BAB II

595 31 0
                                    

Kembali lagi nih sama cerita ini, thanks yah yang udah buat sempetin baca cerita ini. Kalau ada kesalahan maaf yah atau kalau ada saran bisa di ungkapin......
Lanjut ke ceritanya......

****

"Oi kalo jalan liat-liat dong" Ridho yang tidak mengetahui siapa seseorang yang telah menabraknya, mendengus kesal meratapi lengannya yang terasa sakit

"Maaf" ucap devi

Ridho mendengar suara yang dia kenal sejak lama, yah bagaimana dia tidak mengenal suara itu, suara seseorang wanita yang di cintai kakak nya Rizki selama tiga tahun ini.

"Devi, ngapain lo disini?"

"Gw sekolah lah disini dan itu kelas gue" ridho yang mengetahui itu merasa tidak senang dan dia hanya ber o riah saja, kemudian pergi meninggalkan devi.

teeet teeet

Bel jam pertama telah berbunyi. Devi yang masih mematung di tempat segera menuju kelas nya

"Hei kamu" sapa seorang guru

"Iya bu, ada apa?"

"Kamu murid baru kan di kelas XII IPA 2 yah"

"Iya bener bu" ucap devi

"Oh ya perkenalkan saya lisa guru fisika, dan kebetulan sekarang saya mengajar di XII IPA 2 ayo kita kekelas" ajak bu lisa

Sesampainya di kelas banyak sepasang mata yang melihat kearahnya, terutama para pria yang melihatnya dengan kagum. bagaimana tidak? Devi yang menggunakan seragam putih abu-abu nya dengan sangat anggun, tas yang digunakan adalah tas keluaran terbaru, wajahnya yang sangat cantik menambah pesona dalam dirinya, mata hazelnya yang sangat indah, rambutnya yang terurai menambah kecantikannya dan itu bisa membuat seorang pria yang melihatnya seakan-akan melihat bidadari yang ada dihadapannya.

"Sekarang perkenalkan diri kamu ke teman-teman baru kamu"

"Perkenalkan nama saya Devita Ramadani, saya pindahan dari bandung. Semoga kalian bisa menerima saya sebagai teman baru kalian"

Setelah devi memperkenalkan diri, para murid terutama cowok banyak yang membicarakannya dengan berbisik-bisik tapi tetap saja itu masih bisa didengar oleh devi. Dan juga ada cewek yang melihatnya dengan tatapan sinis, devi tidak tau mengapa dia menatapnya dengan tatapan itu. Sampai akhirnya ada seorang murid cowok yang bertanya

"Udah punya pacar belum?"

"Huuuuuuu" sorak riuh murid yang berada di kelas menimbulkan keramain sehingga membuat cowok itu menjadi kesal menahan amarahnya

"Sudah sudah jangan berisik, devi sekarang kamu boleh duduk"

"Jawab dulu dong pertanyaannya" suara itu spontan menghentikan langkah devi, dia melirik kearah guru untuk minta persetujuan menjawab pertanyaan dari murid laki-laki tersebut. Bu lisa pun mengerti denfan tatapan devi yang mengarah padanya itu dan membalas ratapan itu dengan mengangguk, yang menandakan bahwa dia memberikan izin untuk menjawab pertanyaan.

"Maaf sebelumnya, saya sudah mempunyai kekasih dan saya sangat mencintainya"

Perkataan devi membuat semua cowok yang menatapnya dengan tatapan menganggumkan menjadi tatapan kecewa terkecuali cowok yang bertanya kepadanya.

"Sekarang kamu duduk devi di depan ridho"

"Baik bu"

Pelajaran pun dimulai, tidak terlalu sulit untuk devi mengikuti pelajaran tersebut. Pelajaran fisika ini sangat membosankan untuk murid di kelas ini, ada murid yang melihat penjelasan guru tersebut tetapi pikirannya ke tempat lain ada juga yang memainkan handphone, ada juga yang sedang mencoret-coret buku tetapi ada juga yang serius dengan penjelasan guru tersebut.

teet teet

Bel istirahat telah berbunyi, murid-murid berhamburan ke kantin terkecuali ridho, devi dan cowok yang bertanya tadi

"Hai, kenalin nama gue kevin" ternyata cowok yan bertanya tadi namanya kevin dan dia orangnya ganteng, manis, tinggi, dan kaya tapi masih tetep gantengan Rizki

"Hai juga, devi" devi jawab dengan senyum diwajahnya dan itu melihatkan lesung pipinya

"Mau kekantin bareng"

"Maaf, bukannya nolak tapi gue lagi nunggu orang"

Tiba-tiba saja muncul rizki dan dia langsung menuju ke arah bangku devi

"Hai sayang" sapa rizki

"Hai juga sayang"

"Eh ada lo vin, kenalin ini cewek gue devi" rizki yang baru menyadari adanya kevin langsung memperkenalkan devi kepada kevin

"jadi dia cewek lo?" Kevin menunjuk kearah devi

"Iyalah, udah tiga tahun sih sejak kita masih duduk di bangku smp" jelas rizki

" Oh " kevin hanya berohria saja mendengarkan penjelasan rizki

"Yaudah vin kita duluan yah, ayok sayang"

Rizki dan devi kelur kelas, mereka menuju ke kantin di sepanjamg jalan banyak sepasang mata yang melihat kearah mereka dengan berbagai macam tatapan ada yang menatap dengan tatapan iri, kesal, kagum, dan juga tatapan mencaci.

" itu bener pacarnya kak rizki? Cantik banget yah cocok ganteng sama cantik, jadi iri deh"

" demi pacarnya? Gila kalo itu sih gua juga mau, gpp lah kalo jadi selingkuhannya?

" ih dasar sok kecantikan, operasi kali tuh muka"

" dasar cewek kegatelan pake pelet apa dia sampe rizki nempel terus sama dia"

Mendengar perkataan mereka rizki melingkarkan tangannya ke bahu devi, seakan-akan memberitahu bahwa Devi adalah miliknya.

Sesampainya di kantin

"Kamu mau mesen apa sayang"

"Aku pesen bakso sama es jeruk aja"

"Okey, tunggu sebentar yah"

Sambil menunggu rizki memesan makanan mereka dia melihat lihat i-phone nya, tapi seketika dia melihat ridho yang berjalan kearah kantin dan devi langsung mengajaknya gabung

"Ridho, ayo sini gabung aja" Ridho yang mendengar itu mencari sumber suara tersebut. Setelah dia menemukannya dia langsung menuju ke arah sumber suara.

" Kenapa? "

" gpp sih cuman mau ngajak lo gabung disini ajha, dari pada meja sebesar ini cuman diisi dua orang mending ditambah lo kan pasti makin rame"ridho yang mendengar itu hanya tersenyum tipis

Tidak lama dari itu rizki dateng membawa makanan yang mereka pesan

"Ehh ada lo do, sorry gw cmn pesen buat 2 orang ajha nih" ucap Rizki merasa tidak enak

"Gpp kali ki, santai ajha gw bisa mesen sendiri kok"

Rizki dan ridho memiliki sifat yang berbeda walaupun mereka kembar. Rizki syabruddin, dia anak yang baik, aktif dalam kegiatan ekstrakullikuler maka dari itu dia mendapat jabatan sebagai ketua tim basket sekolah dan rizki sering membawa nama sekolah karna prestasi yang dia dapat. Ridho syafaruddin, dia adalah adik dari rizki walaupun beda waktunya sedikit sekali hanya lima menit tetapi sifatnya jauh berbeda dengan rizki, sifat ridho yang pendiam, cool, keren itu membuat pesona tersendiri dalam dirinya dia juga bergabung dalam tim baaket sekolahnya hanya saja dia sebagai tim inti tapi permainan basketnya juga tidak kalah bagus dengan permainan rizki.

Waktu istirahat mereka manfaatkan waktu dengan mengobrol, sampai bel pelajaran selanjutnya berbunyi. Mereka berpencar, rizki menuju kelasnya sedangkan ridho dan devi berjalan beriringan berasma. Mereka sekarang tiba di kelasnya masing-masing dan mengikuti pelajaran selanjutnya.

Bersambung...

Sorry yah yang udah nunggu lama lanjutannya

Jangan lupa vote dan coment yah

Terimakasih....

Ujian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang