BAB IV

45 2 0
                                    

Cinta itu butuh kepercayaan
Karna dengan adanya kepercayaan, maka pasangan kita akan berusaha agar kepercayaan yang telah kita beri itu tidak hilang....

DR

******

"Ehhmm"

devi yang medengar suara itu langsung mengalihkan pandangannya dari dave

"Udah selesai latihannya" tanya Rizki

"Eh iya, aku udah selesai kok latihannya. Ayo kita pulang" devi pun langsung berdiri

"Kak dave gw duluan yah"

"Oke"

Setelah berpamitan dengan dave devi langsung menyusul rizki yang sudah terlebih dahulu ke mobilnya

"Rizki tungguin aku" devi terus berlari kecil mengejar langkah rizki yang cukup besar.

"Aduh"

Mendengar ringisan kecil, Rizki memutar tubuhnya dan menemukan devi yang terjatuh

"Kamu gak apa-apa, ada yang sakit?"

"Gak papa apanya? Lihat nih kaki aku lecet" setelah itu rizki langsung menuju ke arah mobilnya dan menghiraukan devi

" ishh, dasar cowok gak peka, sok ganteng eh tapi emang ganteng sih.. eh eh eh" Tiba-tiba tubuh devi melayang ke udara, ia kaget kemudian dia melihat ternyata rizki yang telah menggendong nya dan membawa ke mobil, melihat itu devi jadi tersenyum sendiri dan menyesal atas kata-kata nya

Setelah menempati devi di tempat yang nyaman rizki langsung berlari menempati tempat kemudi nya dan dia langsung menjalankan mobilnya ke rumah devi

"Masih sakit kaki nya"

"Eh udah agak mendingan kok dari sebelumnya"

"yaudah nanti kalo udah sampe rumah kamu bersihin luka nya trus kamu istirahat yah" riski mengusap kepala devi

"Iya nanti aku bersihin trus langsung istirahat"

"Udah sampe nih aku bantu kamu masuk kerumah yah" rizki turun dari mobilnya dan langsung membantu devi untuk berjalan memasuki rumahnya, setelah sampai di depan rumah rizki langsung pamitan ke devi dan kembali kerumah nya.

****

Panas terik matahari yang begitu menyengat tidak mematahkan semangat seseorang yang sedang bergulat dengan bola bundar tersebut. Dia terus berusaha memasukkan bola tersebut kedalam ring tetapi selalu gagal.

"Napa lo dho?"

Ternyata orang yang sejak tadi bermain bola basket itu adalah ridho dan yang berbicara itu adalah sahabat ridho yaitu Yahya.

Mendengar suara itu ridho langsung menghentikan permainannya dan berjalan ke pinggir lapangan.

"Woy gila lo, gua ngomong dicuekin" ridho yang sedang meneguk minumannya hanya melirik dari ekor mata nya dan melihat bahwa sahabatnya itu sedang kesal karna ulahnya

"Kenapa sih lo belakangan ini jadi murung gitu, ada masalah lo? Cerita aja kali sma gua kita kan udah kenal lama masa lo gk percaya sama gua?" Ucap Yahya

" shiitt. Bahasa lo ya udah kayak orang bener aja"

" anjing lo gua ngomong bener malah lo ngomong kayak gitu"

" selow bro gk usah marah gitu lah sma gua lo kayak gk tau gua aja. Gua lagi ada masalah"

"masalah? Masalah apa?"

"Lo masih inget Devi gk?"

"Devi yang pacarnya kembaran lo itu kan"

"Iya yang itu"

"Trus kenapa?" Mendenfar itu Ridho memukul kepala Yahya dengan tangannya

"Kenapa lo bilang. Masa lo gk inget sih dengan beberapa tahun lalu"

"Oohh yang waktu itu lo--" ridho langsung membekap mulut yahya

"Anyir gk usah di jelasin juga kali"

"Yaelah itu udah lama banget kali dho masa lo belum move on dari kejadian itu"

"Gak segampang itu ngelupain hal yang bener bener udah bikin lo kecewa"

"Yah terus lo mau gimana selanjutnya?"

"Gak tau lah gw juga belum kepikiran dengan itu"

"Yaudah lah bro gk usah dipikiran itu mah, kalo gw kasih saran nih yah mending lo lupain aja masalah itu trus lo pikirin tuh masa depan loh"

Ridho hanya memandang lurus kedepan dia tidak ingin menanggapi ucapan sahabatnya dia sedang berpikir bagaimana dengan kedepannya? apakah dia harus melupakan kejadian itu? apa tetap hidup dengan kenangan kenangan itu? Entahlah memikirkan itu hanya membuat kepalanya pusing saja.

"Woy malah ngelamun" ridho membuyarkan lamunannya

"Dari pada lo ngelamun gak jelas gini mending kita kerumah lo aja laper nih gua"

"Kurang ajar lo, lo kira rumah gua warteg apa"

"Yaelah bro laper nih gua" ucap yahy dengan wajah memelas

"shiitt jijik gua liat muka lo kayak gitu. Ayo kerumah"

"Kayak gitu napa dari tadi kan gua gk perlu pasang muka melas gua"

####

Maaf yah yg udah nunggu lama bgt cerita ini soalnya pusing sih ternyata nulis itu gk gampang bahkan susah banget buat dapetin ide nya.  😅😅

Ujian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang