Chapter 10

26 2 0
                                    

Hey hey heyy.. ayo dong vote and commentnyaaaa... :v

Salam lemper :3

*******

Normal Pov

16.00

Sepulang sekolah, Claren segera menuju parkiran. Ia sudah mengiyakan ajakan Vano kemarin. Jadi, hari ini ia akan menemani Vano untuk mencari hadiah anniv.

"Ren, gue ambil mobil dulu ya. Lo tunggu aja di sini!" Ucap Vano. Lalu, ia menyeberang jalan, karena memang letak parkiran mobil ada di seberang sekolah.

"Ya aku tunggu di sini" hanya jawaban itu yang bisa ia keluarkan. Mood nya tidak begitu baik. Melihat orang yang di cintainya begitu bersemangat mencari hadiah untuk anniv nya bersama gadis lain, sangat sulit untuk di pikirkan. Tapi ia harus menghilangkan egonya. Jika memang cinta, ia harus bisa melihat Vano bahagia. I'm okay !

"Ren! Kok ngelamun mulu sih? Cepet masuk, keburu Sheila dateng" lagi-lagi suara Vano menyadarkannya dari lamunan. "Eh, i-iya aku masuk".

Langit memang terlihat mendung. Tapi hujan tak kunjung datang.

"Ren, kok lo diem aja? Biasanya lo kan cerewet?" Vano mengecilkan suara musik yang berasal dari radio mobil.

"Hmm? Nggak ah biasa aja"

"Jujur ya Ren. Akhir-akhir ini lo tuh berubaah banget. Jadi lebih pendiem dan sering ngelamun"

"Masa sih? Mungkin setiap kali kamu liat aku, akunya lagi fokus mikirin pelajaran. Jadi seolah-olah ngelamun deh"

"Lah/? Tapi lo nggak fokus. Kalo lo ngapalin pelajaran, harusnya pikiran lo tuh keisi. Nah ini cuma ngelamun doang"

'Ya kan pikiranku penuh sama kamu Vano' #eaaaaa

Kehabisan jawaban. Hanya itu.

"Yaudah lah Ren. Turun yuk, udah sampai"

"Hah? Udah nyampe?"

"Tuh kan! Gak fokus lagi. Udah ah ayok turun!" Vano berjalan memutari bagian depan mobil, lalu membukakan pintu mobil untukku.

******

"Kamu mau beli'in Sheila apa?" Tanyaku sambil melihat lihat sekeliling. Siapa tau aku melihat sesuatu yang indah.

"Hmm enaknya boneka aja deh. Kebetulan dia suka sama boneka panda. Tapi aku juga pingin ngasih dia baju plus cardigan. Bunga juga.Aku tambahin cokelat juga deh"

"Watde! Kau mau buka'in toko buat Sheila? Banyak amat yang harus dibeli!"

"Idiih sewot amat lo? Iri yaaa?? Haha makanya cepet punya pacar. Jangan jomblo terus! Jomblo kok di pelihara!"

"Iiihh.. so sweet sekali perkataan anda! Saya suka saya suka!" Ucap Claren lalu menginjak kaki kiri Vano.

"Aawww.. katanya suka. Kok malah nginjek kaki gue?"

"Bodo amat Van! Bodo amat!"

******

Sakura City Shop

Toko yang menyediakan berbagai macam benda. Mulai dari baju, celana, cardigan, boneka, sepatu, sandal, tas, make up, dsb, dll, dst.

Namun, kebanyakan perlengkapan untuk perempuan. Haha, untung aja Vano gak ke sini sendirian.

"Ihh liat deh Van! Ini boneka nya lucu banget ya!" Ucap Claren yang tengah memegang sebuah boneka beruang putih yang menggendong anaknya.

"Kamu suka?" Tanya Vano

"Iyalahhh.. kalo aku gak suka gak mungkin aku bilang ke kamu"

"Yaudah kamu bawa dulu. Nanti kalo udah selesai milih, kita bawa ke kasir ya"

'Awaw.. so sweet banget ini mah!'

"A..i..iya aku bawa deh."

Boneka panda, boneka beruang, boneka monster, baju bermotif love, cardigan polos bertuliskan 'so swag', tas bermotif koran, dan sebuah kotak polkadot cukup besar sudah terkumpul. Ini semua hadiah anniv buat Sheila. Oke Vanoo.. enak banget yang jadi Sheila yaak.

4 paper bag + kotak kado sudah berada di tangan. Dengan menggunakan troley yang disediakan, Vano meletakkan semua barang belanjaan di dalam troley.

"Ren, makan dulu yok! Laper gue" ajak Vano sambil terus mendorong troley belanjaan.

"Nah, kebetulan gue juga laper nih" jawab Claren sambil menepuk-nepuk pelan perutnya yang sudah berdemo.

"Lo gak mau bilang kalo kita sehati?"

"Hah? Sehati? Hahahaha... ngakak tau gak sih"

"Yeyy.. malah ketawa. Haha yaudah deh buruan jalannya! Ngakak mulu lo"

"Isshh.. iya iya deh gue maraton habis ini" ujar Claren meninju lengan kanan Vano.

******

"Maaf mas, semua kursi di restoran kami sudah di pesan untuk acara ulang tahun. Sekali lagi maaf ya mas, mbak."

"Maaf mbak, mas. Tapi, hari ini restoran kami sudah dipakai untuk acara reunian."

"Maaf mbak, nomor antrian sudah habis. Itu tandanya sebentar lagi restoran kami akan tutup"

Oke fine!

Sudah naik turun, keluar masuk lift, kesana-kemari, mondar-mandir mirip orang ilang, tapi hampir semua restaurant penuh dengan pesanan reunian lah, ultah lah, acara sekolah lah.

"Aduuhh.. kok bisa barengan gini sih restoran pada penuh semua" Claren menyandarkan punggungnya di kaca pintu masuk mall.

"Yaudah gini aja, kita makan di luar mall. Terserah lo mau makan di mana gue turutin"

"Serius?"

"Apa mata gue nunjukin kebohongan?"

Deg

Mata mereka saling menatap. Tepat pada manik mata masing-masing. Sepasang manik mata cokelat muda dan sepasang manik mata cokelat tua yang kini tengah saling memandang. Memancarkan kehangatan mereka masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang