Bab 5

883 72 3
                                    

Bleach©Tite Kubo

Baby and I©miisakura

Warning: segala ketidaksempurnaan milik manusia mungkin ada di dalamnya. Yang tidak suka boleh segera keluar kok :) nggak ada paksaan sama sekali :)

Fiction ini dibuat tanpa ada keuntungan materiil sama sekali hanya hobi dan kesenangan semata

Selamat membaca :D

.

.

.

.

Baby and I©miisakura

.

"Karin-chan..."

"Jangan bertanya, Yuzu. Jangan bertanya apapun tentang Rukia-nee." Karin menjawab tepat pada tempatnya. Menjadi kembaran Yuzu selama tiga belas tahun membuatnya bisa dengan mudah membaca isis kepala Yuzu.

"Tapi-tapi, kandungannya..." Yuzu ragu-ragu. Ia bahkan tidak mengerti apa yang sedang terjadi. "Ini bahkan baru sebulan tapi kandungan Rukia-nee sudah sebesar itu."

"Sudah kubilang jangan katakana apapun tentang itu."

Yuzu kembali diam. Ia tahu ini bukan saatnya bertanya-tanya. Rukia-neenya sedang menghadapi sesuatu yang besar. "Aku cemas. Apa Rukia-nee akan baik-baik saja?"

"Dia akan baik-baik saja. Rukia-nee orang yang kuat."

.

Baby and I©miisakura

.

"Astaga!" Ichigo menjerit. Benar-benar menjerit, seperti perempuan. Rukia dengan perut sebesar balon berjalan kesana-kemari membawa sekeranjang penuh cucian kotor benar-benar membuatnya gila. "Apa yang kau lakukan?!"

Rukia hanya memutar bola matanya malas. Setelah ini pasti kalimat sudah kubilang dan bla, bla, blanya pasti keluar. Lagi.

"Sudah kubilang kau tidak boleh mencuci!"

Tuh, kan.

Rukia angkat bahu cuek. Tangannya kembali bekerja memasukkan baju-baju kotor itu ke mesin cuci.

Ichigo menggeram putus asa melihat Rukia yang mengacuhkannya. Sekarang ini, melarang Rukia sama mustahilnya dengan Byakuya yang tampil dengan rambut botak. Kekeraskepalaan Rukia bertambah ada hubungannya dengan gejolak hormonal yang biasa dialami ibu hamil. Entahlah, Ichigo tidak mengerti. Hanya saja, Ichigo akan lebih keras kepala kali ini.

"Ichigo!" Rukia menjerit saat tiba-tiba dirinya sudah berada dalam gendongan aman Ichigo. Ia membawa Rukia menjauh dari apapun yang menghabiskan energi.

Rukia diturunkan disofa dengan nyaman. Ichigo kemudian menyambar remot tv dan menggenggamkannya di tangan mungil Rukia. "Bermalas-malasan saja disini," perintah Ichigo yang membuat Rukia merengut. Ichigo yang seperti ini tidak bisa dibantah.

Rukia menggerutu. Ia merasa diperlakukan seperti wanita jompo. Ia sudah akan memaki Ichigo yang ternyata sudah menghilang ke arah dapur. Mengabaikan semua protes Rukia. Rukia menggeram ia memencet-mencet tombol remot dengan gemas tanpa memperhatikan tayangannya.

Rukia sebenarnya masih ingin melanjutkan aksi ngambeknya saat tangan besar Ichigo terulur padanya dengan sebuah cangkir berasap yang berisi coklat panas. Tapi, melihat wajah Ichigo yang tak pernah berhenti tersenyum padanya itu, mana bisa Rukia marah.

Baby and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang