Bab I

1.4K 48 3
                                    

Hai guys ini novel pertama gw sori yah kalo ceritanya agak gk nyambung atau ada kata-kata yang sulit di mengerti....

***

Devi POV
Nama gue Devita Ramadani biasa dipanggil Devi.
Hari ini adalah hari pertama gue masuk sekolah baru yaitu SMA Cendrawasih. Hari ini adalah hari dimana gue harus pindah sekolah untuk kesekian kali nya karena tuntutan kerja Papa.

"huuffftt kenapa harus pindah sekolah lagi, padahal kan gue udah nyaman dengan teman gue yang sekarang" ucap devi

Dengan raut wajah yang lesu dan murung aku melangkah turun ke bawah untuk sarapan bersama papa, mama, dan kakak.

Nama mamaku adalah melinda, dan papa bernama brahmantio. Sedangkan kakak ku yang paling nyebelin adalah kak bayu.

"Selamat pagi ma, pa" sapaku sambil mencium pipi mereka

"Pagi sayang"

"Kok gue gk disapa sih" tanya kakakku

"Ihhh males banget gue nyapa lo yang ada malah lo yang harus nyapa gue"

"Kurang ajar yah lo ini. masa, gue duluan yang harus negor lo" kakak ku memang nyebelin,  karna aku lagi males berantem dengan dia karna itu aku mengalah untuk yang satu ini

"Oke baiklah, selamat pagi kak" ucapku dengan malas.

"Nah gitu dong itu baru namanya adik gue" tangan kak bayu yang mengelus rambut gue dengan penuh kasih sayang

" hei sayang kenapa kamu kok mukanya ditekuk gitu sih" tanya mama

"Gpp kok mah, cuman lagi males aja"

Aku langsung menyantap sarapan dengan malas

Tiiin tiin

Itu adalah suara klakson mobil (emang iya, masa becak :*). Itu adalah suara mobil milik pendamping hidup alias pacar gw. Namanya Rizki Syafruddin, orangnya ganteng, baik, rajin, sholeh, kaya, dan yang paling penting itu dia sayang sama gue

"ma, pa dan kakakku yang nyebelin aku duluan yah" mama dan papa telah mengetahui hubunganku dengan rizki, mereka setuju kalau aku mempunyai hubungan dengan rizki, selama aku tidak melebihi batasan yang telah di tentukan.

saat di depan rumah

"Selamat pagi sayang" sapa rizki dengan senyum menawannya, sambil rizki membukakan pintu mobil untukku.

"Selamat pagi"

Sesampai rizki duduk disebelahku dan mengemudi mobilnya ke sekolah, kami mengobrol tentang banyak hal tentang sekolah baruku dan sekolah rizki tentunya dari hal yang terbesar sampai hal yang sepele

Oh iya riski itu adalah anak dari keluarga dirgantara pengusaha terbesar di jakarta, ayahnya rizki adalah pemilik sekolah  SMA Cendrawasih. Rizki juga kapten tim basket di sekolah dan rizki adalah salah satu murid terpopuler di SMA Cendrawasih, rizki populer bukan karna ayahnya pemilik sekolah tetapi karna prestasi yang riski raih dan juga ketampanan yang rizki miliki.

***
Author Pov

Sesampainya di sekolah rizki membukakan pintu mobil untuk devi dan itu membuat satu sekolah heran melihat siapa perempuan yang bersama dengan rizki. Termasuk wanita yang mengagumi rizki secara diam-diam.

"Ayo sayang kita masuk" rizki memecahkan lamunan devi yang melihat heran kepada murid yang ada di sekitar. Mereka melihat nya dengan rasa ingin tau.

"Hei sayang kamu kenapa?"

"Sepertinya kamu di sekolah ini banyak fans nya, terutama cewek, tuh liat pada ngeliatin kamu tuh" devi sambil mengalihkan pandangannya melihat kearah beberapa wanita yang sedari tadi melihat kearahnya dengan beberapa tatapan rasa ingin tau, tatapan sinis, ada juga tatapan yang ingin bertanya kepada mereka dan ada juga salah satu wanita yang menatap dengan tatapan yang sangat tajam .

"Udah dong sayang jangan diliatin gitu, kalau cemburu gitu muka kamu jelek tau, senyum dong?" Ucap rizki sambil mengacak rambut devi membuat sepasang mata yang melihat kejadian itu benar benar menjadi marah, wanita tersebut ingin menghampiri mereka tapi kedua temannya mencegahnya

"Rupanya banyak juga yah fans kamu disini" ucap devi sambil memajukan bibirnya

"Tapikan cuma kamu yang spesial" rizki menggandeng tangan devi meninggalkan tempat parkir dan mengabaikan tatapan tatapan yang sedari tadi melihat kearah mereka. Hingga sampai di ruang TU, rizki membiarkan kekasih yang paling dia sayang itu untuk masuk ke ruangan tersebut.

Sambil menunggu, Rizki mengecek handphone nya dan ternyata benar, banyak orang yang bertanya melalui via sms, twitter, dan instagram mereka bertanya siapa wanita yang rizki gandeng tadi, apakah pacarnya atau adiknya? Rizki memang tidak pernah meng- uploud fotonya dan devi dan itu memang menjadi kesalahan rizki yang tidak pernah mengumbar hubungannya dengan siapa pun terkecuali sahabat terbaiknya yaitu citra.

Krreeeeekkkk

Pinti ruang TU terbuka, devi keluar dari ruangan tersebut dan menghampiri rizki

"Hai sayang, lagi ngapain sih?"

"Gk kok sayang gak ngapa ngapain, oh yah kamu masuk di kelas berapa?"

"Aku masuk di kelas XII IPA 2"

"Yah berarti kita nggak satu kelas dong" Rizki mendengus kesal

"Yah gpp sayang, kita kan masih bisa ketemu, oh yah saudara kembar kamu Ridho di kelas mana?"

"eh bentar deh, 12 IPA 2 yah?? Ridho kan kelas 12 IPA 2 Berarti dia sekelas sama kamu dong, tapi gpp berarti ada yang jagain kamu kalau di kelas" Rizki bernafas lega karna selama di kelas ada kembarannya yang akan menjaga kekasihnya.

"Ayo aku antar kamu ke kelas"

drrrrrrtt drrrrrrtt

Hanphone rizki bergetar, menandakan ada panggilan masuk dari seseorang.

" hallo, kenapa? gw ada di ruang TU"

"Emang harus yah? Oke oke gw kesana sekarang?"

"Sayang maaf aku harus kumpul sama anak basket dulu, katanya ada yang mau dibicaraiin" dengan mengatupkan kedua tangannya

"Iya gpp, yaudah sana kamu kumpul dulu aku nanti ke kelas sendiri aja" Devi menurunkan tangan rizki dan dia tersenyum memberitahu bahwa diri nya baik-baik saja

"Yaudah aku pergi dulu yah" ucap rizki, kemudian mengecup keningnya

Devi mencari kelasnya sendirian dia melihat sekeliling ruangan, dia melihat lihat di papan pintu depan kelas

"Nah itu dia kelasnya" devi berjalan ke kelas yang dia tuju dengan senyum yang tercipta di bibir tipisnya itu.

Bruuukkk

Devi terjatuh, dia telah menabrak seseorang dan ternyata orang itu adalah ridho kembarannya rizki

Bersambung
****

terima kasih yah yang udah nyempetin baca

Terus vote dan coment yah supaya bisa lanjut ceritanya

Ujian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang