Sequel "DAMN!? My Mate is a NERD!!" [Part 2]

29K 1.2K 35
                                    

Kelvin POV
Aku membereskan gudang dengan lebih cepat dan akhirnya setelah berjam-jam bersama dengan debu dan sarang laba-laba, aku selesei menyulap gudang menjadi sebuah perpustakaan mini.

Aku cukup puas dengan perpustakaan itu, begitupula Flo, dia merasa puas dengan hasil kerja kami.
Dia tersenyum bangga melihat kami yang kotor penuh debu dan beberapa sarang laba-laba menempel di rambutku.
Bahkan dia tidak segan membersihkan kotoran itu menggunakan tangannya dan tersenyum memuji pekerjaan kami.

"Good job!. Papa Kelvin sama Billy yang terbaik."
Dia mengacungkan kedua jempolnya kearah kami.

"1 jempol buat Billy dan 1 jempol buat Kelvin."
Nampak dia sangat bahagia karena akhirnya bisa memiliki perpustakaan sendiri di rumahnya.

Aku tersenyum puas melihat dirinya yang nampak begitu bahagia.
Kemudian terdengar suara Billy yang merengek minta ice cream karena kelelahan dan kepanasan akibat bekerja seharian menyusun buku-buku itu ke rak yang tingginya melebihi tinggi badannya.

"Mama, panas ini. Gerah banget, Billy mau makan ice cream."

Flo nampak tersenyum mendengar celotehan Billy.
"Oke, ayo beli Ice Cream. Atau kita sekalian pergi ke Mall buat melepas lelah? Terus makan Ice Cream di sana?"

Billy dengan antusias menjawab ajakan ibunya.
"Mauuuuuu"

Flo mengacak asal rambut Billy sambil tersenyum hangat.
"Yuk siap-siap, mandi setelah itu kita pergi."

Akhirnya kami pun bersiap-siap pergi menuju Mall.
Selama berjalan-jalan di mall, banyak sekali orang yang memperhatikan kami.

Yah, mungkin mereka ngiri dengan keharmonisan keluarga kecil kami.
Aku tidak merasa risih karena terlalu bahagia memiliki keluarga kecil yang harmonis.

Setelah lama berjalan-jalan.
Bermain di arena bermain anak.
Makan ice cream bersama.
Tiba-tiba aku teringat akan buku diary milik Flo yang kutemukan di gudang tadi siang.

Oke, malam ini aku harus bisa membuka dan membaca buku itu.
Maafkan aku, Flo.
Aku begitu lancang membaca buku diarymu.
Tapi aku ingin mengetahui apapun yang kamu rasakan jauh sebelum kamu mengenalku.
Well, semoga saja buku itu berisikan hal-hal yang tidak kuketahui selama ini tentang dirimu.

Kami pulang kerumah cukup malam sekitar pukul 10.
Dan Flo segera menidurkan Billy yang nampaknya sangat kelelahan.
Aku masuk ke kamar lebih dahulu dan pura-pura tidur.
Kemudian Flo yang baru selesei menidurkan Billy masuk ke dalam kamar dan merebahkan dirinya di sampingku.
Dia nampak mendekatiku dan mengelus pipiku pelan, nampaknya dia berpikir aku sudah tidur dan tidak ingin membangunkanku.
Dia mengecup pipiku pelan kemudian mengecup bibirku cepat.
Dia bergumam.
"Terimakasih telah memberikanku Anak yang begitu lucu dan juga kehidupan yang begitu indah. Aku mencintaimu Kelvin."
Kemudian hening.
Tidak ada suara apapun.
Tidak ada pergerakan apapun.
Sepertinya Flo juga kelelahan, dia tertidur lebih cepat dari biasanya.

Aku begitu senang mendengar ucapan Flo.
Aku juga begitu bahagia memiliki mate sepertinya.
Aku mencintainya lebih dari yang dia ketahui.

Sepertinya sekarang aku menjadi orang yang pintar sekali berakting pura-pura tidur. Wkwkwkkw
Oke, segera lancarkan rencana.

Aku memastikan Flo sudah tidur dengan nyenyak dan melirik jam yang berada di atas nakas.
Pukul 23.00
Tepat pukul 11 malam.
Sudah cukup malam untuk mulai membaca, tapi tidak apa-apa.
Aku bisa menghilangkan rasa kantuk dan lelahku demi mengetahui masa lalu istriku.

Aku berjalan mengendap-endap keluar dari kamar dan membawa buku diary Flo yang kusimpan di laci.
Aku mengambil palu dan tang untuk menghancurkan gembok kecil yang mengunci buku diary itu.

DAMN!? My Mate is a NERD!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang