pangeranku tak sesuai harapanku

30 1 0
                                        

Rasa percaya yang tinggi bahwa dia akan kembali. Dan disinilah shelo sekarang. Berdiri dengan bangganya karna telah melewati banyak hal untuk sampai pada detik ini. Detik detik menunggu kedatangan lelaki itu.

Shelo didampingi kedua orang tuanya-reza dan lidya- menunggu di bandara. Memakai dress warna putih, rambut hitam panjang tergerai dan sepatu merah kesayangannya. Menunggu lelaki itu datang menepati janjinya.

Jangan tanya keadaan jantungnya. Sudah dari seminggu yang lalu jantungnya sudah tidak sehat. Semenjak dia mendapat kabar bahwa lelaki itu akan kembali.

Tapi hari ini jantungnya berdetak lebih kencang berlipat lipat dari biasanya. seperti orang habis marathon saja.

Tapi jauh dilubuk hatinya. Ada yang lebih membuatnya deg deg an. Apa dia akan mengenali laki laki itu? Apa laki laki itu akan mengenalinya? membayangkan wajahnya, postur tubuhnya bahkan bahasanya. Maklum laki laki itu tinggal di amerika 15 th lamanya.

Usapan lembut dirambutnya membawanya kembali ke dunia nyata. "Penampilanmu udah ok kok. Tenang aja, dia pasti akan terpesona denganmu." Rayu mamanya melihat kekhawatiran pada gadis itu. " mama minta maaf ya sayang. Selama ini telah meragukanmu"

" it's ok ma. Semua sudah berlalu. Aku tahu mama mencemaskanku selama ini"

" itu mereka sudah datang" reza memotong obrolan ibu dan anak itu.

Melambaikan tangan pada kluarga dika disertai shelo dan mamanya yang menoleh ke arah yang sama.

Shelo manatap pada keluarga itu, om dika tante cindy dan laki laki dibelakang mereka itu pasti laki laki itu. Tak terasa bibirnya melengkung ke atas membentuk senyuman.

Disisi lainnya. Laki laki itu berjalan lurus menatap kedepan. Matanya menangkap sosok gadis cantik memakai dress putih, rambut panjang hitam tergerai Menari nari diterpa angin dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya. Wajahnya tampak bercahaya membuat laki laki itu terus menatap tanpa berkedip. Takut kalau berkedip obyek yang ditatapnya sedari tadi akan lenyap.

"Hai. Apa kabar? Bagaimana perjalanannya? Lancar?"

Tanya reza bertubi-tubi begitu mereka sampai di depannya.

" Baik. Syukurlah semuanya lancar" jawab dika

Kemudian mereka -reza,lidya,dika dan cindy-pun saling berjabat tangan dan peluk cium. Baru setelah itu lidya memperkenalkan putri semata wayang mereka.

Gadis itu maju dan mencium punggung tangan om dika dan tante cindy secara bergantian sambil menyebutkan namanya.

" shelo om. Shelo tante. Senang bisa bertemu kalian lagi."

Ucapnya penuh arti.

Kemudian giliran cindy yang memperkenalkan putra semata wayang mereka. Laki laki itu maju dan mencium punggung tangan om reza dan tante lidya secara bergantian. Kemudian bergeser kesamping tante lidya, menatap gadis itu secara intens.

Mereka berdua saling menatap intens satu sama lain. Hingga melupakan keberadaan yang lainnya. Deheman keras tante lidya membawa kesadaran mereka kembali. Dengan salah tingkah laki laki itu mengulurkan tangannya ke arah gadis itu berniat menjabat tangan gadis itu.

Dengan antusias gadis itu menyambut tangan laki laki itu.

"Jendra" ucap laki laki itu

Duuaaaarrrr

Bagai mendengar suara entah petir, bom atau kembang api di kepala gadis itu. Hanya dia tidak yang lainnya. Tangannya tiba tiba bergetar matanya berkaca kaca.

Menyadari perubahan pada dirinya. Shelo menarik tangannya dari laki laki itu dan berbalik memunggunginya. Berusaha menyembunyikan air mata yang hampir menetes di pipinya.

pangeran masa kecilkuWhere stories live. Discover now