Pertemuan adalah takdir yang tidak dapat dipungkiri.. Entah itu pertemuan yang menyenangkan atau yang menyedihkan, tapi cobalah menerima seorang yang sudah datang dalam hidup kita..pasti Tuhan mempunyai Rahasia indah dibalik setiap pertemuan
===========
Agisha dan Asya sudah berada dikelasnya. Disana terlihat ramai. Orang orang berkerumunan menjadi satu, ada yang duduk di atas meja atau sebagainya.
"Gi." Panggil Asya dengan tatapan bertanya--'ada apa sih?' Agisha menoleh kesemua sudut ruangan lalu menarik nafasnya dalam, bersiap menceritakan semuanya yang sungguh menjijikan."Hari ini ada Dosen baru, katanya dia ganteng dan masih muda banget," ucapnya menirukan suara mahasiswi heboh yang tadi dia tanyakan.
"Siapa namanya?" Tanya Asya antusias. "Mana gue tahu. Lo tanya aja sama calon emak-emak rempong noh." Ucap Agisha menunjuk kerumunan mahasiswi yang terlihat heboh dengan dagunya.
"Yee, males akh... lagian juga gak penting! Kan gue udah ada Reno Gak ada yang bisa ngalahin kegantengan dia dimata gue." Ucapnya diakhir kalimat. Agisha hanya mengangguk nganggukkan kepalanya tanda mengerti.Terdengar derap langkah yang keluar dari suara sepatu yang terbentuk dilantai saling bergesekan. Memunculkan pemuda Tampan.yang katanya! Memasuki ruang kelas dengan membawa map coklat ditangannya.
"Selamat pagi!" Sapa pemuda itu ramah. Disambut heboh oleh seisi kelas itu.
Semua mata tertuju pada pemuda yang memakai kemeja berwarna biru yang digulung sebatas siku menambah pesona tariknya.
"Wowww!!""Wahh...pak, ganteng banget!! Mau jadi pacar saya gak? Saya masih single kok pak!"
"Ehh enak aja ..sama saya aja pak!"
"Saya lebih cantik pak. Bapak lebih pantes sama saya!"
"Pak jangan mau,Saya aja! saya Rela gak keluar kamar asal sama bapak." Salah satu mahasiswa itu mengucapkan kata kata yang sangat menjijikan sambil memainkan ujung rambutnya yang panjang, tak lupa dengan matanya yang berkedip kedip tak jelas. Sontak semua murid yang ada di kelas menyorakinya.
"Wooo!! Itu sih mau elo! Emangnya bapaknya mau? Seharian gak keluar kamar sama lo? Jijik kali yang ada!"
Celotehan dari beberapa siswa dengan genitnya. Semua puja pujian mengalir begitu saja. Yang hanya dibalas dengan senyuman mautnya.
"Saya Rayhan arold. Dosen yang akan menggantikan pak herkules kedepannya. Kalian cukup panggil saya 'Pak Rayhan'. Apakah semuanya jelas?" Tanya Rayhan pada mereka semua. Yang dibalas dengan anggukan patuh.
Semua siswa mengikuti kata kata Rayhan. Seakan akan Terhipnotis olehnya. Ralat! Terhipnotis dengan pesonanya."Baiklah, kalau semua sudah mengerti. Kita mulai mata kuliah pagi ini."ucapnya. Setedik kemudian di mengalihkan pandangannya pada map Coklat yang ia bawa.
Dia melangkah membagikan selembaran selembaran kertas putih yang sudah ada goresan goresan hitam disana. Tak lupa nama logo kampus diatasnya.Sesaat sebuah manik mata mereka bertemu. Saling pandang dalam diam.
1 detik..
2 Detik...
3 detik..
1 menit..
"Terima kasih pak!" Ucap Agisha memcairkan keheningan yang terjadi diantara mereka.
"Sama sama." Rayhan melanjutkan mambagikan selembaran selembaran itu.
Mata kuliah pagi ini berjalan dengan lancar, kini kelas telah usai. Tinggallah Asya dan Agisha yang masih di dalam kelas. Tentunya bersama Rayhan yang terus saja memandangi Si mata hazel Itu. Entah apa yang ia fikirkan? Ada apa dengan jantungnya ini? Kenapa ia berdegup begitu kencang saat kedua matanya tak sengaja bertemu? Bahkan ia telah berani memandang Agisha dengan tatapan yang sulit diartikan.
Termasuk Agisha sendiri. Ia bukan tipe laki laki yang mudah jatuh cinta. Namun kali ini? Entahlah ia juga tidak mengerti perasaan apa ini.
Terlihat sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman kecil di wajah tampannya.Kenapa kalian belum pulang?" Tanya Rayhan saat hendak keluar namun kakinya melangkah mendekati Asya dan Agisha.
"Oh tidak pak, sebentar lagi kami pulang." Jawab Asya. Sedangkan Agisha hanya tersenyum tipis.sangat tipis! Lalu melanjutkan aktivitasnya kembali, membaca novel yang cukup tebal.
"Jangan panggil saya 'Pak' kalau kelas sudah selesai. Umur saya masih 24 tahun. Saya rasa itu belum terlalu tua bukan? Hanya Dewasa saja..hahah." gurau Rayhan. Asya hanya terkekeh mendengan ucapan Rayhan.
"Nama kalian siapa?" Tanya Rayhan.
"Saya Asya sabilla. Panggil Saja asya." Ucap asya memperkenalkan dirinya.
Rayhan mulai menengok ke arah Agisha yang sedari tadi membaca bukunya.
"Gi." Tegur Asya. Ia memberi isyarat kepada Agisha supaya dia memperkenalkan dirinya. Seakan mengerti akan isyarat tersebut. Agisha mulai memperkenalkan dirinya."Saya Agisha pak." Ucap Agisha Ramah sembari tersenyum. Lagi lagi Rayhan terpesona melihat senyuman itu.
"Nama yang indah seperti orangnya." Ucap rayhan pelan
"Kalau begitu saya permisi dulu. " pamit Rayhan, ia melangkah keluar kelas.*****
"Pak kita ke tempat biasa ya." Ucap Agisha saat sudah berada di dalam mobil.
"Baik non." Mereka meluncuk ke tempat biasanya. Tempat favorite Agisha selanjutnya 'LIFE COFFEE'
adalah tempat para muda mudi berkumpul untuk rehat sebentar atau untuk mengerjakan tugas tugasnya.(*biasalah disediakan wifi..ck*)Orang orang yang datang kesini kira kira berusia sekitar 17 tahun sampai 30 tahunan. Usia yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda untuk disebut 'PECINTA KOPI' Agisha sudah duduk disalah satu kursi dipinggiran jendela dengan secangkir ice coffee.
Udara dipagi yang dingin dan gelap perlahan memudar menjadi udara yang Terik. Ia duduk santai menatap keluar jendela melihat hilir mudik disana, matanya tertuju pada awan biru diatas sana dengan pesawat yang tiba tiba melintas membuat dada Agisha sesak dan panas. Ia cengkeram dadanya seolah dapat menghilanglan rasa sesaknya. Mengingat kemali cerita kelam 18 tahun lalu, akan kendaraan itu yang sempurna merengutnyawa kedua orang tuanya. Matanya Agisha sudah mulai tidak jelas, karena menahan air berwarna bening itu supaya tidak terjun bebas.##########
Hai Agiden07 comeback! Cie yang udah baca sampe part 2.. hehehe..
Typo bertebaran.hati hati...
Ya sudah aku mau pamit pergi lagi ya..Vote +commentnya aku tunggu!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekuatan Cinta
Romance"Cinta dapat melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan seorang dari keterpurukan dan meniupkan kehidupan yang bahagia, serta mengangkat budak menjadi pemimpin. itulah kekuatan Cinta" ~Rayhan. "Terima kasih karena kamu sudah hadir dalam hidu...