MC's Present
.
.
."Saem!" teriak salah satu namja di kelas 2 IPS 2 pagi ini. Guru yang tengah membaca materinya itu mendongak melihat siswanya itu.
"Kenapa Lee Taemin?"
Namja yang dipanggil Lee Taemin itu menyengir lebar, memperlihatkan deretan gigi putihnya. "Eum, kau rindu padaku tidak songsaenim? Aku rindu loh.." tanyanya dengan wajak sok polosnya itu.
Seketika saja seisi kelas tertawa terbahak-bahak mendengar rayuan Taemin yang sudah biasa didengar mereka. Memang sudah biasa bagi kelas 2 IPS 2 dengan kelakukan Taemin yang seperti itu. Setiap harinya atau tepatnya setiap guru pria tampan bernama Choi Minho itu mengajar di kelas itu Taemin akan selalu mengeluarkan rayuannya dan kelas akan heboh lalu guru pria tampan itu akan mendengus kesal karena jam belajarnya lagi-lagi diganggu tingkah remaja ababil seperti Taemin. Dan Taemin akan tersenyum semakin lebar melihat guru itu kesal padanya, ia sukses mencari perhatiannya.
"Tsk! Harap tenang semuanya.." ujar Minho sembari memukul meja dengan penggaris kayu.
Tuk! Tuk! Tukk!!
Setelah dirasa cukup tenang, Minho berdiri lalu melangkah mendekati meja Taemin. Taemin yang mengetahui niat gurunya itu semakin tersenyum lebar.
"Kau rindu padaku kan, Lee Taemin?" tanya Minho. Namja manis itu mengangguk-anggukan kepalanya antusias.
"Baiklah, karena aku juga merindukanmu jadi makan siang nanti kau harus ke ruanganku! Mengerti?"
"Yuhuuu, Songsaenim Choi Minho merindukankuu!! Arraseoo saemku yang tampan!"
===
"Saem?" panggil Taemin ketika ia membuka pintu ruangan gurunya tanpa mengetuk pintu. Ketika dilihatnya guru tampan itu terduduk di mejanya, kaki jenjangnya itu melangkah maju dengan kedua tangan yang membawa bekal makan siang.
Tanpa disuruh, Taemin menarik kursi yang berada di depan meja saemnya itu lalu duduk disana. Minho yang sedari awal tau kedatangannya hanya mendengus melihat kelakuan muridnya yang mungkin saja akan menjadi rutinitas pekerjaannya mengajar di sekolah ini.
Taemin membuka bekalnya, "Kau tak makan saem? Kalau begitu aku suapin mau yaaa.." rayu Taemin lagi.
Minho berdecak pelan lalu tangannya mengambil penutup tempat makan milik Taemin dan dengan keras memukul kepala Taemin.
"Aochh, Appo saem!" rintih Taemin sembari mengelus kepalanya yang ia rasa ada benjolan sedikit.
"Siapa yang menyuruhmu makan disini, hah?" tanya Minho ketus.
"Kau kan tadi dikelas saem!"
"Aku menyuruhmu kesini di jam makan siang bukan untuk makan siang, Lee Taemin!"
"Gunakan otakmu dengan benar makanya, jangan hanya bisa merayu saja kerjaanmu itu!" omel Minho lagi.
"Tapi kan, aku belum makan siang.. jadi tak apa kan kalau aku makan siang disini saem.."
"Aku sukarela kok menyuapimu saem kalau kau belum makan juga, otte?" rayu Taemin lagi tak mengenal rasa malu dan lelah.
Ttak!!
"Yack hyung! Kau tega sekali pada keponakanmu sendiri! Aku akan bilang umma kalau kau memukulku berulang kali hari ini. Ishh!" teriak Taemin kesal pada saemnya itu.
"Adukan saja kalau berani, aku bisa bilang pada ummamu kalau kau tak serius belajar dikelas dan kerjanya hanya main-main saja." tantang Minho, dagunya ia naikan dan tangannya bersidekap di dadanya.
"Ish hyuung.. kau jahat sekali padahal wajahmu tampan loh." Taemin merajuk, bibirnya ia pout kan dengan sok imutnya.
"Hentikan itu, kau bertambah jelek jika seperti itu." ucap Minho dengan angkuhnya, walau namja didepannya ini keponakannya tapi dia harus bersikap tegas agar muridnya itu bisa berprilaku yang baik, tidak menyeleweng seperti ini.
"Jadi hyung, ada apa kau menyuruhku kesini?" tanya Taemin setelah memaki saemnya itu di dalam hati.
"Ck, makanlah dulu. Setelah itu bersihkan ruanganku, aku rasa debunya sudah menumpuk banyak."
"Mwo? Ya-Yack hyung!"
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Teacher [ON HOLD]
Teen FictionA short story of Taemin and Minho. If you like them, just read and gimme a feedback. Enjoy, guys~ ♡♥