Aku Alika Zahra Putri Pratama. Pewaris dari kekayaan orang tua ku. Yah, ayah ku seorang pengusaha ternama di bidang properti, yang memiliki cabang hampir di seluruh indonesia, bahkan namanya sudah di akui di kancah internasional. Kaya? sudah pasti. Cantik? aku menuruni wajah blasteran jerman dari ayah ku dan belanda dari ibu ku, memiliki tumbuh jenjang dengan tinggi 174cm dan rambut coklat bergelombang, dan warna mata ku yang hijau toska cukup membuat kaum adam ternganga kepada ku. tapi tidak buat Adit. yang sekarang membuat ku enggan datang sekolah!!!!
flashback
"gue suka sama lo dit, lo mau kan jadi cowok gue? yah, gue tau lah pasti lo juga suka sama gue, iya kan? hehe gak usah malu gitu kok dit, gue tau kalo lo minder sama gue, tapi cuma lo yang pantes jadi pacar gue ketimbang cowok-cowok bodoh itu" dengan puas aku pun menyatakan perasaan ku.
"maaf? pacar? oh lo salah alika, gua gak pernah suka sama lo, apa lagi dengan sikap sombong lo tadi."
"maksud lo? lo nolak gue? eh kurang gue apa dit, gue cantik, kaya, semua cowok tergila-gila sama gue." jawab ku tak terima
"memang, lo cantik, lo kaya. tapi lo bukan tipe gue."
"trus tipe lo kayak apa? kayak dia?" sambil menunjuk ke arah dina.
"kalo gue suka sama dia, lo mau apa?" tantangnya
"lo!! bener bener ya, dari segi apapun gue itu lebih dari dia. cantik? nggak.kaya? boro-boro deh."
"setidak nya dia masih punya hati ketimbang lo ka." berjalan pergi sambil menarik tangan dina.
"ADIT!!!!!!!!!" teriak gue.
flashback and
bener-bener tuh orang, bisa-bisa nya nolak gue, mata nya rabun kali yah. trus gimana ntar di sekolah? semalem kan gue jadi pusat perhatian, gara-gara di tolak adit. si Lista? yah dia liat juga. mampus deh, dia pasti ngetawain gue juga!
LISTA, yah, dia musuh bebuyutan gue, gara-gara gue sama dia selalu suka sama cowok yang sama. awalnya kita temenan, tapi dia ngekhianatin gue dengan cara selingkuh sama brian, pacar gue, dan sialnya brian lebih memilih lista. kalo inget kejadian itu, gue mendadak pengen jadi kanibal deh.
tok...tokk.tookkk.
"alika sayang, cepetan nak, udah di tungguin sarapan tu." kata mama di balik pintu"iya ma, bentar." sambil membereskan buku-buku.
ku turuni anak-anak tangga dengan malas.gimana bisa gue kesekolah dengan keadaan kayak. seorang alika zahra putri pratama ditolak? oh no! ku lihat di meja makan ada papa yang masih sibuk dengan laptopnya, mama yang d bantu dengan bu darti menyiapkan makanan, dan kak miko, abang semata wayang gue.
"pagi pa, ma." sambil menciumi pipi kedua orang tua gue
"gue dek." sambil menyodorkan pipinya.
"idih najis gua. mmhh pa, alika mau pindah sekolah aja, gak enak disana." pinta ku dengan mata berbinar-binar.
"kok pindah sih sayang? kamu ada masalah?" tanya mama.
"ah, palingan juga masalah cowok ma. pacaran, putus, gak bisa move on, jadi minta pindah sekolah deh. haha." jawab kak miko terkekeh.
"gak kok ma, alika cuma gak betah aja disana. boleh ya pa?" pintaku manja
"gak boleh! itu sekolah terbaik di jakarta alika, lagi pula ini pertengahan semester, jadi susah buat cari sekolah baru."
"tapi pa."
"gak ada tapi tapi, pokok nya kamu tetep sekolah di situ. titik."
"yah, papa gak asik." dengan gaya ngambek gue.
"ya udah la dek, terima nasib aja." kata kak miko
"ma, pa, alika berangkat dulu." ucapku sambil menyiumi tangan mereka.
"biar gue yang anter." tawar kak miko.
"iya, cepetan." jawab ku malas.
"iya adik ku sayang." sambil menyiumi pipi ku.
**
sesampainya disekolah, kak miko langsung ngebukain pintu mobil.
"sudah sampai tuan putri." kata kak miko.
"makasih kak." kata ku dengan wajah semanis mungkin
"ya udah, gue cabut ya." sambil menciumi kening ku.
"iya. hati-hati."
dari kejauhan aku melihat 2 orang sedang bercanda, seperti sepasang kekasih. dan yang membuat mata ku panas, dia adalah adit dan dina! sekilas mata ku dan adit bertemu, langsung saja ku buang muka. shiiiittttttt. umpat ku dalam hati.