Chapter 2

6.1K 258 13
                                    

aku terus melangkahkan kaki ku saat sampai di koridor.kebanyakan para mean girls selalu berkumpul di sana,belum lagi ada sepasang kekasih yang bercumbu di dekat loker.Aku adalah wanita yang tertutup,bahkan aku sempat berpikir bahwa aku seharus nya tidak kuliah.namuh hey,kita juga membutuhkan pendidikan bukan?

aku langsung mendaratkan bokong ku ke kursi saat sampai.tanpa menoleh kanan kiri,aku langsung memasang earphone ku ke telinga dan memencet salah satu lagu kesukaanku.Masih dengan lagu yang sama,tiba tiba saja aku mendengar keributan yang berada di dekat ku.
Oh,murid murid secara langsung masuk ke dalam kelas karena dosen telah datang.

"morning.." mr.Rob berkata sambil mengelus kepala atasnya yang sama sekali tidak berambut.hal itu membuat semua nya tertawa kecil termaksud dengan ku.

anehnya,mr.Rob sama sekali tidak mempermasalahkannya.
Jika di bandingkan dengan dosen yang lain,ia adalah dosen terbaik yang pernah ada.Malah ketika belajar,ia malah menceritakan kisah kisah konyol yang pernah ia rasakan,maklumi saja ia adalah guru bahasa.

•••

setelah kuliah ku selesai,aku segera berjalan keluar kelas sampai ke depan gedung.Aku tidak punya waktu banyak ketika selesai kuliah.maka dari itu lebih baik jika aku segera pulang dan berganti baju dengan pakaian kerja.

langkah ku terhenti ketika melihat lelaki yang familiar bersama dengan Miranda,ketua mean girls.mereka sedang berada di depan mobil yang di bilang cukup mewah.jarang jarang aku melihat Miranda pergi dengan mobil itu,walaupun ia termaksud golongan orang orang yang berkelas.

Merasa tidak peduli,aku kembali melangkah sampai di pemberhentian taxi.

•••

"hey.." sapa ku terhadap bethany.ia berkerja sama dengan ku namun sayang nya kami berbeda jam.

"yeah," ia berkata dengan tangan yang masih sibuk memberes bereskan barang yang berada di meja.sejujurnya itu bukanlah lagi perkerjaannya,namun perkerjaan ku.lihat,ini sudah pukul enam sore.

"sudahlah,itu perkerjaan ku.kau bisa pulang dan beristirahat.." ucap ku kepada bethany.

ia hanya terkekeh lalu mengambil tas ransel nya yang berada di kolong meja,"baiklah jika itu mau mu."

"aku pergi sekarang,selamat berkerja" lanjut nya.tidak lama,ia berjalan menuju pintu dan keluar begitu saja.

aku memang tidak begitu dekat dengan bethany.Maksud ku,kedekatan ku dengan nya tidak sampai seperti aku dan allison.Sayang sekali kami semua berbeda jam,hal itu membuat aku gampang bosan saat disini.

Merapihkan seragam,aku mendengus kesal.tidak tahu badan ku yang semakin membesar atau seragam nya yang melebar.yang jelas,seragam ku sangat menempel memperlihatkan lekukan tubuhku.

bunyi pintu terdengar,dengan cepat aku kembali ke meja dan tersenyum kepada tamu tersebut,Harry.
Namun yang membuat ku kaget karena ; disebelah Harry terdapat Miranda dengan tangan yang terus menempel di tubuh Harry.cih,dasar jalang.

Miranda tetap berjalan melewati ku walaupun aku tahu sebenar nya ia mengetahui ku.baiklah,aku memang bukan anak popular.ia bahkan pura-pura tidak mengenal ku.

"oh,hey aurora" Harry menyapa ku.Dapat kulihat raut wajah miranda berubah secara cepat.Ia seperti kebingungan dan marah menjadi satu.

"hai harry.." Sapa ku balik sambil melirik kecil Miranda.

Dengan itu,Miranda menarik lengan Harry sehingga Harry hanya mengikuti Miranda.aku sempat terkekeh sebelum Miranda kembali memperhatikan ku dengan tatapan tajam miliknya.

setelah sampai di lift,aku masih memperhatikan mereka.kini jari jari mereka telah bersatu membuat ku yakin bahwa mereka adalah sepasang kekasih.

kupikir Harry Sangat berbeda umur dengan ku.ternyata tidak,bukti nya ia menjalani hubungan dengan salah satu teman kampus ku,Miranda.

Harry menatap ku dan memberikan ku sebuah kedipan satu mata sebelum pintu lift tertutup.

menghembuskan nafas berat,akhirnya aku mendaratkan bokong ku ke kursi menunggu tamu datang.

Namun tiba tiba saja ponsel ku berbunyi.secara langsung aku tersenyum sendiri ketika membaca nama seseorang yang menelpon ku sekarang.

"halo.." Aku membuka suara terlebih dahulu.

"hey,aurora" Suara niall dari sebrang sana mulai terdengar.aku bahkan tidak bisa menahan senyum ku sedari tadi.

"niall!oh,aku merindukan mu"

"aku juga,sayang.namun bagaimana lagi?tugas ku masih menumpuk."

"tidak apa niall.Aku akan tetap mendukung mu.well,apa kabar mr.Horan?" Aku sedikit terkekeh menghilangkan kecanggungan.Walaupun sebenar nya aku sedikit kecewa jika tugas nya masih sibuk.namun bagaimana lagi?

"ah,aku baik-baik saja.bagaimana dengan mu?"

"sama seperti biasa.Akhir akhir ini aku tidak bisa menghabiskan waktu dengan bersenang-senang.Setelah jam kuliah selesai,aku harus berkerja."

Niall terkekeh,"jangan sampai kau terlalu lelah,aurora."

belum sempat aku membalas,aku mendengar seseorang memanggil nama niall dari sebrang sana,hal itu membuat ku semakin bingung.

"ada apa niall?apa ada orang lain?" Nada ku mencoba selembut mungkin.

"hm,yeah.itu teman ku,sudah dulu ya..aku mencintai mu"

"aku men-"

sambungan terputus.
aku kembali meletakan ponsel ku di meja dan mencoba berpikir positif.namun sial nya,aku tidak bisa menghilangkan rasa kecewa ku saat ini.

"siapa dia?" Jantung ku berdetak kencang.Harry secara tiba tiba telah berada di depan ku.

"niall,kekasihku" Aku menjawab nya dengan jujur.Dapat ku lihat Harry mengangguk nganggukan kepala sebelum ia menyisir rambut nya dengan tangan.

"Kau berkerja hanya sendiri?"

"tidak.sebenar nya ada teman ku.namun ia sedang izin"

Lagi,harry menangguk."baiklah,aku pergi sekarang,sampai jumpa"

••

(A/n) :

Btw  aurora,bethany dan allison itu kerja nya sama.tapi jam nya beda-beda.nah,aurora asli nya ada temen yang jam nya sama,tapi lagi izin.nanti bakal muncul kok walaupun dia cuman jadi tambahan hehe

Aurora-h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang