Complicated Love

CL 2

Author pov

Mobil BMW berwarna putih itu terlihat membelah jalanan ibukota. Jarak antara kediaman kohler dengan bandhara soeta terbilang cukup jauh, dari jakarta barat menuju daerah pondok indah jakarta selatan. Belum terhitung dengan kemacetan yang sering terjadi seperti tadi waktu alvian berangkat menjemput sang adik, dan alhasil alvian terlambat menjemput yuangka.

Alvian dan yuangka menghabiskan waktu mereka di mobil dengan mendengarkan music dan sesekali mengobrol ringan menanyakan kegiatan yang selama ini mereka lakukan ketika mereka berpisah.

"Aku dengar kakak jadi playboy ya sekarang?", tanya yuangka kepada sang kakak tercinta. Walaupun mereka tidak bertemu selama empat tahun akan tetapi komunikasi dan semua informasi satu sama lain tetap berjalan lancar. Apalagi mommy dan daddy mereka sering mengunjungi yuangka sewaktu masih di amerika.

"Kakak gak playboy, girl. Mereka saja yang menilai kakak dengan buruk", sangkal alvian. Yah menurutnya playboy itu kata yang pantas untuk seorang pria yang berganti pasangan atau kekasih sedangkan dia saja tidak pernah mempunyai kekasih. Beda dengan wanita yang setiap malam menemaninya, itu bukan pasangan ataupun kekasihnya melainkan wanita bayaran yang sengaja di sewa alvian.

"Ck kakak pasti gak mau ngaku!! Kakak ini sudah berumur berapa? Dan sudah waktunya kakak mencari pendamping hidup, jangan hanya main-main saja kakakku sayang",  ceramah yuangka kepada kakaknya. Mengabaikan rasa sakit tepat di dadanya. Menyuruh orang yang kau cintai untuk mencari wanita lain itu bagaikan ada jarum yang sengaja kau tancapkan di jantungmu. Tapi yuangka harus bertahan, dia sudah berjanji pada diri dia sendiri untuk menghapus perasaan yang salah itu terhadap kakaknya.

"Bagaimana dengamu, girl? Apakah kau juga sudah mempunyai seorang pria? Jangan hanya menceramahiku saja, selisih umur kita hanya 2 tahun jadi sudah sewajarnya jika kau mempunyai pendamping sama sepertiku", alvian membalas kata-kata adiknya itu dengan jawaban yang tentu membuat alvian sendiri sesak mendengarnya. Membayangkan yuangka mempunyai banyak teman lelaki saja sudah membuat dia panas sendiri apalagi jika yuangka mempunyai pacar tentu akan membuat alvian naik darah. Tapi bagaimanapun yang terjadi, yuangka dan dirinya harus mempunyai masa depan dan dengan pendamping masing-masing. Alvian segera menggelengkan kepalanya, mengusir pemikiran aneh yang hanya akan membuat hatinya sakit. Dia tidak akan menyerah begitu saja. Alvian akan memperjuangkan cintanya ke yuangka, tapi nanti. Pelan-pelan dia akan menyakinkan adiknya itu. Dan membawa adik tercintanya keluar negeri jika orang tua mereka menentang hubungan keduanya. Sekarang yang pertama adalah membuat yuangka mempunyai perasaan yang sama terhadapnya dulu. Yaitu cinta.

" aku sudah mempunyai kekasih di amerika kak, dan sebentar lagi dia juga akan pulang ke indonesia karena dia asli orang indo juga sama sepertiku", jawab yuangka berbohong. Karena sesungguhnya tidak ada laki-laki yang mampu mengalihkan sosok alvian dari hati yuangka.

DEG..

Perkataan yuangka seketika membuat hati alvian bagaikan ada seribu jarum menusuk tepat di adanya. Sesak dan sakit di hati alvian seolah bisa membunuhnya perlahan. Baru saja alvian akan membuat sang adik jatuh cinta terhadapnya tapi jawaban yuangka barusan ucapkan membuat alvian berpikir jika lebih baik dia dulu bukan lahir dari rahim sang mommy agar bisa bersatu dengan wanita yang di cintainya. Alvian tidak mampu membalas perkataan yuangka. Dia hanya diam membisu fokus mengemudikan mobilnya atau fokus menikmati rasa sakit yang seakan menarik paksa jantungnya berhenti berdetak.

Sedangkan yuangka sepertinya sama dengan alvian. Merasakan sesak dan sakit. Dia terpaksa mengatakan itu semua demi sang kakak agar bisa berhenti berharap dengan perasaannya. Yuangka tidak pernah memiliki seorang kekasih, karena selama di amerika hatinya masih di miliki oleh alvian sekarang dan mungkin untuk selamanya. Tidak ada yang tahu bagaiman masa depan kita nantinya, tapi yuangka tetap akan berusaha membuat perasaan alvian terhadapnya hilang. Demi keharmonisan keluarga kohler.