Welcome back, Chanyeol

484 38 2
                                    

First, i told you it's a Yaoi Fanfiction. BoysLove. If you don't like Yaoi, don't read it.

A/N: Huruf miring menandakan flashback.

Happy Reading~

Semilir angin menerpa wajah cantik seorang namja dengan postur tubuh mungil. Membuat beberapa helai rambutnya bergoyang dengan indah.

Sesekali, dia menaikkan kacamatanya yang melorot ke bawah. Dengan sebelah tangan yang memegang kantung plastik yang berisi beberapa bahan makanan dan juga cemilan. Senyum manis tidak pernah hilang dari wajahnya. Dia tersenyum kepada siapa saja yang dilihatnya.

Yeah, walaupun ekspresi wajah dan perasaannya tidak seirama. Setidaknya, dengan tersenyum, ia bisa menyembunyikan perasaannya.

Langkah kakinya membawanya ke sebuah gedung apartement. Dengan langkah lebar-lebar ia memasuki lift yang terletak di ujung ruangan. Menekan angka 6.

Setelah ia sampai pada lantai 6 gedung apartement tersebut, ia berjalan menuju pintu apartement.

Sejenak, ia terdiam. Mengingat semua yang pernah terjadi di dalam apartement yang menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya ini. Baekhyun benci, dia benci keadaan ini. Dimana ia akan kembali bernostalgia pada masa lalunya. Membuat ia teringat pada sosok itu.

Sosok yang pernah -bahkan masih- mengisi setiap sudut ruang di hatinya.

Sesaat, kesadarannya kembali. Baekhyun mengibaskan tangannya dan menggelengkan kepalanya kuat. Mencoba melupakan.

Dengan cepat, ia menekan password apartementnya. Saat pintu terbuka, ia segera masuk ke dalamnya.

Disana, terlihat Joonmyun -sepupunya- yang tengah duduk di sofa.

Segera ia menaikkan kantung plastik yang berisi bahan makanan dan cemilan itu lalu menggoyang-goyangkannya. Juga tersenyum lebar.

"Aku pulang! Hyung! Ayo kita masak sesuatu yang enak hari ini!" Katanya semangat. Lalu, berjalan cepat ke arah Joonmyun.

Joonmyun hanya tersenyum tipis.

"Oh, kau sudah pulang"

Baekhyun membongkar isi kantung plastik tadi lalu mengeluarkan susu strawberry yang ia belikan untuk Joonmyun.

"Hyung, aku punya sesuatu" ucapnya semangat.

"Hyung, dengarkan aku. Lihatlah, tidakkah kau pikir ini mahal? Aku membelikan susu strawberry ini untukmu, Hyung! Ah.. mengapa kau meminum sesuatu yang sangat mahal?" Baekhyun terus saja mengoceh.

Joonmyun berdiri, lalu perlahan berjalan mendekati Baekhyun yang masih setia mengoceh. Pandangannya berubah sendu, menyampaikan rasa simpati. Ia tahu, sangat tahu, bahwa Baekhyun hanya mencoba untuk tegar. Ditepuknya bahu Baekhyun.

"Baek, Chanyeol pulang" gumamnya pelan.

Baekhyun terdiam. Mencoba mencerna perkataan Joonmyun barusan. Apa yang dikatakannya tadi? Chanyeol sudah pulang?

Rasanya hampir seperti tidak mungkin terjadi.

Baekhyun pikir Joonmyun sedang ingin bercanda dengannya sekarang. Lantas, ia tertawa sangat kencang.

"Hahahaha, Hyung bilang apa, sih? Jangan bercanda" Baekhyun tertawa garing.

Lalu, mengibas-ngibaskan tangannya di udara. Seolah-olah itu adalah lelucon terlucu yang pernah ia dengar.

Tapi, Joonmyun hanya terus memandangnya sendu. Rasa kasihan mulai menjalari dadanya.

Mengapa Baekhyun menjadi seperti ini? Bertingkah seolah-olah dirinya baik-baik saja. Padahal, sangat rapuh. Sangat membutuhkan tempat untuk bersandar.

Welcome HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang