Ajnabee Meri Dost part 1

1.5K 89 4
                                    

Suasana ramai stasiun terasa sepi bak pemakaman umun bagi Payal. Meski berusaha menahan ... airmata itu tetap menetes. Masih terbayang dalam benaknya ketika pertama kali Kishna menyatakan mencintainya. Namun semua berubah ketika hadir Suman dalam kehidupan mereka.

Kereta eksekutif menuju Delhi telah tiba. Payal segera masuk dan duduk sesuai nomor karcisnya. Pikirannya kembali melayang ke hari pernikahannya dengan Kishna. Dan masih ingat ketika Kishna menyatakan ... "Kau adalah wanita pertama yang membuatku jatuh cinta."

'Tapi kenapa dia bisa berpaling pada Suman?'

'Apa yang salah padaku?'

Semua pertanyaan berkecamuk di hatinya.

Ya, Payal baru saja lari dari sebuah kepahitan hidup. Cinta yang dia rajut dengan Kishna telah musnah. Dan itu terjadi di hari pernikahannya. Kishna berubah murung dan tak banyak bicara ketika ditanya masalah persiapan pernikahan.

Keanehan juga terjadi pada Suman, dia jadi pendiam dan sering menyendiri. Akhirnya tepat di hari pernikahan Payal dan Kishna, Payal melihat pemandangan yang membuatnya miris. Ketika dia menuruni tangga menuju altar didampingi Suman, mata Kishna justru tertuju pada Suman yang murung.

Begitupun ketika pendeta membacakan mantra, Kishna terlihat murung dan Suman berusaha menahan tangis.

"Tunggu pendeta ...." Payal menghentikan upacara.

"Kishna ... katakan ganjalan di hatimu ... jujurlah ...." ujar Payal sambil memandang Kishna lalu memandang Suman. Payal juga ingat ketika ibu Suman mengeluhkan perubahan anaknya yang sering melamun dan menangis sendiri.

"Payal ... aku ... aku mencintai Suman...." ujar Kishna. Semua orang terkejut dan saling berbisik.

Hancur hati Payal, tapi dia berusaha tegar dan bijak. Dia lepas kerudung pernikahannya lalu dia pakaikan pada Suman dan menggandengnya ke altar pernikahan.

Dengan restu Payal, Kishna dan Suman menikah. Meski sempat terjadi perdebatan diantara orang tua Kishna dan Payal, namun Payal berhasil meyakinkan semua orang bahwa dia baik-baik saja. Meski berusaha tabah, tak dipungkiri rasa sakit hati dan cemburu begitu terasa dihati.

Terlebih ketika Kishna memakaikan sindoor dan mangal sutra pada Suman, Payal tak kuasa lagi menahan gejolak hatinya. Dia lari dan masuk ke dalam kamarnya menangis sejadi-jadinya. Kishna dan Suman berusaha menemuinya untuk meminta restu, tapi Payal tetap tidak mau keluar kamar.

Esok pun kian suram, tetangga menggunjing Payal sebagai janda dihari pernikahannya. Orang tua Payal marah dan tidak terima, akhirnya keributan antar tetangga tak terelakkan. Kejadian itu yang membuat Payal lari dari rumah dan ingin menenangkan diri. Hanya dengan berbekal pakaian dan uang seadanya, dia nekad pergi ke Delhi untuk menemui bibinya.

Payal menghapus airmatanya ketika kondektur memeriksa tiket. Payal memandang keluar jendela menikmati pemandangan yang terus berganti seiring denga laju kereta. Tiba-tiba keributan terjadi dan beberapa wanita terdengar histeris. Payal melihat lima orang pria bertopeng menodongkan senjata api dan pisau di tangan mereka. Mereka merampas semua barang berharga milik penumpang di gerbong itu dan tak ada yang berani melawan, selain dengan sukarela menyerahkan setiap uang dan barang berharga lainnya.

"Berikan barangmu!" teriak orang tinggi itu pada Payal.

Dengan wajah ketakutan Payal menyerahkan tas beberisi uang dan ponselnya.

"Perhiasan yang kau pakai juga!" herdiknya lagi.

Payal terpaksa melepas anting juga perhiasan lainnya. Habislah dia, untuk ongkos dari stasiun ke rumah bibinya pun sudah tak ada. Payal hanya bisa menarik nafas mensyukuri dirinya tak terluka. Tiba-tiba dia mendengar keributan di belakangnya. Seorang pria berwajah asia timur tengah berdebat dengan sang perampok.

"Kau boleh ambil uang dan barangku tapi tolong berikan paspor dan visaku." Katanya dengan bahasa India yang lucu.

"Kau mau ini orang asing?" ledek si rampok sambil membuang paspor dan visa turis itu ke jendela kereta.

Orang asing itu berusaha mengambil dari tangan si rampok dan terjadi keributan yang diakhiri teriakan si orang asing.

Bersambung

Ajnabee meri dost (Orang Asing Sahabatku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang