1

35 3 0
                                    

Aku melihat seorang lelaki yang cukup tampan sedang membawa beberapa tas besar ditangannya. Aku yang sedang menyiram bunga, meliriknya. Sepertinya ia tetangga baruku yang menempati rumah yang berada tepat disamping rumahku.

Kenalkan, namaku Azora Renisa Merdine. Panggil saja Zora. Aku memetik bunga melati yang sudah mekar, aku menghirup wangi bunga tersebut.

Aku melirik tetangga baruku lagi. Kali ini lelaki dan perempuan yang tampak sepantaran dengan orang tuaku yang membawa tas ke dalam rumah. Lelaki tadi keluar dan masuk ke dalam rumah lagi setelah mengambil beberapa barang yang tertinggal.

Aku duduk dikursi depan rumah, sambil memainkan handphone ku.

"Permisi?", aku mengalihkan pandangan dari handphoneku.
"Ya?", aku melihat ibu dari tetangga baruku itu.
"Kenalin, saya Meli tetangga baru nona", ia tersenyum, dan aku nembalasnya.
"Hm.. saya Zora, tante. Senang bisa bertetangga", aku menyalimi tangannya.
"Iya, yaudah, tante pamit sebentar ya, belum selesai beres-beres nih", aku mengangguk.

*****
"Mah, mama pulang nya masih lama?".
"Iya sayang, mama pulang 2 minggu lagi?"
"Yaudah deh ma, bye".
"Bye, take care sayang".

Aku memutuskan sambungan telephone. Sudah 2minggu lebih aku sendiri dirumah. Papa sedang dinas di Paris, dan mama dinas di Bogor.

Tok.. tok.. tok..

Aku mendapati tetangga baruku sedang berdiri didepan pintu dengan membawa bingkisan.

"Hai", ia menyapaku.
"Hai", balasku.
"Gue mau ngasih ini, bingkisan. Oleh-oleh dari Surabaya. Rumah gue dulu", ia menyerahkan bingkisannya padaku.
"Oh, oke. Masuk dulu deh", aku menerima bingkisan itu dan mempersilahkan ia masuk.

Ia duduk didepan ku. Menaikkan kacamata yang sempat merosot ke bawah. Ia memang tampan, tapi ia terlihat agak nerd.

"Oh,iya, kenalin, gue Aldan Vero Bagusta, panggil aja Aldan", ia menjukurkan tangan kanannya.
"Gue Azora Renisa Merdine, panggil aja Zora", aku menjabat tangannya.

Aku meneliti wajahnya yang sangat menarik. Rambut nya coklat, dan matanya coklat tua. Tampan.

"Zora, gue balik dulu ya?", aku mengangguk kikuk.

*****
Sumpah gue tau ini absurd, dan ordinary story banget. Tapi yang jelas, gue buat ini karena pengalaman pribadi^^
Ya, gitu.. sory curhat.
-Love.V

The Nerdy BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang