buku paling belakang.
"Itu siapa?" Gumam Luhan, sambil berjalan
perlahan ke bagian rak buku paling belakang.
Menghilangkan rasa penasarannya.
Nihil
Tak ada siapapun di sana.
"Sudahlah,,, mungkin itu penjaga perpustakaan
yang sedang merapikan buku." Gumam Luhan
berusaha meyakinkan hatinya. Jujur saja, ia
sedikit takut dengan susana perpustakaan yang
sangat sepi, tak ada pengunjung lain selain
dirinya.
Ia pun berjalan ke rak tempat ia mencari buku
tadi. Kembali mencari buku yang diinginkannya.
Hingga fokus matanya terhenti pada sebuah buku
yang terletak paling atas. Ia mencoba meraih
buku itu. Namun apa daya tangan tak sampai.
Melompat - lompat pun ia tak sampai.
"Aisshhh... ottokhe? Aku tak sampai!" Gumam
Luhan. Ia kembali berusaha menggapai buku itu
dengan menjnjitkan lagi kakinya.
"Eh?"
Bingung Luhan ketika buku yang diinginkannya
diambil oleh seseorang dibelakangnya. Ia pun
membalikkan tubuhnya, ingin mengetahui siapa
orang itu. Matanya terbelak kaget ketika
melihat siapa sosok di sampingnya.
"Ka-kau mau apa Se-Sehun-ssi?" Tanya Luhan
dengan kegugupan yang sangat kentara.
"Menurutmu aku mau apa?" Tanya Sehun sambil
menyandarkan kedua tanyannya pada sisi kanan
dan kiri tubuh Luhan. Sehingga tubuh mungilnya
terkurung dalam kepungan kedua tangan kekar
Sehun.
Tak ada satu patah kata pun yang keluar dari
bibir ranum Luhan. Mata elang Sehun terus
memandang mata rusa Luhan dengan intens.
Membuatnya tak dapat bergerak sedikit pun.
Seolah olah mata elang itu memberikan hipnotis
menjadikan seseorang sebuah batu ketika
menatapnya.
"Hm? Kau tak tahu?" Bisik Sehun tepat di telinga
Luhan. Membuat buku kuduknya kembali
merinding. Sehun semakin mempersempit jarak
diantara mereka berdua. Menelusupkan
kepalanya ke leher jenjang nan mulus milik
Luhan. Menghirup aroma feromon Luhan yang
menguar dari tubuhnya.
"Eungghhh... kaushh... mau apahh?" Desah
Luhan ketika Sehun mulai menciumi lehernya
dengan sedukatif. Bukannya menjawab, Sehun
malah semakin gencar menciumi leher putih nan
mulus yang ada di hadapnnya. Bukan hanya
menciumnya, Sehun bahkan menjilat leher itu
seperti menjilat sebuah ice cream. Menggigit
leher itu bagaikan seorang vampir. Hingga
menimbulkan bercak keunguan. Seolah bercak itu
memberikan tanda bahwa saat ini Luhan hanya
milik Sehun. Luhan berusaha mendorong dada
Sehun, namun yang ada kedua tangannya ditahan
oleh Sehun di atas kepalanya dengan tangan kiri
Sehun
"Akhhh enggghhh... hentikanhh! Owhhngghh"
Desahan itu kembali menguar dari bibir mungil
Luhan ketika Sehun menarik kerah baju Luhan
dengan kasar dan menciumi bahu putih itu
dengan sedukatif.
Tidak bisanya Luhan seperti ini. Bahkan
Baekhyun saja yang notabennya adalah sahabat
Luhan sejak high school saja tak pernah
menyentuh Sehun yang baru beberapa jam
ditemuinya, sudah berani menciumi lehernya.
Entahlah,,, Ia terlalu terbuai dengan setiap
sentuhan pria yang ada di hadapannya. Seolah
menginginkan lebih.
Sehun pun menjauhkan wajahnya dari leher
Luhan. Memperhatikan wajah sayu syarat akan
nafsu yang tergambar di wajah imut itu. Bibirnya
sedikit terbuka untuk menghirup oksigen yang
berkeliaran disekitarnya. Membuat bibir itu
terlihat semakin sexy. Sungguh, saat ini hatinya
terus memberontak ingin merasakan bibir sexy
itu.
Sehun kembali mendekatkan wajahnya ke wajah
Luhan. Memiringkan kepalanya lalu menempelkan
bibir miliknya ke bibir milik Luhan. Awalnya Sehun
hanya mengecup bibir itu. Namun beberapa detik
kemudian ia mulai menggerakkan bibirnya untuk
melumat bibir Luhan.
Luhan tak merespon apa - apa, namun lama -
lama ia mulai terbawa susana hingga ia pun
menggerakkan kedua belah bibirnya guna
membalas ciuman Sehun. Merubah kecupan itu
menjadi French Kiss. Saling melumat bibir satu
sama lain.
"Emmhh...enghh" Desahan Luhan tertahan saat
Sehun berusaha melesakkan lidahnya kedalam
mulut Luhan. Mengabsen setiap penghuni yang
ada didalamnya. Terlihat jelas rahang tegas milik
Sehun menguasai permainan panas itu.
Sedangkan Luhan hanya pasrah dengan perlakuan
pria yang ada di hadapannya.
Kedua kepala itu saling bergerak liar, mencari
posisi yang paling nyaman untuk mereka. Hingga
saliva -yang enah milik siapa- itu mengalir dari
sudut bibir Luhan dan mengalir turun menuju
lehernya yang terdapat banyak kiss mark karya
Oh sehun.
Cupphh...
Luhan mendesah kecewa tatkala Sehun
melepaskan ciuman panas itu. Namun
kekecewaannya segera berganti menjadi
desahan yang sangat menggairahkan ketika
Sehun kembali memberi tanda keunguan di leher
Luhan.
"Owwhh... akhhh Sehuuunhhh eungghh" Desahan
Luhan naik satu oktav ketika tangan Sehun
masuk kedalam kemejanya, menyentuh dua
tonjolan yang ada di dada Luhan. Mengelus
elusnya dengan lembut seacar bergantian lalu
memelintirnya dengan pelan membuat tonjolan
itu semakin menegang
Tangan Sehun kembali turun menuju resleting
celana Luhan lalu menariknya kebawah. Membuka
celan jeans itu secara paksa. Tak lupa membuka
celana boxer dan celana dalam Luhan hingga ia
tak memakai apapun sebagai bawahan
"Ahh... ahh.. sshh.. owwhh yeahh.. terusshh..."
Desah Luhan ketika tangan kekar milik Sehun
mulai mengelus dan meremas junior Luhan yang
sudah menegang. Membuat precum milik Luhan
perlahan keluar.
Luhan benar benar melayang di langit saat kedua
titik sensitifnya disentuh Sehun dengan
sedukatif. Lalu Sehun perlahan turun hingga ia
menumpukan tubuhnya dengan kedua lututnya.
Menatap junior mungil Luhan yang sudah sangat
hard. Menggenggam junior itu lalu mengocoknya
dengan cepat tak beraturan. Membuat empunya
semakin menggelinjang kenikmatan.
"Akhh... oh ahh ahh... trussshhh..
fashterhhh..." Desahan Luhan semakin
melengking saat Sehun mengulum Junior Luhan
tanpa rasa jijik sedikitpun.
"Eungghh... emmmh"
"Ahhh... fashterr... I wanna C-cummhh!
AKKKHHH!" Jerit Luhan saat ujung
kejantanannya menyeburkan cairan putih kental
miliknya kedalam mulut Sehun. Ia lalu berdiri dan
kembali mengulum bibir Luhan, mentransfer
cairan itu kedalam mulut Luhan. Saling menikmati
cairan itu dalam pagutan panas mereka.
Tanpa Luhan sadari, saat mereka sedang
berciuman, Sehun sudah menanggalkan semua
celananya. Mata Luhan langsung terbelak ia
melihat Sehun sedang mengocok Juniornya yang
sangat WOW. Bagaimana tidak. Panjang maupun
diameternya sangat besar. Ukuran junior Sehun
dua kali lipat dari miliknya. Yang ada di
fikirannya, apakah Junior itu akan muat di
'hole'nya yang bahkan belum pernah di jamah oleh
siapapun.
Saat Luhan sedang memikirkan hal itu, tiba -
tiba saja Sehun mengangkat sebelah kaki Luhan
dan menyandarkannya kepinggulnya.
Mengarahkan juniornya ke gerbang hole sempit
Luhan. Dan...
"AAAAKKKKHHHHHHH!"
"Huhh..huhh..huh..."
Luhan mencoba menetralkan deru nafasnya.
Peluh - peluh itu membanjiri tubuh Luhan hingga
bajunya pun basah. Ia memegang dadanya yang
tedapat organ jantung yang sedang berdetak tak
normal. Seakan - akan itu adalah mimpi yang
paling buruk yang ia alami. Bisa - bisanya ia
bermimpi melakukan 'this and that' dengan orang
yang baru ia kenal tadi pagi di kampus. Mungkin
besok pagi ia harus mencuci otaknya dengan air
soda agar tidak berfikiran kotor seperti tadi.
Setelah kembali tenang, Luhan pun mencoba
untuk kembali tidur. Saat ia akan membaringkan
tubuhnya, ia melihat sosok Sehun sedang berdiri
di hadapannya dengan seringai yang terpampang
jelas di wajahnya yang rupawan. Cepat - cepat
Luhan menghidupka lampu tidur yang terletak di
nakas sebelah tempat tidurnya. Namun saat ia
kembali melihat Sehun, pria itu sudah tidak ada.
Hanya ada dirinya di kamar itu.
"Hahhh... kau mulai gila Xi Luhan!" Umpat Luhan
Ia pun memijat pelipisnya. Pikirannya benar
benar kalut. Barusan tadi ia mimpi sedang
bercinta dengan anak baru itu. Dan tadi ia
melihat pria itu sedang menunjukkan seringainya
kedapa Luhan yang ternyata hanya halusinasi
Luhan saja. Apakah ia memerlukan Rumah Sakit
Jiwa untuk merehabilitas dirinya.
"Aku harus jaga jarak dengan anak baru itu!"
Gumam Luhan. Ia pun kembali membaringkan
tubuhnya dan berlayar di dunia mimpi.
"I Got You!" Bisikan samar itu terbang terbawa
angin. Sebuah bayangan terbang dengan
kecepatan tinggi di atas langit membelah
kegelapan malam yang kelam.
~~ Oh Zhiyu Lu Fujoshi ~~
Luhan sedang berjalan di lorong kampusnya
dengan keadaan yang sangat mengenaskan.
Rambut acakan, bibirnya pucat, dan wajahnya
yang kusut melebihi kemejanya yang belum
disetrika.
Luhan trus berjalan menuju kelasnya tanpa
memperdulikan orang - orang yang berbisik di
sekitarnya. Menghilangkan image 'Mahasiswa-
Dengan-Wajah-Tampan' pada dirinya. Ia
bagaikan sorang zombie. Tatapan matanya
kosong dan tanpa ada semangat sedikitpun.
Seolah tak bernyawa.
Ia tak perduli apa kata orang tentang dirinya.
Sekelebat mimpinya tadi malam masih menguasai
fikirannya. Bagaimana Sehun menciumnya
dengan ganas, mengecup lehernya dengan
sedukatif, mengelus niplenya dengan lembut dan
mengelus juniornya dengan kasar.
"Shiit!"
Bahkan hanya dengan membayangkannya saja
adiknya sudah terbangun. Ia mengutuk
fikirannya kotornya. Frustasi. Itulah yang
tergambar pada diri Luhan.
"Luhaaann... Hey Luu... Kau lihat ini aku bawa
ap-... HEEYY! Angin topan dari mana yang
meghantam dirimu? Kau kenapa? Kau sakit?"
Heboh Baekhyun sambil mengecek suhu tubuh
Luhan
"Kau tak panas. Kau ini kenapa. Kau seperti
zombie. Kemana kau buang wajah tampanmu
itu?"
"Sudahlah Baek! Apa yang kau bawa itu. Tumben
sekali kau bawa buku tebal seperti ini. Bentuknya
pun sangat usang. Seperti dari jaman Yunani
Kuno saja."
"Memang benar. Lihat!" Ucap Baekhyun sambil
menunjukkan judul buku itu pada Luhan. Luhan
sedikit memicingkan matanya saat membaca
judulnya. Tulisannya tidak bisa di baca karena
pudar.
"Mitologi Yunani Kuno?"
"Yupp! Aku mendapatkan buku ini dari
perpustakaan kota. Kau tahu, buku ini di
letakkan di sisi paaaaaaaaaaling pojok di
perpustakaan itu." Jelas Baekhyun dengan
sangat antusias. Sedangkan Luhan
memandangnya dengan tidak berminat.
"Di buku ini membahas tentang Popobawa. Di buku
ini menye-..."
"POPOBAWA LAGI?!" Sentak Luhan. Fikirannya
sudah sangat furustasi memikirkan masalah
mimpinya tadi malam. Dan sekarang Baekhyun
datang dan membahas masalah mahkluk tak jelas
itu. Tidak sadarkah Baekhyun kalau hati Luhan
sedang sangat buruk. Ia pun berlalu
meninggalkan Baekhyun menuju kelasnya.
"Ohhh... Ayolah Lu! Kali ini saja kau dengarkan
apa kataku. Aku tak ingin suatu hal buruk terjadi
padamu. Ia sangat membenci pria yang tak
percaya dengan keberadaannya." Oceh
Baekhyun, tapi tak sedikitpun Luhan
menggubrisnya. Luhan malah semakin cepat
berjalan menuju kelasnya. Meninggalkan
Baekhyun sendiri.
Saat Luhan memasuki kelasnya, ia berpapasan
dengan Sehun. Bagaikan Deja Vu. Luhan kembali
melihat seringai mengerikan itu di wajah Sehun.
Tatapan matanya yang dingin sama persis dengan
yang ada di mimpinya.
Ia menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Menghilangkan fikiran gilanya. Dan cepat - cepat
duduk di bangkunya. Sungguh, ia benar - benar
akan gila jika memikirkan mimpi itu terus.
Izinkan Luhan untuk sedikit lebih tenang dengan
melenyapkan fikiran gila itu dari otaknya.Tbc or end?
Note:
Sorry typo bertebaran kwkw gua kg sempat baca because w sibuk hiks ulangan gua abis senin nanti hiks dan gua bakal hiatus tp gua usahain kg lama kok >_<¦¦¦Dan yg kagk tau ama popobawa bisa di search di mbah google klo kg slh itu dari mitologi yunani kuno. Next chap bakal gua jelasin!
SAYA SANGAT MENGHARAPKAN KRITIK DAN SARAN YG MEMBANGUN AND DONT FORGET REVIEW! PLEASE PREVIEW NE CHINGU BIAR GUA SEMANGAT
