-Author pov-
****
DUK DUK DUK!!!
Suara ketukan pintu memenuhi gendang telinga Alexa. Dengan langkah gontai, Alexa menyalakan lampu tengah dan mengintip keluar jendela. Dan betapa terkejutnya setelah Ia melihat Scott yang berada didepan rumahnya dengan tatapan marah, namun kembali melembut ketika melihat putri kesayangannya.
Tanpa berpikir panjang, Alexa membukakan pintu dan menyuruh Scott masuk.
Sebenarnya Alexa bingung. Apa yang ayahnya lakukan disini? Bahkan ini sudah jam 11 malam.
"Dad? apa yang kau lakukan malam-malam begini?" Alexa bertanya lembut pada ayahnya"apa Greyson ada disini?" tanya Scott to the point. Oh, dia baru menyadari nya sekarang? Jenius, batin Alexa dalam hati.
Alexa meringis dan menggelengkan kepalanya,
"Dad baru menyadarinya sekarang? Kenapa? Dad terlalu asyik menikmati pertengkaran dengan Mom? Bahkan kalian tidak menyadari anak yang kalian sayangi tidak berada di kamarnya," ucap Alexa lagi seraya melipat tangannya didepan dada.
Perasaan bersalah pun memenuhi tubuh Scott. Ia baru sadar bahwa Greyson tidak keluar dari kamarnya selama dua hari. Awalnya Scott tidak peduli, biar saja anaknya mati kelaparan didalam kamar.
Tapi lama-kelamaan Scott penasaran dan akhirnya memutuskan untuk memeriksa kamar anaknya. Dan betapa terkejutnya, Greyson tidak ada dikamar nya. Hal ini membuat Scott semakin bersalah saja.
Alexa menghembuskan nafasnya kasar, lalu menyuruh ayahnya duduk di sofa ruang tamu.
"Kau mau bicara pada Greyson?" Alexa masih berbaik hati kepada Scott. Bagaimanapun, Scott adalah ayahnya.
Scott yang mendengar tawaran dari putrinya itu pun mengangguk. Namun Alexa tidak langsung memanggil Greyson. Melainkan ada sesuatu yang harus ia bicarakan pada ayahnya.
"Dad," panggil Alexa. Scott pun menoleh dan mendapati anaknya yang masih berdiri ditempatnya.
Alexa berjalan dan duduk dikursi tepat diseberang Scott.I have to do this, no matter what happen then, batin Alexa.
Alexa mengatur nafas, lalu menghembuskannya perlahan
"Apa lagi yang kalian permasalahkan sekarang?" Alexa bertanya to the point saja. Ia tidak mau membuang waktu lagi.Scott membuang muka. Mengingat kejadian yang dialaminya akhir-akhir ini, membuat Scott kembali merasakan sakit hati. Lisa bekerja dari pagi sampai malam. Bukannya berada di kantor, Lisa malah hangout ke suatu bar bersama Bos nya.
Bahkan tak jarang Scott melihat istrinya bercumbu dengan panas nya bersama laki-laki lain. Sungguh, itu momen yang sangat menyakitkan bagi Scott. Dan pada akhirnya, mereka bertengkar dan membuat tetangga sebelah mau tidak mau harus menghentikannya.
Teguran Alexa seakan menampar Scott kedunia nyata. Alexa melihat Dadnya yang menundukkan kepalanya, sedangkan Alexa menunggu jawaban dari mulut Dad nya itu.
Scott menghembuskan nafas nya dan memutuskan untuk menceritakan semuanya
"Kau tau, Lisa selalu pulang larut akhir-akhir ini." Scott berhenti sejenak, menatap Alexa dan melanjutkan ceritanya.
"Aku menunggu ibumu pulang, sampai aku tertidur disofa. Namun apa yang ku dapat? Lisa tiba-tiba masuk dan bercumbu dengan panas nya bersama lelaki lain,
bisa ku asumsikan itu adalah Brad--bos nya. mereka bercumbu didepanku, menikmatinya, bahkan tidak menyadari keberadaan ku yang duduk disofa," Alexa melihat mata Scott yang berkaca-kaca, pemandangan ini membuat hati Alexa mencelos dan tidak tahan untuk mengusap pundak ayahnya.
"Dan 3 hari setelah kejadian itu, Lisa pulang membawa mobil ferrari keluaran terbaru. Aku terkejut dan saat aku bertanya dari mana ia mendapatkannya,
Brad memberikan mobil itu secara cuma-cuma kepada Lisa. Dan tentu saja aku marah dan segera menyuruh Lisa untuk mengembalikannya. Namun kau tau apa reaksi nya setelah aku meminta nya seperti itu?"
Alexa menggeleng seraya mengusap pundak ayahnya pelan.
"Dia berkata bahwa aku tidak bisa membelikannya mobil mahal, sehingga dia selalu naik bus setiap kali ingin pergi ke kantor. Aku ini miskin, dan tua. Kau tau bagaimana rasanya saat dia berkata seperti itu?
rasanya seperti beribu-ribu pisau tajam menghujam hatimu. sakit, sangat sakit." Ucap Scott sambil mengusap air mata yang hampir jatuh dipelupuk matanya.
Alexa tidak bergeming. Scott menoleh dan mendapati putri nya juga menahan tangis.
Alexa masih terus dengan posisinya. Mengusap pundak Ayahnya yang hangat.
"Lebih baik kau pulang, Dad. Ini sudah jam setengah 12. seharusnya kau tidur," ucap Alexa dengan nada khawatir. Tapi Scott tidak ingin pulang sebelum menemui Greyson.
"Aku tidak akan pulang sebelum aku bertemu dengan Greyson," ucap Scott tegas. oh, dia mulai lagi batin Alexa.
"Greyson sudah tidur, Dad. Kau bisa berkunjung kapan sa---" perkataan Alexa terhenti ketika Scott angkat bicara
"Jadi Greyson ada disini? bersama mu?"
"Ya,"
dengan itu, Scott langsung memeluk Alexa dan berbisik,
"Bawa dia jauh dari sini, aku tidak ingin Lisa membawa nya. Bisa kau lakukan itu?"
Perkataan Scott tentu membuat Alexa terkejut. Namun Alexa tetap mengangguk dan akhirnya Scott berpamitan untuk pulang.
Alexa akan membawa Greyson jauh dari sini, jauh dari Oklahoma, dan jauh dari Ibunya sendiri--Lisa.
****
double updated yeay. who's exited?*none* *shut up thor* *freak*
anj.
e gajadi double updated. doi ngajak jalan. *ga ada yg nanya, bego*
serah y. gajadi hahaha.
gada yg exited anj. q sedih.
ok gapenting. banyak bacot y. bunuh aj:)
mulmed cantik y, itu gue. HA:)
*TBC*
YOU ARE READING
Again//g.c
RandomPeople said, "If you love someone, give her eveything you have" But, how if when i give her eveything that i have, then she walked away and leave me forever? I know this sounds crazy but, I love her more than anything. Even when she hide something...