Kuroko No Basuke (c) Fujimaki Tadatoshi
Pairing [Midorima x Takao]
~ ENJOY ~
.
.
"Oiii...Shin-chan."
Suara lembut seolah menenangkan pemuda berambut hijau dengan kacamata ini yang sedang mengerjakan sesuatu di kamarnya.
"Ada apa, Takao?" jawab pemuda bernama Midorima Shintarou, ia memasang wajah yang sangat datar, padahal sudah jelas di dalam hatinya, ia menangis tersedu-sedu. Ia hanya dapat bersikap biasa di depan orang yang ia sayangi itu, sedangkan di waktu yang sama ia harus menghadapi kenyataan bahwa Takao terkena penyakit parah yang sama sekali tidak dapat disembuhkan.
Rasa bersalah sangat menghantui Midorima, ia hanya bisa menutupi kenyataan itu dari Takao, karena sungguh, ia tidak mau kehilangan orang yang selalu ada di sampingnya.
"Bagaimana? Apa nafasmu masih terengah? Sudah minum obat?" tanya Midorima.
"Sudah.. biar ku buatkan kau teh ya."
Saat Takao menutup pintu kamar Midorima, saat itu Midorima mulai mengepal kuat tangannya. Rasa sakit dalam hatinya, rasa pedih dalam hatinya, bahkan rasa terbunuh dalam hatinya sangat mengutuknya. Ia hanya dapat menahan rasa itu, bahkan sampai tetesan air mata membasahi foto yang tertempel di meja belajarnya, foto ia bersama Takao.
Midorima menghela nafas pendek dan menghapus air matanya itu, ia keluar dari kamarnya untuk menemui Takao yang sedang meneguk teh hangat di ruang makan.
"Ah.. Shin-chan, sebentar lagi aku akan pulang ya..niatku datang kesini kan hanya untuk mengerjakan PR denganmu." cetusnya dengan senyum humorisnya itu.
Tapi, tanpa harus mengetahui respon Midorima, Takao tau jelas apa isi hati pemuda yang paling mengerti tentang ia ini, ia tau kalau Midorima masih memikirkan tentang penyakitnya.
"Takao, kau tidak ke dokter untuk memeriksa lebih lanjut?" tanya Midorima.
"Besok saja sepulang sekolah.." jawabnya girang.
"Tapi kan besok libur."
"Oh iya..hehehe.."
Takao tertawa kencang, tapi sudah jelas bagi Midorima, kalau itu bukan lawakan spontan yang biasa Takao lontarkan, melainkan lawakan untuk menutupi rasa sakitnya dan untuk menghibur Midorima karena ia tau kalau Midorima kini jarang tersenyum.
"Kalau begitu..aku pulang ya. Ja.."
Midorima mengangguk pasrah, tidak ada yang bisa ia perbuat.
"Eh..Takao.."
Tiba-tiba Midorima menarik tangan Takao."Hati-hatilah."
"Baka, Shin-chan!! Aku tau..kau tidak perlu menggenggam tanganku seperti itu, hentai!"
"Ah..gomen."
Lagi-lagi Midorima harus bersikap sedatar mungkin dengan tanggapan Takao yang jelas menyakiti perasaannya, bukan karena kata-katanya barusan, melainkan karena tekad Takao yang tetap ingin berperang melawan dinginnya cuaca diluar sana.
Dan yang Midorima dapat lakukan hanyalah melihat kepergian Takao dari rumahnya. Midorima ingin sekali menahan tangisnya, tapi ia tak mampu, ia hanya bisa membiarkan air mata itu membasahi wajahnya lagi.
"Takao..." katanya dengan suara pelan sambil mencengkram celana bahannya itu.
*Keesokan harinya..*
Kringgg....Kringgggg....
Suara telpon genggam Midorima mendering, itu adalah telpon dari Takao. Tapi ia tidak ingin mengangkatnya, bukannya ia tidak mau, ia hanya mau belajar bagaimana melepas Takao.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME
FanfictionAda sebuah pecahan kenangan dari mu Jika kutuliskan namaku dan kusimpan, Inilah harta yang berharga sesungguhnya. Yah, Kuhabiskan waktuku Untuk mengisi ruang dalam hatiku Setiap hari adalah denyutan warna. Meskipun kita terpisah jauh, kita masih ber...