The Ball

405 22 3
                                    

Violet POV

kriiing... kriiing...

Aku memencet tombol hijau pada layar telepon genggamku. "Halo? Violet Smith disini" Aku menyapa penelfon diseberang sana.

"Violet ini aku". Oh rupanya Louis.

Louis adalah sahabatku. Kami bertemu 11 tahun yang lalu saat Junior Highschool. Kami berdua berkenalan saat masa orientasi siswa. Ternyata, dia adalah tetangga baruku yang saat itu baru saja pindah dari Canada. Mengetahui hal itu, aku dan Louis selalu pulang bersama setiap pulang sekolah. Kami belajar bersama, berbagi cerita seputar kehidupan masing-masing, bahkan berlibur bersama. Orang tua kami juga sangat dekat, orangtuaku pun menganggap Louis seperti anak mereka sendiri. Well, aku adalah anak tunggal. Tidak memiliki kakak, dan juga tidak memiliki adik. Oleh karena itu, aku bahagia sekali mempunyai Louis yang sudah kuanggap seperti kakakku sendiri.

"Ya? sup Lou?"

"Kolega ku mengadakan pesta dansa nanti malam. Dan orang yang diundang diperbolehkan mengajak seorang teman. Kau mau kan menemaniku?"

"Memangnya kau tidak bisa pergi sendiri? Apa keuntungan yang akan ku peroleh jika aku menemanimu pergi ke pesta dansa itu?"

Ia berdehem. "Yah... Mungkin kau akan menemukan pria idamanmu disana. Omong-omong sampai kapan kau akan menyandang status single Violet? Ingat, umurmu sudah 24 tahun."

Aku mendelik. "Hei! Mengapa kau menanyakan hal yang tidak tidak? Kau sendiri sudah berumur 25 tahun tetapi belum juga taken" Aku membalikkan perkataannya.

"Pria itu berbeda Violet, kami akan bekerja keras sampai mapan barulah merencanakan pernikahan sedangkan wanita usia matangnya adalah 25 tahun. Kau tidak perlu menunggu lebih dari itu Violet. Apa kau mau menunggu sampai kau menjadi perawan tua dan rahimmu mengkerut?" Ia terkekeh. Kurang ajar sekali dia. Sungguh menyebalkan.

"Sumpah. Kau itu menyebalkan Louis." Aku mendecak kesal. Sedangkan ia hanya tertawa.

"So princess... Apa aku harus mengulang tawaranku untuk mengajakmu ke pesta dansa? kalau kau tidak mau aku akan mengajak wanita lain. Kau tahu kan, semua wanita di bumi ini pasti akan sangat senang jika aku ajak untuk pergi ke pesta dansa." Huh percaya diri sekali dia.

"Percaya diri sekali kau tuan sok tampan. Menurutku satu-satunya yang akan bahagia ketika kau ajak ke pesta dansa itu hanyalah Amy fans beratmu itu." Aku bergurau.

Amy adalah siswi obesitas di Junior Highschool ku dulu. Ia adalah fans berat Louis. Aku tidak tahu apa yang membuatnya cinta mati dengan sahabat menyebalkanku ini.

Dulu, Louis tidak seperti sekarang. Ia adalah seorang nerd berkacamata dengan lensa super tebal yang selalu memakai celana kedodoran dan mengancingi kemejanya sampai kancing paling atas, serta membawa buku kemanapun ia pergi. Oh, jangan lupakan behelnya yang membuatnya terlihat seperti nerd sejati. Aku heran, bagaimana ia bisa merubah penampilannya secara total. Maksudku, lihatlah penampilannya sekarang ini. Sixpack? Check. Biceps? Check. Dada yang bidang? Check. Kemana perginya behel dan kacamata kutu bukunya itu?

Dahulu, Amy tidak segan-segan menggangu setiap orang yang mendekati Louis-nya. Well... Aku, yang notabene nya adalah sahabat Louis pun tak luput dari target incaran Amy untuk dibasmi layaknya hama. Seringkali ia mengancamku untuk menjauhi Louis, bahkan ia pernah dengan sengaja menumpahkan jus strawberry nya ke kepalaku. Alasannya hanya satu, cemburu. Ia pikir aku merebut Louis darinya. Louis bukan tipe ku. Lagipula, aku sudah menganggapnya seperti saudaraku sendiri. Tidak lebih.

"Oh Violet, jangan mengingatkanku pada si gendut jelek yang selalu menggangu hari-hariku dulu. Hidupku sudah sangat bahagia tanpa dia disekitarku so please... jangan membuatku pusing memikirkan ulahnya yang tidak masuk akal itu" Ia menggeram jengkel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HYPNOTIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang