Banyak orang di dunia ini bersyukur akan apa yang mereka miliki, apa yang mereka dapatkan, dan dengan apa yang mereka dapat berikan satu sama lain. Namun tak sedikit diantaranya juga merasa hidup yang mereka jalani tidak adil, hanya tangisan lah yang menghiasi hidup mereka. Takdir memang tidak bisa di ubah, tapi bagaimana jika kau tidak percaya akan takdir?
Memang mudah untuk mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja, tuhan telah menentukan takdirmu. Tapi jika kau tidak berusaha dan hanya menunggu semuanya terjadi, maka kamu tidak akan mendapatkan apa-apa.
Begitulah kehidupan yang aku jalani, jika kau tidak berusaha maka tak akan ada keinginanmu yang tercapai. Orang bijak selalu mengatakan bahwa kebahagiaan akan datang setelah kau merasakan kesakitan, intinya kau tidak akan selamanya merasa bahagia, begitu juga sebaliknya.
Tapi taukah kamu bagaimana pendapatku? Menurutku hal itu hanya omong kosong, kebohongan semata yang dibuat untuk menghiasi buku dongeng anak-anak. Dimana setelah membacanya maka mereka akan merasa bahwa semuanya akan baik baik saja, kebahagiaan akan datang sama halnya dengan kesedihan.
Semuanya akan berakhir bahagia seperti dalam kisah - kisah dongeng. Seorang pangeran tampan yang kaya raya akan datang menghampiri seorang gadis miskin yang baik hati dan juga cantik, mereka akan hidup bahagia selamanya. Tapi hal itu membuat mereka lupa akan kisah dongeng yang berakhir sedih atau bahkan tragis, karena mereka tidak pernah tau kisah itu ada.
Setelah kau tumbuh dewasa perlahan kau akan mengetahuinya, satu per satu kebohongan itu akan kau tinggalkan.
Hanya orang bodoh yang mengatakan jatuh cinta itu indah, dan keajaiban itu akan datang disaat kau membutuhkannya. Tapi aku bukanlah salah satu dari mereka.
Ada saatnya dimana jatuh cinta itu menyakitkan, dimana berbeda jauh dari kisah - kisah dongeng yang pernah kau baca. Disaat dimana kau mengalaminya maka kau akan merasa bahwa hidup itu tidak adil, tapi apa yang bisa kau lakukan? Hanyalah bersyukur dan menerimanya.
Tapi ini bukanlah cerita tentang seorang gadis yang patah hati lalu bunuh diri, bukan juga cerita mengenai bagaimana gadis itu patah hati. Sejujurnya gadis itu belum pernah merasakan rasanya jatuh cinta, gadis itu berharap agar tidak mengalami yang namanya jatuh cinta. Gadis itu tidak akan pernah mempercayai akhir dari kisah dongeng kebanyakan.
Ya, gadis itu aku.
Setelah beberapa kesimpulan yang kudapatkan mengenai kehidupan, aku memilih untuk tidak mempercayai kisah-kisah itu.
Bukan karena akhir bahagia yang di dapatkan tokoh, ataupun kisah cinta indah yang dialami sang tokoh. Tapi karena kisah kehidupanku yang tidak bernada yang jauh berbeda dari kisah-kisah dongeng itu.
Namun kehidupan yang kumaksud bukanlah tentang jatuh cinta ataupun patah hati, aku tidak akan pernah tau kapan aku akan mengalami hal itu. Tapi mengenai sesuatu yang lebih dekat, hal yang setiap hari kau alami, dan seseorang yang lebih dekat denganmu.
September 4th, 2015
Catherine Amber SwanTOK TOK TOK!!
"Shit!" Aku mengumpat tepat setelah buku harianku terlempar ke bawah tempat tidur.
"Who's there?!" Seseorang mengetuk pintu kamarku dengan sangat kencang sehingga menimbulkan suara yang mengganggu.
"It's me, Eden" suara gadis kecil pengganggu itu terdengar dari luar kamarku.
Aku membuka pintu kamar dan mengangkat daguku bersamaan dengan kedua alisku setelah menemukan wajah sang gadis. "Bisakah kau membantuku? Addison menangis dan juga menghancurkan barang-barangku." Suara gadis menyebalkan itu terdengar sedang memohon semanis mungkin.
Aku berjalan melangkahkan kakiku memasuki kamar Eden, mendapati gadis menyebalkan lainnya sedang melempar-lempar barang. "Addison?! Berhenti melempar barang atau kau aku kunci seharian disini!" Ekspresi wajah gadis itu kaget dan matanya memancarkan kesedihan yang menyebalkan, lalu menangis.
"Addison!! Berhenti menangis!" Gadis itu tidak berhenti menangis, melainkan suara tangisannya semakin menjadi-jadi. "Cukup. Aku akan telpon keluarga Newton!" Aku memasang wajah licik yang menyeramkan sambil mengarahkan mata ku ke arah yang berlawanan.
"NO!!" Gadis itu memasang wajah khawatirnya sambil menggelengkan kepalanya berulang kali. Tak lama kemudian ia berusaha menenangkan dirinya lalu memasang wajah yang memelas "I want a unicorn"
"Huattt???" Permintaan gadis ini sungguh aneh "Dimana kita bisa membeli unicorn, gadis aneh? Binatang itu bahkan tidak benar - benar ada." Aku memutar bola mataku kemudian segera meninggalkan kedua gadis menyebalkan itu.
"Tunggu! Tapi buku ini mengatakan unicorn hidup di pegunungan yang sangat luas dimana tidak ada yang dapat mengganggu mereka" aku membalikkan badanku dan menatap mata gadis itu kesal. "Buang saja buku bodoh itu, lagi pula para unicorn tidak ingin diganggu. Tentu saja karena mereka hanya hayalan"
Kedua gadis dibelakangku seketika mematung saat mendengar kata - kata yang keluar dari mulutku. Aku tau apa yang baru saja terucap dari bibirku sedikit berlebihan, seorang kakak tidak seharusnya seperti itu dan aku mengetahuinya.
Tetapi kakak ini sudah terlalu lelah menuruti permintaan adiknya yang sangat tidak masuk akal.
***
Hai bagaimana ni prolog nya?
Masih kurang puas ya?
Kritik deh atau saran..
Nulis cerita tidak mudah lo kawandJadi jangan lupa Vote dan comment :)
Salam hangat author ♥♥
De em xx
KAMU SEDANG MEMBACA
iT's YoU
FanfictionHidup memang penuh perjuangan, kadang berakhir bahagia dan tak sedikit pula yang dihiasi tangisan. Pilihan hidup ada di tanganmu. Lalu bagaimana jika kau adalah seorang gadis yang keras kepala? Bagaimana kau menjalani hidupmu yang penuh dengan kekan...