12

12.2K 355 21
                                    

Sejak makan malam bersama arsya. Kedekatan mila-arsya semakin dekat. Bahkan kali ini arsya mulai berani mencium kening mila saat mengantarnya pulang. Sedangkan hubungan kevin-marsha memang baik2 saja. Namun tdk dengan kevin. Kevin hrs pandai2 menyimpan moodnya walau sempat marsha kesal dgn kevin yg tidak mendengarkan ceritanya. "Gue hrs ngomong sama mila. Gaboleh kaya gini terus. Gue tersiksa" gumam kevin. Kevin pun langsung pergi bahkan meninggalkan meeting "Pak kevin! Mau kemana? Sbtr lg meeting pak" teriak angel asisten kevin tp kevin tetap berjalan menjauh.

Stasiun tv Indonesia.
Mila sedang ditemani oleh arsya. "Nanti kamu pulang sm nayla ya? Aku ada offair" ucap arsya "Iya gapapa sya" ucap mila "Semangat yaa. Aku kesana dulu" ucap mila. Selagi mila shooting, arsya menunggu di ruangan beristirahat. Tetapi taklama "Jessica msh shooting" jelas putra "Oke, gue tunggu disini" ucap kevin. Lalu putra disela2 iklan memberitau mila "Ada kevin jess.." ucap putra "Apa? Blg gue sibuk put". "Iya gue udh blg tapi dia tetep kekeh mau nungguin" mila pun menghelanafas.
1jam kemudian. Shooting selesai. Ternyata kevin msh menunggu. "Plis blg gue msh shooting put" mohon mila "Gue yg shooting kali jess,maaf gabs bantu dulu" putra berlalu "Jess,ada apa?" Nayla datang "Nay,plis bantu gue. Kevin ada di depan. Suruh dia balik nay,blg gue msh shooting". "Kevin? Mending lo temuin deh jess". "Gue gamau ada salahpaham lg sm marsha. Lagi apa yg mau di bicarain lg?". "Jess...kmrn itu kan lo langsung menghindar. Siapa tau kan kevin perlu ngomong sm lo. Lo jg hrs jelasin ke kevin. Biar semuanya clear" mila menghela nafas "Ayolah jess. Lo selalu ajarin marsha bersikap dewasa,kalo gt lo jg harus dong..". "Tapi lo tolong blg arsya ya gue ada urusan btr di luar" nayla mengangguk. Mila pun akhirnya pasrah, ia pun ke depan untuk menemui kevin.

Kevin sedang asik menikmati minumannya. "Mila?" ucap kevin langsung berdiri,hendak memeluk tapi mila menghindar "Kalo mau bicara. Jangan disini" kevin pun mengangguk. Bahkan ingin menggenggam tgn mila berusaha berjalan duluan.

Kevin-mila pun sudah berada di restoran sebelah. Keduanya hanya memesan minuman. "Jadi apalagi yg mau kamu bicarakan?" mila membuka suara duluan "Apalagi? Masih banyak mila. Kamu knp gapernah mau bertemu aku? Bahkan sekedar membalas sms? Aku khawatir mil. Aku...kangen kamu" mila tertawa getir "Vin! Plis.....apa kamu gabs mengintrokpeksi diri kamu? Setelah kejadian salahpaham dgn marsha? Kamu mau membongkar semuanya?" ucap mila kesal "Mil! Kita udh pernah janji mau berkomitmen kan?? Trs gitu aja kamu melanggarnya?" kevin ikut kesal "Keadaan udah ga mendukung vin! Ini adik aku sendiri! Plis jgn bebanin aku lagi. Dr awal kamu pacar marsha". "Tapi mila...aku yakin kita bs melewatinya bersama. Asal kamu percaya". "Gabisa vin!" Mila pun berdiri "Jaga marsha dan jgn pernah sakitin dia" mila berlari keluar restoran. Kevin pun mengejar mila. "Mila!!!" kevin memeluk mila dr blkg "Vin...plis. Kamu tega membebani aku? Plis vin...." Mila mulai menangis "Tapi aku sayang kamu mila, aku cinta kamu.." Kevin semakin erat memeluk mila "Kalo kamu cinta sm aku. Sehrsnya kamu mau berkorban. Kamu menuruti perkataan aku" kevin pun membalikkan badan mila. "Oke! Kalo itu mau kamu! Terserah! Aku ikuti! Tapi inget ya mila! Aku akan selalu mencintai kamu! Sampe kapanpun! Jgn pernah melarang aku mencintai kamu" mila semakin terisak "Tapi, aku minta permintaan terakhir. May i kiss u?" mohon kevin, mila cuma bs diam tanda setuju bagi kevin. Kevin pun mencium bibir mila. Melumatnya. Bermain lidah. Meskipun drtd keduanya sudah menjadi perhatian tidak di hiraukan keduanya. Kevin pun melepas ciuman "Aku harap ini bukan pilihan yg salah bagi kamu ya. Tapi bagaimanapun aku akan tetap jalani janji aku untuk menyelesaikan semuanya. Jaga diri kamu ya. I love u" kevin mencium kening mila lalu meninggalkan mila sendiri yg msh menangis.

**
Sedaritadi mila berusaha profesional. Tetapi arsya menyadarinya, khawatir mila sakit. "Jess, kamu bnr gapapa?" ucap arsya "Ya sya. Gapapa kok. Cuma ngantuk aja sih hehe tp btrlg kan selesai". "Yaudah aku beliin kamu makanan dulu ya. Trs kita pulang". "Makasih sya".

Di rumah mila. "Makasih sya udh nganterin. Besok kayanya gausa anter deh. Aku sm nayla. Jemput aja" ucap mila "Ohiya? Gapapa jess bsk pagi aku jg hrs meeting dulu. Kamu istirahat ya langsung tidur!" Tegas arsya "Iya sya. Hati2 di jalan ya" arsya mencium kening mila, menunggu mila masuk ke dlm rumah. Setelah mila masuk, arsya tidak jd melajukan mobilnya. Ia melihat marsha pulang bersama prilly.
"Marsha" arsya keluar dr mobil saat mobil prilly menjauh "Arsya? Heii, abis jalan sm kak jess?" Arsya mengangguk "Kamu gak di anter pacar kamu?" Marsha menggeleng "Entahlah seharian ini gabs dihubungin. Cuma bikin kesel". "Sabar, mngkn dia sibuk. Hmm kamu.." Arsya menatap marsha "Aku kenapa?" marsha udah dagdigdug "Kurusan deh!" arsya mengelus pipi marsha "Masasih? Ah gombal!" seru marsha sudah merona "Aku serius. Udh lama kita ga komunikasi. Bsk jalan yuk? Aku jemput". "Gajalan sm kajess?". "Besok dia sibuk bgt" marsha pun mengiyakan ajakan arsya.

Kevin sedang uring2an di kantor. Seharian ia tidak konsentrasi bekerja. Semua kacau setelah pertemuannya dgn mila tadi siang. Bahkan meeting yg ia tinggalkan membuat pembatalan kerjasama. "Arrrgghh!" kevin frustasi. Tok tok! "Masuk" ucap kevin "Maaf pak...atas meeting td siang. Mereka berubah pikiran". "Yasudah atur saja tp sesuai jadwal saya". "Baik pak.." Angel menatap kevin "Ada apa lagi?" ucap kevin "Gapapa. Bapak lg ada masalah berat ya? Gak biasanya pak kevin uring2an walaupun ada masalah" ucap angel "Yaa, masalah yg berat. Ribet. Saya pusing". "Saya harap bapak msh bs profesional. Maksud saya, sayang pak dgn kontrak2/lainnya yg bs saja jd pengaruh seperti meeting kmrn. Pdhl ini perjuangan bapak dr dulu" kevin tersenyum "Ya,makasih ngel sudah memperingatkan. Kamu asisten terbaik". "Ya pak sama2,saya permisi".

Marsha-mila sdg asik menonton tv bersama. "Kak.." ucap marsha "Ya mar?" ucap mila "Mnrt kakak, arsya gmn orangnya?" mila menengok "Baik". "Apa termasuk kriteria kakak?" mila mengelus bahu adiknya yg sdg bersandar kepadanya "Mar..kakak ksh tau ya. Kalo km mau tanya soal arsya/siapapun. Kakak ksh tau sekali lg. Kakak fokus karir. Kalo pun kita deket, yaa hanya berteman. Kakak gamau pusingin. Nanti jg akan bersatu kalo misalnya berjodoh. Asal slalu bersikap baik terhadap org yg kamu beri..." Mila sempat terdiam sejenak "Kesempatan" ucap mila akhirnya "Nah,marsha juga. Fokus lah kuliah dulu. Kalo pun pacaran sm kevin" lagi2 mila mengambil jeda "Jangan berlebihan. Nanti kalo kepengaruh ke kuliah gmn? Untung salahpaham kaya kmrn cuma sbtr. Kalo sm cewe lain? Setiap hubungan pst hrs dilewati bersama pst ada bumbu2 asam nya gacuma manis" marsha memeluk mila "Iya, bnr juga sih kata kakak. Skrg aku jg gaterlalu gimana kok. Jalanin aja. Laki2 jg bukan cuma dia kan kak? Yg pasti aku gakan kecewain kakak sm mama atas nilai2 ku". "Ini baru adik aku. Marsha jassica" keduanya pun tertawa. Kring kring! Tlp berbunyi *calling arsya*
"Ehm kak. Btr yaa ada tlp..dari kevin" marsha menjauh. 'Seandainya kakak bisa jujur mar sama kamu. Tidak ada yg tau jalan hidup kedepan. Tetapi melakukan yg terbaik adalah jalan paling baik' batin mila.

"Jadi kamu ga jemput aku dirumah?" ucap marsha "Iya,aku jemput di kampus kamu aja ya. Aku hrs meeting bentar" jelas arsya "Yaudadeh. Tapiii jgn lama2 yaa dan tlp aku dulu". "Iya cantikkk. Takut bgt sih. Takut ilang?" Arsya tertawa "Iya takut kehilangan kamu.." Ucap marsha "Jessica sudah tidur?". "Kita lg ntn tv". "Oh baiklah. Hei jgn tidur malem2 kalian". "Iya bawel". "Goodnight cantik..". "Goodnight" sambungan terputus.
"Besok mau jalan sm kevin?" mila sudah berada di blkg marsha "Eh ka mila. Ehm iya ka" marsha nyengir "Yaudah kita mending tidur ya skrg. Besok kesiangan lagi". "Iya kak, selamat istirahat" keduanya masuk ke dlm kamar masing2.

Keesokan harinya. Mila pun berangkat bersama nayla sedangkan marsha tumben2nya naik angkot dan ia bilang kevin menjemputnya nanti pulang kampus. "Jadi kmrn apa yg terjadi antara lo sm kevin?" ucap nayla "Kita mampir ke caffe dulu ya nay?" ucap mila "Ini macet jessica,cerita disini aja. Nanti kita telat. Blm lagi kalo lo nangis" mila meringis memukul nayla. Mila pun menceritakan secara detail keputusannya untuk kevin "Lo serius jess dgn keputusan lo itu?" mila mengangguk mantap "Gue yakin kevin bukan tipe pengingkar janji?". "Lo baru aja kmrn blg soal kevin yg bs aja mempermainkan gue dgn marsha dan gue hrs ksh kesempatan ke arsya. Skrg?". "Bukan gt. Habis kalo gue liat ini terlalu rumit. Kalo pun ia mainin lo sm marsha. Ia pasti beberin semuanya, ia gabakal tuh buat2 komitmen" mila menghelanafas "Gue udh gabs mikir lagi nay. Apa yg hrs gue jalanin ya ini. Sblm semuanya runyam". "Lo bener sih. Tapi gue takut kevin malah pny cara buat...putusin marsha" mila berdecak "Lalu menembak gue? Trs gue terima dan yak! Salahpaham lg dan marsha kecewa? Gue gakan terima juga sih". "Bukan itu jess..." Ucap nayla "Terus?" ucap mila bingung "Setelah mereka putus. Kevin pst akan berpura2 pacaran dgn orglain. Trs entah dgn jarak waktu cepat/lambat ia pasti dtg lg ke kehidupan kalian terutama lo jess. Disitulah ia akan pdkt, gue yakin marsha udh pny pengganti dan walaupun ada salahpaham gakan serunyam disaat skrg semua terbongkar" ucapan nayla malah membuat mila tambah pusing "Makasih nay penjelasan lo. Walau gue tambah pusing. Udahlah. Gue fokus karir. Entah nanti gue sm siapa, gue harap gabakal jd permasalahan hebat" Ucap mila "Ya,lo bener. Gue selalu doain yg terbaik buat lo kok" ucap nayla "Dan gue jg doain lo dgn tristan" ledek mila "Jessica! Apaansih? Kita lg ngebahas lo ya". "Udahlah nay,msh malu aja. Tristan aja nih kalo gerak lambat bgt. Kalo jadian pj ya" nayla pun gantian memukul mila di saat lampu berganti warna merah.

To be continue..
Vote & Comment. Tq

AFFAIR [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang