Chapter 02

26 1 0
                                    

"Hallo, steve"

"Iya ini gue"

"Gila lo ya!"

"Hah, gila?"

"Link apaan yang lo kasih"

"Oh, itu. Gue juga gak tau"

"Anjir"

"Sorry, sorry. Itu gue ngantuk. Sumpah ngantuk banget. Jadi, terpaksa gue ngasal hehe"

"Pake ketawa lagi. Udah males gue temenan sama lo"

"Wehh, ngambek. By the way itu link apaan?"

"Au ah! Males ngurusinnya"

Usai sudah percakapan Seto dan Steven melalui ponsel.

Dengan tujuan yang tidak jelas, Seto memainkan ponselnya. Mulai dari membuka facebook, lalu twitter, lalu instagram dan lainnya. Padahal sudah jelas-jelas dia tidak punya kuota. Emang anak gak jelas.

Sambil memegangi ponselnya, Seto berjalan kearah keberadaan uangnya saat ini. Di bawah kasur. Tak salah lagi, ia ingin mencari free wifi di sekitar apartementnya. Tak lupa pura-pura membeli minuman.

Sesampainya di taman yang menyediakan free wifi, Seto langsung membuka laptopnya dan membuka website favoritnya.

If you know what i mean.

Cuma www.jkt48.com.

Seto's POV

Sehari gak liat profilenya Tan Zi Hui alias Celine, rasanya ada yang kurang. Emang sih gue baru baru ini aja suka jeketi48. Walau Celine masih Trainee Gen4, tapi pertama kali gue liat profilenya langsung ngidol.

Gue tinggal sendirian di apartement. Kedua orangtua gue sibuk kerja. Enaknya gue bisa beli dan kemana aja apa yang gue mau. Gak enaknya gak bisa ngerasain perhatian orangtua secara langsung. Tapi syukurlah gue bisa theateran tiap weekend. Sebenernya gak juga weekend sih, cuma kalau ada waktu aja.

Gak kerasa hari semakin sore. Pegalnya leher gue menerpa layar laptop udah gak bisa ditahan.

Alangkah baiknya kalau gue balik ke apartement dan memesan big size pizza untuk makan malam.

Gue melirik ke sekitar dinding.
Gak sengaja gue melihat ke arah kalender.

Astaga, minggu depan udah mau UTS.

Malah selama tiga bulan ini gue kurang fokus belajar. Emang salah gue sih kebanyakan ngidol sama melukin bantal waifu.

Apapun yang terjadi gue harus ngebut belajar, nyari temen, nyari wallpaper HD juga pastinya. //plak.

'Ting'

Hell yeah,

Pizza i'm coming.

Dengan semangat gue buka pintu yang penuh dengan poster. Pasang wajah penuh harapan.

Gak sesuai yang gue harapkan.
Wajah penuh harapan gue langsung berubah tanpa adanya paksaan.

"Lu mau ngapain steve?"

"Eh, ngapain gue kesini ya? Sorry, pikiran gue lagi kacau" jawab steve.

"Bego" balas gue sambil menutup pintu.

Steven Takeuchi, atau bisa dipanggil Steve. Bisa kalian bayangin'kan wajah seorang blasteran German, Jepang, dan Indonesia. Emang rakus banget blasterannya sampe 3 negara.

Dia juga tinggal di apartement yang sama kaya gue. Tapi dia bego. Kadang jalan kemana aja tanpa sadar. Contohnya tadi.

●●●

ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang