dizzy

98 36 3
                                    

"Assalamualaikum" ucap pak Riswan dengan begitu bersemangat, senyumnya mengembang mendengar jawaban dari semua muridnya. Pak Riswan mengatakan kalau dirinya punya hadiah untuk para muridnya. Semua serentak menatap dengan mata yang berbinar, bahkan ada yang sampai berteriak-teriak saking tidak sabar.

Senyum pak Riswan semakin mengembang "ujian biologi" ucapnya singkat seraya membagikan lembaran kertas ke meja setiap muridnya. Berbagai respons dihasilkan dari pereaksi yang  membuat banyak murid hampir pingsan. Sekarang senyum Naira lah yang mengembang, dia tentu saja menantikan hal ini.

Detik paling mendebarkan pun dimulai, Frana yang duduk di sebelah Naira pun begitu fokus dengan soal yang ada di depannya. Dia sangat ingin mengalahkan Naira, dia sudah bosan selalu di posisi ke dua. Aliya pusing, dia membolak-balikan lembaran soal yang ada di genggamannya itu yang sama sekali dia tidak mengerti.

Aliya POV

Aduh pusing, pusing, pusing, gak tertolong ini mah, aku kan gak belajar ngapain harus ujian mendadak gini sih, pak Riswan suka banget buat aku jantungan kan jadi deg degkan gimana gitu hehehehe. Soal apaan nih susah amat satu pun aku gak ngerti, kalau udah gini enaknya sih ada yang peka gitu. Ah nanya sama Aldi aja, nih anak kelihatan serius amat kayaknya dapat tuh, nanya nomor berapa yah, ah yang ini aja paling susah nih kayaknya. 

"Suuuuuutt Al, Al, Al," gak nengok juga nih anak sok budeg, emang dia pinter sok sok budeg segala rengking cuma satu angka di atas aku jua huh.

"WOI! Budeg ya" aduh ngapain aku teriak, tuh kan pak Riswan jadi jalan ke arah aku, aduh ngapain ya ngapain, bego.

"Ada apa Aliya teriak-teriak"

"Eh, anu pak tuh..... nih Aldi pensilnya kamu jadi minjemkan?" ambil dong Al gak ngerti apa aku lagi dalam masalah nih.

"Lho perasaan aku gak minjem tuh" ahhhh susah yah punya saudara gak peka lemot lagi, habis sudah dilahap nih pasrah aja deh.

"Jadi kamu ngontek"

"Ehhh baru niat kok pak" jawaban konyol macam apa ini.

"waktu kamu bapak kurangin 10 menit"

Naira POV

Ngapain sih tuh orang berisik banget buat masalah melulu, semenjak mereka di sini semuanya jadi terganggu dan sekarang bikin rusuh pakai acara nyontek ketahuan. Ih ngapain lagi sih dia goyang-goyang kursiku gak jera apa sudah di tegur pak Riswan, sampai kapan pun kamu ganggu aku gak akan peduli.

Gak penting urusin orang kayak mereka, tinggal satu soal lagi aku selesai masih ada waktu 20 menit lagi. No. 16 Musca domestica termasuk ordo?..... ini termasuk ordo diptera jawabannya C , yah tintanya habis.

"Frana minjam pulpen"

"Aku cuma punya satu"

Aduh, gimana nih apa aku pinjam ke Aliya aja ah gak aku pinjam sama kembarannya aja.

"Aldi pinjam pulpen"

"Nomor 17, 12, 20 apa jawabannya?" sama saja rupanya, ya sudah dari pada aku susah

"B ketiganya, sini pulpennya"

"Aku cuma punya satu, tuh pinjam sama Aliya dia punya"

Apa-apan ini menyebalkan, yah walau pun aku terpaksa memberi Aliya lima jawaban tapi akhirnya aku dapat menulis jawaban terakhirku sebelum waktu habis.

Author POV

Pak Riswan pun pergi ke luar kelas setelah mengumpulkan semua lebaran jawaban. Aliya dan Aldi berdiri di depan meja Naira, mereka memandangi meja Naira yang penuh dengan buku dan Naira yang sangat serius membaca.

"Naira ayo ajari kami sekarang" ucap Aldi

"..........." Naira tidak menghiraukannya dan terus membaca buku

"Hei kalau orang bicara itu jawab" ucap Aliya seraya menarik buku yang sedang di baca Naira

Naira berdiri dia membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa buku tebal, lalu mengambil bukunya dari tangan Aliya dan meletakkan buku tebal itu ke tangan Aliya dan Aldi. "Baca dan pelajari" ucapnya lalu pergi dan kembali membaca bukunya.


'''''''''''''''''''''''''''

Maaf tambah aneh dan gaje

Votment kalian sangatlah berarti





Ambitious GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang