Asrama

169 13 2
                                    

Asrama .
Rumah kedua aku .
Kau tahu ?
Aku tak pernah terfikir .
Untuk duduk di tempat . Yang bagaikan penjara ini .

Siang malam .
Menangis .
Makan . Menangis .
Mandi . Menangis .
Tidur . Menangis .
Apa ? Kau tak penat ke menangis .

Aku . Dipaksa .
Tinggal di sini .
Cara apa sekalipun .
Kau tak dapat keluar .
Menangis ?
Buang masa .

Ibu ayah .
Buat tak peduli .
Apa mereka buang aku ke ?
Apa aku ni sampah ke ?
Mungkin . Bagi mereka .
Pendapat aku .
Tak penting pun .

Tapi kini .
Setelah selesa duduk di hostel .
Aku semakin . Biadap .
Call ?
Kalau aku nak makanan .
Kalau aku nak duit .
Ah . Peduli apa .
Dulu mereka .
Tak peduli . Sekarang .
Giliran aku .

Sekarang .
Kau buang ibu .
Kau buang ayah .
Apa kau lupa jasa mereka ?
Apa kau lupa ?
Awal tahun . Kau menangis .
Nak keluar hostel .

Sekarang ?
Kau dah pandai menjawab .
Kau rasa diri kau betul .
Tapi kau tak sedar .
Mereka sayang kau .
Tak buang kau .
Cuma . Nak kau pandai .
Pandai berdikari .

Ibu . Ayah .
Maafkan anakmu ini .
Yang semakin biadap .
Sejak duduk di hostel .

Isi HatiWhere stories live. Discover now