CHAPTER 4

3.3K 239 41
                                    


YUROBUN sebenernya gak mau update karna chap3 aj yg vote blm 10 , tapi berhubung ff ini harus cepet tamat jadi yah , update juga . yg ini jangan lupa di vote .

.

Maaf jika ada kesalahan kata atau apapun.

. check it out.

.

in mark school

"mark ... apa kau yakin akan mengikuti pertandingan ? sepertinya kau tidak begitu baik " taehyung menepuk pundak mark yang tengah duduk termenung di kursi taman belakang sekolah

"aku bisa, jangan khawatir " ujar mark sebagai jawaban , dia menghembuskan nafas beratnya dan kemudian menutup mata dengan erat

"baiklah sejam lagi ketia akan berangkat ... pertandingan di adakan di sekolah lawan " setelah mengatakan hal itu taehyung pergi meninggalkan mark yang masih duduk sendirian . mark memegang dadanya dan meremas kemeja seragamnya itu memandang kosong ke depan

"apa kau tidak tahu aku sangat ... sangat .... merindukan mu .... aku mencintaimu bamiee " gumamnya dengan senyuman tulus namun air mata menggenang di pelupuk matanya

in bambam school

bambam duduk memandang sekumpulan orang yang tengah mempersiapkan lapangan basket dimana akan segara di adakan sebuah pertandingan antar sekolah. menghela nafas , selalu melakukan itu terus menerus , dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan lagi selain diam

"aku tidak bohong eomma ... aku mencintainya ... hingga saat ini tetap mencintainya " entah apa yang sebelumnya ada di dalam pikiran bambam hingga tiba-tiba dia berbicara seperti itu sendirian , seseorang yang berdiri di belakang bambam hanya memamdang punggungnya bertanya tentang mencintai siapa bambam itu ? .bambam menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan memejamkan matanya untuk merilekskan diri sejenak namun malah ingatan masalalu yang mampir di otaknya saat ini

flashback

seorang anak laki-laki tengah berdiri tak jauh dari ibunya , air mata tidak pernah berhenti keluar dari kedua mata indahnya sedangkan namja lainnya tengah berlutut di hadapan yeoja yang adalah ibunya

"aku berjanji akan menjaganya ... aku tidak akan pernah meninggalkan dia apapun yang terjadi ... aku akan bertanggung jawab padanya hingga ahir " ucap seseorang yang tengah berlutut itu , seorang yeoja dewasa yang duduk di kursi hanya bisa bersandar dengan lemah , sebuah kabar yang baru saja dia terima memberikan pukulan telak di hatinya

"apa kau sadar dengan apa yang kau katakan ... dia bukan yeoja ... kau mana bisa menikah dengannya nanti ? sekalipun hanya bermain, apa setelah kau bermain dengan anak ku kau akan pergi begitu saja ?! kau tidak mungkin akan menikahi seorang namja kan ?! bagaimana dengan orang tua mu ? kau tidak mungkin bertahan hingga ahir ... satu atau dua tahun saja sangat sulit untuk mu bertahan " tanya yeoja itu, namja anak yeoja dewasa itu , bambam. hanya bisa menggigit ibu jari saja dengan gugup , tangannya bergetar dengan hebat saat ini

"aku akan buktikan ... jika kata-kataku itu bukan hanya kata kosong belaka ! jika anda tidak percaya ... buatlah surat perjanjian ... jika aku meninggalkan bambam atau tidak bertanggung jawab kepadanya aku akan mati ... aku akan bunuh diri " mark bicara dengan sangat serius namun yaeoja itu malah tersenyum dengan aneh, sangsi dengan apa yang di katakan mark

"cukup ... kita tidak perlu bicara apa-apa lagi ... kita tidak perlu bicara ... " yeoja itu berdiri dari sofa nya dengan susah payah tenaganya sudah habis sejak pembicaraan mereka di mulai satu jam lalu, pembicaraan yang membuatnya syok berat.

dengan perlahan dia berjalan mencoba untuk meninggalkan mark tapi saat di sampingnya dia oleh dan hampir terjatuh untung dengan sigapnya mark menahan bobot tubuh yeoja itu

Love And Pain (Markbam) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang