My Silly Brondong

NIA

Butuh saran ni di antara dua cewek d cover yang cocok jd nia siapa ya yang satu dr turki dan satu dari korea.

####

Nia itu nama pangilanku.

Aku wanita pekerja keras teguh dengan prinsip dan aku wanita strong,itu semua kata papa.

Aku anak pertama dari dua bersaudara, umurku 26tahun dan unmaried i don't care.

Aku menjadi pendiam semenjak kejadian satu tahun yang lalu dia yang menjadi masa kelamku tapi untungnya aku bisa selamat.

Sudah cukup melamunnya lets get back to work.

"Nia..."

panggilan di interkom menyadarkan lamunanku.

"Siap pak ada yang bisa nia bantu?."

"Makanya jangan melamun melulu dan sejak kapan kelamin saya berubah?."

"Mati aku"aku merutuki kebodohanku sambil memukul kepalaku.

"Udah jangan di pukul kepalanya ntar tambah oon lagi!!."

"Ko ibu tau?ibu ngintipin nia ya?."

"Nia nia udah ah jangan becanda terus tolong ke bagian hrd ambilkan berkas pegawai baru yang ibu minta kemarin ya!!."

"Baik bu segera."

Nia segera melaksanakan pekerjaannya.

Pekerjaannya saat ini adalah sekertaris di perusahaan majalah ternama.

Setibanya di ruang hrd nia menemui rekannya dan meminta pesanan bosnya dati perjalanan dari lift sampe ruang hrd nia selalu di goda karena kemolekan tubuhnya itu yang selalu membuat nia ngeri sendiri.

Padahal nia sudah sering berpakaian sangat sopan bahkan hampir tertutup supaya tidak memancing.

"Ni mau ga jadi pacarku lagi jomblo ni?."

"Maaf mas ga minat udah ada yang punya"jawabku padahal hanya alasan agar aku ga di ganggu.

"Mana pesenan ibu mas buruan nanti ibu marah"perintahku supaya aku cepat pergi dari ruangan ini.

"Mau kemana sih buru-buru amat ni temenin abang dulu"mas hrd menggodaku sambil menaik turunkan alisnya.

"makasih ya mas"segera ku ambil file yang ada di mejanya dan segera pergi dari ruangan yang membuat aku mau muntah.

Aku muak dengan lelaki....

*****

Seperti biasa aku pulang jam 7 malam dan sekarang di rumah terasa ramai karena mama papa dan adikku sudah kembali tinggal di rumah ini mereka tidak berani meninggalkan aku sendirian semenjak kejadian itu.

Apalagi adikku semakin protektif padaku berasa jadi sister complex.

Ku gelengkan kepalaku kupukul kembali keningku.

"Kenapa jadi melamun terus si"marahku pada diri sendiri.

Setelah masuk kerumah aku sangat lelah yang ku cari hanya kasur tercintaku ku langsung naik ke lantai atas rumahku dan seperti biasa aku jarang menutup pintu kamarku.

Dengan santainya aku melepas semua pakaianku dan hanya mengenakan handukku mondar mandir di kamar.

Tanpa nia sadari ada sosok anak muda yang penuh gejolak memandangi tubuh indahnya yang seolah menggoda untuk memanggilnya.

"Ini dia calon istriku."