"Mana sih orangnya". Dino menggaruk-garukan kepalanya yang tak gatal.
Dino kebingungan mencari pemilik akun DemCyb99 yang telah mengomentari artikel miliknya.Tetapi ia melihat seorang laki-laki yang memakai masker. Gaya rambut orang itu, tak asing baginya.
Dengan hati bimbang, akhirnya Dino menghampiri laki-laki itu.
Dino's POV
"Hey"
Entah mengapa, orang itu malah kaget. Memangnya suara gue kaya hantu?
Kata Mama suara gue keren kok.
Orang itu langsung membuka maskerya tanpa menjawab sapaan dari gue.
"HAH? LO BUKANNYA SETO YANG PENDIEM ITU?" anjing, gue kaget. Dia kan Seto Denniar yang terkenal diemnya di kelasnya.
Ngapain dia buka-buka blog gue? Kurang kerjaan banget. Malah komennya terlalu menyakitkan.
"Heh?" Dengan muka tablonya Seto malah tampak kebingungan.
"Elo yang komen di blog gue kan? Ngaku lo!" Ujar gue yang sepertinya kaya orang bego masuk cafe langsung teriak-teriak.
Bodo amatlah.
"Eh, i-iya. Lo bukannya Dino anak petakilan di kelas gue ya? Gak nyangka bisa se-alay itu" jawabnya ditambah dengan bumbu-bumbu pedas.
"Kurang ajar lo! Gue lagi menerapkan kebiasaan baru" Gue balikin bumbu-bumbu pedasnya dengan jawaban yang agak sopan menurut gue.
'Menurut gue'
"Biar gue jelasin" ucap seto. Kalem.
"Jelasin apa lagi? Cukup deh lo nyakitin hati gue" jawab gue dengan nada bicara yang cukup alay.
"Tuhkan mulai. Bisa gak sih gak drama? Gue mau jelasin" Seto memutarkan bola matanya.
"Oke, oke" jawab gue. Mantap.
"Jadi waktu itu gue minta link download-"
"Dasar otak mesum, isinya bakwan doang!" Tanpa merasa berdosa gue memotong omongan Seto.
"Sianjing, gue baru mulai cerita" oke gue paham perasaan lo set. Maaf.
"Iya, cepetan cerita" balas gue, dengan tatapan mata serius.
"Gue minta link download wallpaper HD waifu gue sama temen. Boom! Keluar blog alay lo" Seto mengakhiri cerita singkatnya.
"Anjir, kok bisa? Bangke nih" tanya gue gak nyelo.
"Tau dah temen gue emang rada error otaknya, minta apaan dikasihnya apaan" jawab seto sambil menyeruput greentea late miliknya.
"By the way, lo gak mesen apa-apaan?" Tambah seto dengan sebuah pertanyaan.
"Gak ga ada duit. Gak nyangka gue ternyata seorang seto yang terkenal diemnya, aslinya kaya gini" jawab gue di tambah kalimat basa-basi.
Jujur, tadi pas gue cek saku gue, emang gak ada duit.
"Ah, elo aja yang petakilan, jadi gak merhatiin gue"
"Pengen banget diperhatiin lo nyed, udah ah gue duluan" sebenernya gue kebelet boker, makanya duluan.
●●●
Seto's POV
Kayaknya ini hari ter-absurd yang pernah gue rasain.
Udah gue diteriakin sama Dino. Emang kampret si Dino. Jadi gue yang kena marah pelayan cafe situ. Harusnya dia yang dimarahin.Sebenernya gue sempet emosi sama Dino. Ya sebabnya :
1. Dia orangnya baperan. Terbukti, baru gue kasih komentar jelek dikit langsung marah.
2. Dia juga kaya orangutan. Udah tau ditempat umum, malah teriak dengan nyebut nama dan kelas gue. Kalo mau sekalian aja di hutan. Malu maluin.
Baru itu sih yang gue tau. Selebihnya gue gak tau dan gak mau tau.
Gue juga sempet emosi sama Steven. Anak ini juga kampret. Gue minta link wallpaper HD doang, malah dikasih link nyasar begitu.
Lebih baik gue telpon dia.
□□□□□□□□□
Tak apalah vote dikit
Yang penting ngisi waktu luang .-.
Yang baca jangan lupa vote + comment ya