CL 3

1.2K 138 23
                                    

Alvian pov

Seperti yang di bilang daddy tadi bahwa akan ada pesta kecil-kecilan untuk penyambutan kepulangan princes kami. Yuangka.

Pesta itu memang tidak mengundang banyak orang. Hanya sahabat daddy dan mommy, sahabatku sendiri serta sahabat yuangka sebelum yuangka meneruskan pendidikannya di negeri orang.

Bukan pesta sebenarnya melainkan syukuran. Dilakukan di taman belakang kediaman kohler yang lumayan cukup untuk menampung lima ratus orang.

Yuangka sendiri sebenarya tidak terlalu suka dengan ide daddy ini, hanya menghamburkan uang begitu katanya. Yah walaupun kami terbilang cukup mampu tapi yuangka type wanita yang tidak suka memfoya-foyakan uang. Lebih baik di berikan kepada orang yang lebih membutuhkan daripada hanya  untuk keperluan yang tidak penting menurutnya.

Itulah yang membuatku semakin kagum dengan sosok adik manisku itu. Rasa kagum yang akhirnya menjadi rasa cinta. Tapi cinta kami terlarang dan walaupun aku mencintainya, tapi tidak dengan dia.

Memikirkan yuangka hanya akan membuatku semakin menginginkan dan merindukannya. Belum lama kami bertemu tapi rasa rindu ini sudah membuncah di dalam dada.

Aku memutuskan kembali ke kantor daripada harus istirahat di rumah membicarakan hal yang hanya akan membuat dadaku semakin sesak. Perjodohan aku dan yuangka. Yah mommy kekeuh pada pendiriannya jika dia akan mengenalkan yuangka dengan anak dari sahabatnya. Dengan alasan yang cukup aneh kurasa. Mommy ingin cepat mempunyai cucu.

Ayolah mom. Mommy masih muda dan umur yuangka juga terbilang masih kecil. Dua puluh tiga. Dan yuangka sendiri belum memikirkan tentang pernikahan. Tapi mommy memang keras kepala sama seperti yuangka. Perkenalan dulu saja,nanti jika kalian berdua merasa cocok bisa di teruskan. Itulah jawaban mommy sewaktu yuangka memberikan alasan kenapa dia belum mau menikah.

Tok tok tok

Ketukan pintu membuatku tersadar dari lamunan tentang yuangka.

"Masuk", naydira sahabat sekaligus sekretarisku membuka pintu ruang kerjaku setelah tadi kupersilahkan masuk.

Naydira memang sahabatku dan juga kenal dekat dengan keluargaku akan tetapi di kantor semua akan mendapatkan perlakuan yang sama dan di wajibkan sopan dan hormat terhadap atasan mereka. Termasuk aku yang akan selalu patuh dan hormat kepada daddy selaku president direktur kohler group.

"Ini ada berkas yang harus bapak tanda tangani. Dan besok lusa bapak ada jadwal terbang ke bali untuk mengechek pembangunan cabang hotel yang berada di kuta".

"Oke letakkan berkasnya di meja dan siapkan segala sesuatunya untuk lusa. Oh iya pesankan tiket untuk satu orang lagi nay, karena yuangka pasti akan ikut ke pulau kesayangannya itu.", jawabku seketika membuat sekretarisku itu membelalakan mata terkejut. Pasti karena mendengar nama yuangka.

"Yuangka sudah kembali pak?", dan benar kan. Naydira begitu dekat dengan yuangka. Tak heran jika sekarang matanya berbinar-binar mendengar yuangka telah berada di indonesia.

"Yah tadi pagi dan aku terlambat menjemputnya karena ulahmu dan wanita itu", jawabku seketika membuat naydira mencibir tidak terima.

"Salahku? Heh boss galak, itu juga karenamu aku harus bertengkar dengan wanita itu! Siapa suruh menyewa wanita yang tidak jelas setiap malam? Dan oh akan aku adukan perilakumu ini terhadap yuangka", oceh naydira panjang lebar yang hanya akan membuatku pusing. Sekretarisku ini memang akan sopan dan patuh saat menyangkut pekerjaan tapi dalam sekejap akan berubah menjadi nenek bawel yang menyebalkan jika sudah menyangkut urusan persahabatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang