Part 3

51 1 0
                                    

Claudia pun masuk ke kelasnya dan mengikuti pembelajaran dengan baik.

Teng teng, bel istirahat berbunyi. Claudia mengeluarkan sekotak nasi yang dibawanya dari rumah dan memakannya di taman. Ketika di Claudia sedang menikmati makanannya, tiba-tiba ada segerombolan anak sedang melihat sesuatu. Karena Claudia juga penasaran, dia pun meletakkan makanannya dan menuju ke keramaian tersebut. Ketika Claudia telah sampai, ternyata ada seekor burung kelelawar yang jatuh karena sayap dan kaki nya patah. Anak-anak yang bergerombol di situ merasa tak tega melihatnya dan bingung akan berbuat apa. Dan Claudia pun berkata "eh kok didiemin sih? Kasihan tuh kelelawarnya.." "gimana caranya??" Kata anak-anak yang bergerombol.
Claudia pun langsung mengambil sebuah tongkat kayu yang besar lalu memukul kelelawar tersebut sampai mati. Cipratan darah mengenai muka Claudia dan seragamnya. "Ahh!" Jerit murid-murid yang telah melihat Claudia membunuh kelelawar tersebut. Lalu mereka bertanya"mengapa kamu membunuhnya? Kan kasihan??"
"Lebih kasihan lagi kalau kelelawar itu merasakan sakit terus menerus karena kakinya dan sayapnya yang patah, dan pasti kelelawar itu sudah terbang ke surga dan tak merasakan sakit lagi, iya kan" Jawab Claudia dengan senyumnya yang menyeramkan. Setelah itu Claudia pun pergi mengambil kotak makanannya dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan seragam dan wajahnya dari darah segar yang berasal dari kelelawar tersebut. Sejak kejadian itu, banyak murid disana yang takut untuk berteman dengan Claudia karena murid-murid berpikir bahwa Claudia adalah seorang psikopat. Tetapi hal itu tidak mempengaruhi Claudia untuk tetap ramah dan murah senyum kepada teman-temannya untuk menutupi sifatnya yang memang sebenarnya adalah orang psikopat.

Dan berita tentang Claudia yang dianggap psikopat telah menyebar luas dan juga telah sampai ke telinga Johan.

Ketika Johan mendengar berita tersebut, Johan tercengang dan dia tidak percaya bahwa ada murid yang sikapnya sama dengan dia.

Tet tet... waktu pulang sekolah telah tiba. Johan langsung keluar kelas dan menuju kelas Claudia. Ketika Johan melihat Claudia, Johan langsung menarik tangan Claudia dan mengajaknya keluar kelas.

"Hei hei Johan! Kau tidak bisa seenaknya menarik tanganku dong!" Kata Claudia.

"Sudahlah diam! Ikut saja!" Johan membalas.

Dan mereka pun sampai di sebuah taman sekolah yang masih rindang. Johan pun mengajak Claudia duduk di atas bangku taman yang terbuat dari kayu yang masih kuat kayunya.

"Hei, kenapa kamu tarik-tarik tanganku segala? Risih tau" Kata Claudia.

"Aku ingin membicarakan sesuatu ke kamu, dan aku ingin tak seorangpun yang tau kecuali kita berdua" Jawab Johan

"Ok, so what do u want? Tanya Claudia.

"Apakah kamu termasuk orang psikopat?" Johan berkata

Claudia terkejut mendengar pertanyaan Johan, Claudia hanya bisa mengedipkan matanya berulang kali dan Claudia bingung harus menjawab apa.

"Jawab pertanyaanku," Kata Johan

"Iya, aku adalah orang psikopat, dan apakah kamu juga?" Tanya Claudia

"Ya aku juga, hmm berarti kita sama an ya?? :)" Jawab Johan sambil tersenyum.

"Hmm, tak kusangka ada orang yang satu sekolah denganku yang sifatnya sama denganku. Jadi, bisakah kita menjadi sahabat? Karena tak ada yang berani mendekatiku selain dirimu sekarang" Jawab Claudia

"Aku mau kok jadi sahabatmu ;)" Jawab Johan sambil tersenyum

Johan pun langsung mencubit pipi Claudia dengan gemasnya untuk mengajaknya bercanda, dan Claudia pun membalas Johan dengan mengacak- rambut Johan yang tebal hingga berantakan.

Love VictimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang