1

160 6 1
                                    

Saeron POV
You make my heart flutter
Pagi ini menjadi pagi yang berbeda dari sebelumnya, aku mulai menjalani rutinitasku sebagai seorang istri. Aku baru saja menikah dua minggu lalu dengan seseorang yang sangat terkenal, aku berani bertaruh kalian semua sudah tau.
Choi Seung Hyun.
Dengan menyebutkan namanya saja aku yakin sudah membuat kalian semua iri. Ia sangat tampan, sangat maskulin, sempurna, dan sayangnya dingin.
Terpenting, kalian tak usah khawatir, aku dan dia tidak tidur dalam satu kamar. Kenapa? Entah dia yang meminta, dan aku hanya menjalankannya.
Jam masih menunjukan pukul 5 pagi, aku langsung beringsut dari kasur tercinta ini dan masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku. Setelah selesai berbaju, aku langsung keluar kamar dan menyiapkan sarapan untuk ku dan juga Seunghyun.
Aku masih ingat, eomma bilang bahwa Seunghyun sangat suka roti bakar dengan keju cheddar yang meleleh untuk pagi hari, siang harinya Seunghyun biasa makan siang dikantor, untuk malam hari dia sangat suka makan ikan goreng tepung saus manis. Itu yang terekam di memoriku.
Dengan lincah aku menyiapkan roti untuk Seunghyun dan juga teh serta kopi. Kenapa? Karena sesungguhnya aku lupa, Ia suka kopi atau teh.
Ah, akhirnya selesai juga. Aku menatap puas ke arah meja makan, menatap betapa indahnya keju meleleh itu.
Saat melihat jam, masih pukul 5.30 pagi, dan suamiku itu belum keluar dari biliknya. Belum sempat mengetuk, pintu kamarnya telah terbuka.
“Mmm, maaf tadi aku kira kau belum bangun. Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, apakah kau tidak ingin memakannya?” ucapku antusias melihatnya. Dia sangat tampan dengan balutan baju kaus putih polos, dan celana santai panjangnya. Rambutnya sedikit basah, membuatnya terlihat errr…seksi. Sial, aku menggelengkan kepala, menghilangkan pikiran kotor itu, dapatku lihat Ia mengangkat salah satu alisnya.
“Bagaimana? Kau mau kan?”
Tapi nyatanya  Ia menampilkan wajah antusias nol persen. Oh bagus, aku terabaikan. Ia berlalu begitu saja, menuruni tangga. Aku membuntutinya, Ia duduk di kursi meja makan, menatap sejenak sarapan yang aku buat.
Kenapa jantung ini berdegup tak karuan?!

Can't I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang